Chapter 15

4.2K 439 25
                                    

"Maddy! Kau sudah bangun. Astaga!"

"Alexa? Dimana aku?" Aku bangun dari posisi tidurku, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Sebuah kamar bernuansa biru laut dengan poster2 dari band metal yang sangat asing bagiku. Dimana aku? Aku mencoba menerka kejadian semalam. Dan, oh aku ingat, bukankah terakhir aku berada di kamar mandi-lalu.. Mengapa aku bisa ada disini?

"Kau ada dikamar Louis, Mads. Semalam kau pingsan didalam toilet, dan Harry yang menemukanmu. Astaga, aku sangat khawatir, sebenarnya ada apa denganmu?" Tanya Alexa seraya menyodorkan segelas air putih.

Aku meneguknya lalu terdiam selama beberapa saat, "Har-ry yang me-menyelamatkanku?" sungguh? Oh, ini gila. Aku terkekeh. Pria brengsek. Harry brengsek. Ia yang membuatku seperti ini, lalu mengapa ia malah menyelamatkanku? Mengapa ia tidak membunuhku saja dengan membuangku kedalam closet?! Sialan, aku menangis lagi. Aku benci mengatakan bahwa aku cemburu melihatnya dengan wanita lain. Aku benci mencintai pria yang salah, "dan kau mungkin tidak akan tahu kebenarannya, Alex."

"Kebenaran?" ulangnya, "apa maksudmu?" ujar Alexa dengan wajah antusias

Aku berdehem, meyakinkan diriku sendiri bahwa ini memang waktunya untuk memberitahu kebenaran yang sesungguhnya. Bagaimanapun, Alexa harus mengetahuinya. Aku menghela nafas, "Harry bukan pacarku."

Suasana hening seketika, Alexa membulatkan matanya dan mulutnya membentuk huruf o-terkejut.

"What the hell was that? Apa aku tidak salah dengar? Kau..."

"Ya, ini semua hanyalah sandiwara. Aku membohongimu. Aku membohongi semua orang. Sialan, aku terdengar seperti pengecut dan memang nyatanya begitu. Aku bahkan tidak tahu apa yang membuatnya tiba-tiba memaksaku menjadi pacarnya." jelasku, Alexa mendekatkan wajahnya.

"Lalu mengapa kau menerimanya?"

Aku berdehem, seraya menundukan kepala, "Karena... Ia membayarku. Aku memerlukan uang, untuk biaya sewa apartemenku. Itu adalah satu2nya jalan, Lex. Kau tahu, aku tidak pernah berhasil dalam bekerja karena seseorang selalu mengagalkannya."

Alexa memiringkan wajahnya, "Maksudmu.. Bryan?" tanyanya, dan aku mengangguk. "Astaga, Maddy. Mengapa kau tidak pernah bilang padaku bahwa kau membutuhkan uang? Aku bisa meminjamkan uangku padamu." Gumamnya. Aku mengindikkan bahu.

"Tidak, Lex. Aku tidak ingin merepotkan siapapun."

"Oh, aku sudah menduga."

Aku menaikkan sebelah alisku, "Maksudmu?"

"Harry. Ya, aku tidak heran jika kalian sebenarnya tidak berpacaran. Lagipula Harry sangat sulit membuka hatinya untuk seorang wanita. Terakhir kali ia berpacaran, mungkin.. 2 tahun yang lalu. Aku tidak tahu pasti apakah ia sudah melupakan mantan kekasihnya atau belum."
Gumamnya tidak yakin

Mantan kekasih? Apa ini ada hubungannya dengan wallpaper ponsel nya Gambar seorang wanita?

Aku mengangguk mengerti. Dugaanku benar, wallpaper handphone Harry adalah foto mantan kekasihnya. Lagi, aku tidak tahu mengapa seketika hatiku merasa ditusuk bertubi2, rasanya sakit mengetahui bahwa orang yang kita harapkan ternyata masih mengharapkan mantan kekasihnya. Selama ini aku salah, kukira Harry mencintaiku juga. Ternyata tidak. Bodoh, aku tidak seharusnya mencintai pria buaya darat yang telah meniduri banyak wanita seperti Harry.

"Hey" Alexa melambai2kan tangannya didepan wajahku, "kau kenapa?" Tanyanya penasaran

Aku menggeleng.

"Tidak mungkin tidak ada apa2, Mads. Kau terus melamun saat aku menceritakan tentang Harry. Apa yang sedang kau pikirkan? Harry? Hm?" Godanya, aku menggeleng dengan cepat.

Emergency Couple // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang