2

1.6K 152 12
                                    

Kini Krist tengah terlelap didalam kamar nya dengan mata sembab, tak berniat sekali pun untuk membuka mata nya, sampai suara anak kecil mengintruksi agar dirinya membuka matanya.

"Pa.. Pa.. Paaaa" Suara anak kecil yang kini terlentang tepat di samping Krist

"Ada apa hmm??" Tanya Krist pada anak kecil yang kini telah berusia 2 tahun

"Mamm.. Mammm.. Mamam" Ujar anak itu dengan suara yang begitu imut

"Apakah bloom mau mamam hmm?? Baiklah mari kita buat mam" Ujar krist, kini senyum krist kembali lagi hanya karna anak manis yang kini ada di dekapannya berjalan ke arah dapur untuk membuat makanan untuk anak pertama nya.

"Krist" Panggil wanita paruh baya

"......."

"Krist, dengerin bunda sayang" Ujar bunda

"Bunda, Krist tidak mau menikah dengannya, walaupun dia adalah ayah dari bloom, aku tidak akan mau bunda-!!" Tegas krist

Krist selalu menceritakannya apapun yang terjadi padanya kepada bunda, sama pada saat ia dilecehkan oleh Singto dan sampai sekarang tak ada yang tau kalau Singto adalah ayah dari anak yang kini telah berusia 2 tahun.

"Sayang, dengerin bunda hmm, anak mu butuh orang tua yang lengkap Krist" Ujar bunda

Ia tau bagaimana kesedihan anak nya yang selalu menangis dan tak menginginkan anak nya itu dulu, beberapa kali bunda memergoki Krist saat ia berusaha untuk menggugurkan nya dulu. Namun, itu berubah bertahun tahun saat Krist melahirkan anak perempuan yang begitu cantik. Krist menyayangi anak itu ia memberikan nama yang begitu cantik 'peraya prachaya' panggil saja 'bloom' menggunakan marga dari sang ayah walau ia sangat membenci orang dengan marga 'prachaya' itu sangat membencinya

"Tapi Krist tidak suka bunda hiks, dia melecehkan Krist hiks dan pergi hiks begitu saja hiks" Isakan kini keluar lagi dari bibir Krist

"Sayang, tapi dia kembali, dia kesini tadi bersama mama untuk melamar mu sayang, dia akan bertanggung jawab dengan semua nya" Ucap sang bunda

"Tapi kan krist-"

"Pa.. Pa.. Mam.. Mammm" Suara bloom menghentikan ucapan sang papa

"Baiklah bunda kekamar dulu, Krist lebih baik kau timang timang perkataan bunda tadi" Suara bunda menghilang begitu saja saat bunda memasuki kamar nya

Kini Krist tengah duduk di ruang bermain sang anak, menatap sang anak yang tengah melahap makanan nya tak lupa juga ia membawa sebotol susu untuk anak nya, Krist orang yang lemah namun, ada nya bunda, ayah dan anak nya itu ia menjadi seorang yang kuat, dari pintu utama terdengah seseorang membuka pintu

"Ayaahhhhhhh pulangggggg" Jerit nya tanpa dosa

"Astaga ayah, kalau masuk itu salam bukan berteriak" Ujar sang bunda kesal dengan tingkah sang suami yang tak pernah berubah

"Heheh maaf kan ayah, bunda. Oh iya dimana cucu ku yang manis itu, ayah membawakan nya banyak mainan" Ujar sang ayah

Ayah, lelaki yang selalu Krist kagumi, orang yang tak pernah mengeluh penat itu adalah pahlawan bagi Krist, seseorang yang Krist sayang. Ayah adalah orang yang menyayangi Krist dan juga cucu nya.

"Aku disini kakek" Ujar Krist dengan suara yang seperti bayi berjalan mendekati sang ayah dengan menggendong putri kecil nya

"Ulululu sini sama kakek" Ujar ayah sambil mengambil alih bloom dari dekapan Krist

"Cutt.. Cuttt.. " Lagi lagi cucu manis nya memanggil nya 'cut' Krist dan bunda hanya terkekeh mendengar ucapan anak manis itu, dan wajah cemberut dari ayah

"Hey manis panggil aku kakek" Ujar ayah

"Cutt.. Cutt" Ucap sang cucu

"Hey kakek tua, lihatlah cucu mu saja tak mau memanggil mu kakek, karna apa?" Ujar bunda lalu melirik Krist

"Karna bau" Ucap bunda dan krist berbarengan, mereka berdua terkekeh lain hal nya dengan ayah ia memasang wajah cemberut nya. Bagaimana tidak? Sudah 2 hari ia pergi ke luar kota untuk perkerjaan, pulang bukannya disambut dengan ucapkan selamat datang tapi malah mengejek nya

"Ayah, berikan bloom pada ku. Dia belum makan, ayah lebih baik mandi dan aku akan menyiapkan makanan dan kopi buat ayah" Ujar Krist dengan nada sopan

"Baiklah kalau begitu, dan kau istriku temani aku, aku akan menghukum mu" Ujar ayah dengan senyum yang tidak bisa di artikan

"Krist bantu bunda sayang" Ujar bunda kepada anak nya itu

"Ups, krist tak mau ikut campur" Ujar krist dan pergi ke dapur menghindar dari ayah nya

Ekhemm kalian pasti paham lah apa arti 'hukuman' bagi sepasang suami istri? Ku pastikan kalian paham

( plakk ) author ditabok oleh krist

........

Pemuda tegas kini tengah berdiri di balkon kamar nya menatap langit sore yang mulai berubah warna menjadi orange, dengan perasaan yang begitu campur aduk. Ada rasa sedih dan penyesalan yang ia rasakan sekarang sedih karna orang yang sempat ia cinta menghindari nya dan penyesalan karna orang itu adalah orang yang pernah ia lecehkan, pemuda itu hanya bisa menundukkan kepala nya tak berani menatap kenyataan bahwa ia akan bertemu dengan dia lagi

"Singto" Suara itu menyadarkan lamunan pemuda yang dari tadi berdiri di balkon tak berniat untuk keluar dan makan

"......."

"Singto ayo turun dulu nak, papa memanggil mu sayang" Ujar mama

"Sing akan menemui papa tapi sebentar lagi" Ujar Singto

"Sayang, kamu tak ada niat untuk menceritakan pada mama?" Tanya mama

"........." Hanya diam

"Mama akan menunggu mu nak, tapi mama Minta kamu ceritakan pada mama, oh iya bagaimana dengan perjodohan mu? Apakah kamu mau?" Tanya mama

"Sing butuh waktu ma, ditambah kesalahan masa lalu pasti dia membenci sing, sing juga butuh waktu untuk mengambil hatinya" ujar Singto

"Kesalahan masa lalu?" Tanya mama

"Ada apa sebenarnya Singto??" Lanjut nya

"Sing butuh waktu ma-!!" Tegas Singto

"Mama tunggu itu, sekarang turunlah papa mu sudah menunggu mu di ruang tengah" Ujar mama dan pergi meninggalkan Singto

Singto membuka hp nya melihat foto seseorang yang ia ambil secara diam diam

"Krist, maafkan lah aku, aku mohon maafkan aku, maafkan kesalahan ku dulu" Ujar Singto

Lu sih pake acara bully dan lecehin krist - author

Lu yang nulis ini goblok, napa jadi nyalahin gw - nyolot si Singto

Kan emang salah lu - author

( plakkk ) author di tabok

Lewatin itu, kita balik ke Singto yang tengah duduk di depan sang papa ntah apa yang akan papa bicarakan

"Bagaimana perusahaan??" Tanya papa

"Berjalan baik" Ujar Singto

"Bagaimana dengan perjodohan mu?" Tanya papa lagi

"Aku belum tau, aku akan mengambil hati nya dulu" Ujar Singto

"Bagaimana dengan bayi yang ia kandung dulu" Tanya nya lagi

"Aku tak tau pa, yang aku dengar ia pergi ke negara lain dan melahirkan di sana, sekitar 10 bulan lalu baru pulang dia pulang ke sini, dan kemarin sing tak melihat anak itu" Ujar Singto

"Papa harap kamu menikahinya sing, itu adalah cucu pertama ku" Ucap papa

"Sing akan berusaha pa" Ujar Singto

See you
✧༺ tinggalin jejak ༻✧

benci jadi cinta ( Singkit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang