Maddy POV :
Aku mulai meraba bagian belakang pinggangku dan melepas tali celemek dengan perlahan lalu memberikannya kepada pria bertubuh besar di depanku secara kasar, yang tak lain ia adalah bosku. Ralat, mantan bosku, Mr Howard. Ia mengernyitkan dahinya dan menatapku tajam.
"Pergilah dari sini!" teriaknya menyentakku.
Aku segera pergi menginjakkan kaki dari restoran mewah itu. Yang benar saja, aku dituduh mencuri uangnya yang jelas2 itu adalah ulah Bryan, musuh terbesarku sekaligus anak buah kesayangan Mr. Howard. Mr, Howard tidak akan mungkin percaya bahwa Bryan yang mencuri uangnya, ia tak akan mungkin percaya sampai ada buktinya. Bryan yang mempengaruhi Mr. Howard bahwa aku pelakunya.
Dan sekarang aku kembali menganggur. Bagaimana aku menghidupi diriku sendiri jika aku tidak bekerja? Aku hanyalah seorang mahasiswi yg mendapat beasiswa yang bekerja sebagai pelayan restoran tapi sekarang pekerjaan itu hilang begitu saja, karena seseorang yang membenciku. Sial.
****
Hari ini aku kembali menjalani aktivitasku sebagai mahasiswi tingkat 2 di Columbia Unniversity. Aku mengambil jurusan sastra karena aku sangat senang dengan dunia sastra. Aku tinggal sendirian disebuah apartemen di daerah NY. Kedua orang tuaku telah meninggal saat aku kecil, dan itu mendorongku untuk bekerja lebih semangat menghidupi diriku sendiri. Di satu sisi, aku terkadang merasa sedih dan kesepian. Well, aku tetap tegar meskipun begitu.
Aku segera bergegas menuju kampus agar tidak terlambat. Aku pergi ke kampus hanya dengan berjalan kaki karena aku tidak memiliki uang untuk menaiki taxi/bus. Uang di dompetku hanya tersisa $5 untuk makan hari ini saja. Jadi setidaknya hari ini aku harus mendapatkan uang.
Tapi darimana?
Pikiran itu terus membuyar di kepalaku. Aku benar2 bingung. Sampai2 tadi dijalan aku hampir tertabrak oleh sebuah truk karena aku terus melamun.
"Kau harus mencari uang, Mad. Kau harus berusaha." dengus batinku.
Dewi fortuna berpihak kepadaku. Astaga, ini yang kucari! aku membungkukkan badanku untuk mengambil sebuah dompet yang tergeletak di jalanan.
Dompet siapa ini?
Tidak, Mads. Kau tidak boleh mengambilnya. Tidak. Tutur batinku. Ya, aku tidak akan mengambilnya tapi aku akan mencoba melihat isinya.
Ya tuhan..
$2500? Siapa yang memiliki uang sebanyak ini kalau bukan anak pejabat atau sebagainya? Ia pasti bukan orang biasa. Tapi tidak ada kartu pengenalnya disini. Bagaimana aku bisa mengembalikan dompet ini jika tidak diketahui pemiliknya?
Baiklah. Mungkin aku bisa menyerahkannya pada polisi. Dan seketika itu pula aku sadar bahwa ini sudah jam 8:02. Itu berarti aku sudah telat 2 menit. Aku segera berlari menuju kampus dengan tergesa2. Namun aku akan pergi ke kantor polisi terlebih dahulu.
"Hey, tunggu. Jangan lari!" suara itu terdengar samar2 di telingaku tapi aku tidak tahu pasti ia berbicara kepada siapa.
"Jangan lari kau pencuri!"
Suara itu terdengar lebih dekat dan jelas. Kali ini aku yakin ia pasti berbicara padaku. Aku menghentikan langkahku dan membalikkan badanku. Dan, benar saja. Seseorang mengejarku
Seorang pria berambut coklat ikal dan mata hijau emerald yang indah berlari dengan ngos2an kearahku. Dan kini ia didepanku, menatapku tajam dengan nafas yang terengah-engah.
"Kau berusaha mencuri dompetku, hah?!" ia menyentakku dengan sangat kencang lalu menarik dompet itu dari tanganku dengan kasar. "Ini dompetku. Dan kau telah mencurinya!"
Aku diam membeku, ya tuhan. Salah paham lagi? Sudah dua kali aku difitnah mencuri. Aku sungguh tidak berniat mencurinya. Meskipun saat ini aku sangat membutuhkan uang.
"A-apa? Aku tidak mencurinya! Aku ha-hanya berniat menyerahkannya pada ka-ntor polisi." tanganku bergetar hebat. Oh, pria ini sangat cool. Aku memperhatikannya dari bawah hingga atas. Ia mengenakan kemeja dan dibalut dengan rompi hitam yang membuatnya terkesan modis.
"Kau bohong." ia mendekat kearahku sehingga jarak kami hanya beberapa inci. Aku dapat merasakan hembusan nafasnya yang terengah2 karna berlari mengejarku.
"Maaf. Tuan, tapi aku harus segera pergi." aku segera berjalan menjauh namun ia menarik tanganku dan mencengkramnya dengan kuat.
"Ikut aku ke kantor polisi."
**********
TO BE CONTINUED
A/N : Hai ini ff baruku setelah 'housemate' has been deleted. Jangan tanya kenapa, soalnya gua hiatus lama dan ff nya terbengkalai begitu saja(?) lagian isinya ancur bhaq. Semoga kalian suka sm ff yg ini, and gimme vomments yeaa muchlove xx.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Couple // h.s
FanfictionHarry dituntut untuk segera memiliki pasangan diusianya yang ke 21. Tapi Harry menolak karena belum dapat melupakan mantan kekasihnya. Akankah ia menyewa seorang gadis untuk ia jadikan 'pacar palsu'? lalu bagaimana ketika perasaan mereka berubah sek...