23

433 63 1
                                    

“BIBI JANEEEEEEEEEEE!!!!”

Bukannya mengucapkan salam gadis berusia 20 tahun itu malah berteriak dengan sangat kencang, berbeda dengan anggota keluarga yang lain hanya bisa menggeleng dengan kelakuan bloom yang kadang kehilangan otak

“auhhh dasar anak nakal”

Pukkk!!

Akhh!!

Sebuah sendok melayang dan mengenai kening milik bloom semua orang tertawa melihat bloom yang mengelus kening nya yang sedikit memerah itu

“auhh kau jahat bibi”

“kau yang membuatmu jahat bloom”

Bloom hanya membalas dengan dengusan pelan sebelum berlari menubruk tubuh wanita paruh baya itu dan memeluk nya sedikit erat

“maaf na heheh”

“anak nakal tidak akan berubah”

Semua orang tersenyum simpul menatap sang kakak tertua kini memeluk orang yang belum dikenal sama sekali

“bibi kau melupakan ku”

“hahah kau sudah tua Krist masih saja manja, auhh apa itu gulf? Bocah nakal itu kemari? Sini kau bocah nakal, akan ku pukul dengan sendok milik ku” ujar bibi Jane

“auhh bibi maafkan gulf na heheh” gulf pun mendekat ke arah Jane memeluk tubuh wanita itu dan mengecup pipi nya

“gulf rindu bibi” lirih nya

.

.

.

.

.

Malam sudah berganti, pagi telah tiba kini mereka semua ralat hanya anak anak yang kini berlari kecil mengelilingi kompleks permukiman itu sambil menengok mencari sebuah makanan ringan untuk mengganjal perut mereka

Bruukk!!

Akhh stthh!!

Natasya kini jatuh dengan posisi duduk, mata gadis mungil itu bergulir saat ada seseorang yang mengangkat tubuh nya dengan reflek ia mengalungkan tangan nya di leher lelaki itu

“p'alex turunkan aku”

“tidak akan, aku akan menggendongmu”

“phi aku hanya jatuh kau tak perlu menggendongku seperti ini”

Blablablabla

Sedangkan bloom, levin, nanon, pluem, fiat, frank, chimon, hanya diam dan terus berjalan tak menghiraukan kakak beradik yang kini mulai berdebat karna masalah kecil

Tulitt... Tulitt.. Tulittttt...

Seorang pedagang keliling dengan gerobak dorong berjalan dari arah berlawanan, bloom menatap pedagang itu antusias

“pak pak stop” ujar bloom

“ya neng mau beli apa?” tanya bapak pedagang

“ada mendut gk pak?” tanya bloom

“ada kok neng, ini juga banyak yang lain, mau beli berapa neng?” jawab pedagang

“eh kalian mau beli gk? Enak lohh biasanya bapak ini jualan sampek depan rumah papa” ucap bloom kepada para sepupu nya

“boleh deh, beli aja nanti makan dirumah” jawab Frank dengan dingin

“pak beli ya? Semua nya oke?”

benci jadi cinta ( Singkit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang