32

491 63 1
                                    

#alur dipercepat

Satu bulan berlalu kandungan krist semakin membesar dan semakin sering mengalami kontraksi mendadak, membuat Singto semakin sulit melepaskan pandangannya dari krist

Kini krist sedang berbaring di ranjang pasien masih ada waktu seminggu sebelum operasi berlangsung namun, tapi ntah kenapa sang anak yang dikandung krist ingin sekali cepat melihat dunia luar membuat Singto panik bukan main karna air ketuban milik krist yang pecah sebelum waktu nya

Singto sedang duduk di kursi samping ranjang milik krist sambil memegang tangan kanannya mengusap lembut surai hitam lebar milik krist dan bergumam pelan

“Terima kasih atas semua nya, terima kasih hadiah yang telah kamu kasih sayang, terima kasih telah menerima pria brengsek ini”

Pintu kamar itu terbuka terlihat box Bayi dengan suster yang memasuki kamar VVIP tersebut, mendorong box bayi itu lalu menempatkan nya disamping ranjang krist

“saya kesini mengantarkan putra anda tuan, tolong setelah ibu nya terbangun segera beri asi agar bayi nya mendapat energi, saya permisi” ujar suster itu lalu melangkah keluar dari kamar itu

Singto menatap bayi yang terbungkus dengan kain bedong layaknya seekor kepompong itu menggeliat pelan diiringi isakan pelan

Oekk..

Oekk..

Singto beranjak mendekat ke box bayi itu mengangkat tubuh mungil itu dengan perlahan menimang nya penuh kasih sayang

“Cupp.. Cupp.. Sayang sayang” ujar Singto

Krist mengerjapkan mata nya perlahan tangan nya ia bawa guna mengusap mata nya pelan, ia mengalihkan tatapan nya melihat sang suami yang menimang bayi kecil

“phi..”

Singto menoleh mata mereka bertemu Singto tersenyum kecil menatap pupil indah itu berjalan mendekat ke ranjang mengusap pelan rambut istri manis nya itu

“lihatlah sayang, pangeran kecil kita telah lahir”

Krist menatap bayi di gendongan suami nya itu tersenyum manis mengusap pipi gembil anak bungsu nya dengan sayang

“siapa nama nya phi?”

Singto memutar otak nya guna mencari nama yang cocok untuk nama sang putra kecil karna si kecil yang lahir di tanggal '13 maret' di jam '16.33'

Singto memejam kan mata nya pelan mencari nama yang bagus untuk angka 13 lalu membuka matanya menatap Krist yang kini juga menatap nya

“saya Singto prachaya memberikan nama untuk putra bungsu Martine Edwards prachaya ruangroj

Krist menatap Singto dengan mulut menganga bukan karna terpesona tapi mendengar nama sang anak yang begitu panjang dan sedikit berbelit belit

“siapa panggilan untuk nya phi?” tanya Krist

“Ssing” jawab singto

Plak!!

Auhh!!..

Satu pukulan mendarat di pinggang sebelah kiri Singto apa apaan suami nya itu?! Kenapa nama asli dan panggilan begitu jauh berbeda?!!

“kenapa kau memukul ku Krist?!?”

“kenapa nama dan panggilan jauh berbeda phi?! Apakah otak mu ada di lutut?! Hingga kau tidak berpikir?! Itu begitu jauh berbeda!!”

Tolong hubungi rumah sakit jiwa, sepertinya sang suami kini telah kehilangan otak cerdas nya itu karna terlalu banyak anak

benci jadi cinta ( Singkit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang