Chapter 7

4K 467 9
                                    

Maddy POV

Harry menghampiri pria itu lalu menopang tubuh Bryan yang terbujur kaku, ia melingkarkan tangan Bryan di lehernya,

"Astaga. Pria ini berat sekali."

Aku tersenyum kecil lalu segera menelepon Alexa, bilang bahwa aku dan Harry tidak dapat pulang bersama mereka. Alexa justru malah memuji kebaikanku,

"Ya tuhan, Madd. Kau terlalu baik, bahkan pada Bryan yang notabene nya adalah musuhmu, dan sangat membencimu. Bahkan ia telah membuatmu kehilangan pekerjaan. I'm so proud of you, my bestie"

Aku terkekeh. Ya, memang Bryan sangat membenciku. Tapi tidak apa2 kan jika aku membantunya?

Harry lalu membawa Bryan masuk kedalam lift, aku memencet tombol lift dan kami turun begitu sampai di basement,

"Dimana mobilnya?" Tanya Harry dengan nafas terengah2. Aku segera mengambil kunci mobil Bryan yang ternyata ada di dompetnya lalu menyalakannya,

"Di seberang sana!" Kami segera berjalan menuju mobil BMW silver milik Bryan, Harry membawa tubuh Bryan masuk kedalam mobil, tepatnya di jok tengah. Aku segera duduk di jok depan.

Harry mendesah lega begitu menempatkan bokongnya di bangku kemudi. Nafasnya memburu. Dan keringatnya..... Membuatnya semakin hot. Astaga apa yang kau pikirkan, Mad? Aku menampar diriku ke bawah, "Kau haus?" Tanyaku

Aku menyodorkan sebotol air mineral dan ia menerimanya lalu meneguknya sampai habis. Wow.

"Apa Bryan baru saja memakan seekor gajah?"

Tanya Harry tiba2, membuatku tertawa. "Ya, dan setelah ini mungkin ia akan memakanmu."

Harry tergelak lalu melirikku sekilas, "Selera humormu bagus juga."

Aku terkekeh lagi, "Y-ya. Thanks" hanya itu yang bisa kukatakan.

Mobil yang dikemudikan Harry keluar dari basement mall. Jalanan di kota NY cukup padat karena tadi sempat hujan kecil. Aku mengetuk2an jariku di dashboard mobil, mencoba menghilangkan kecanggungan diantara kami.

"Mengapa tadi kau bilang pada Bryan bahwa aku pacarmu?"

Tanyaku memecahkan keheningan, Harry menatapku dingin lalu berdehem, membebaskan kerongkongannya yang tercekat, "Ia berbahaya untukmu"

Aku tersedak, "Berbahaya? Em, maksudku, ya tentu saja aku tahu bahwa ia berbahaya, tapi tidak bisakah kau ceritakan lebih detail? Maksudku.. Memang kenapa kalau ia berbahaya?"

Harry hanya melirikku sekilas, lalu menghela nafas panjang, "Karena aku-"

"Sayang"

"Karena apa?"

"Kembalikan birku, Maddy sayang"

"Karena apa?!"

"Abaikan saja."

"STOP BRYAN!!!" Aku berteriak pada pria mabuk itu. Batinku menertawakan diriku sendiri. Bodoh! Mengapa aku berbicara pada orang tidak sadarkan diri?

Harry menyeringai meledek. Sial, "Kau sepertinya ingin tahu sekali ya sampai2 berbicara pada orang mabuk?"

Aku mendengus kesal, "Kau belum melanjutkan kalimatmu, Styles."

Ia menaikkan sebelah alisnya, "Kau ingin tahu?"

Aku mengangguk antusias lalu menegapkan posisiku. Harry membanting stir nya, mobil yang ia kendarai pun berhenti tepat didepan apartemenku. Aku diam sebentar lalu menoleh kearahnya, "Cepat beritahu"

"Sudahlah. Ini tidak penting juga"

Aku mengerang lalu menatapnya kesal. Ah, menyebalkan. Yang jelas ia berhutang cerita padaku, sama seperti Niall, "Anyway, nanti kau akan pulang naik apa?"

Ia melirikku sekilas lalu membuang pandangannya. Uh, mengapa aku jadi bertindak sok peduli padanya?

"Bukan urusanmu."

Oh, aku sudah tahu ia akan menjawab itu, harusnya aku tidak usah bertanya. Harry sudah dua kali tidak menjawab pertanyaanku. Kurang sabar apa lagi aku menghadapi pria seperti ini? Aku segera melirik ke arah jok tengah, Bryan si brengsek masih tidak sadarkan diri. Kuharap ia akan segera bangun.

Aku lalu membawa belanjaanku dan membuka pintu mobil, aku menatap Harry sebelum aku benar2 turun dari mobil, "Terimakasih, Haz" Haz? Itu adalah nama panggilan Bryan untuk Harry, bukan? Mengapa aku tiba2 memanggilnya itu, hm?

Ia tersenyum singkat lalu sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi datar, "Sudah sana pulang. Ini sudah malam."

Eh? Untuk apa juga ia peduli padaku? Uh.

"Maddy"

Aku menoleh ketika sebelah kakiku sudah turun. Harry memanggil namaku? Waw. Jarang sekali ia seperti ini, "Ya?"

"Besok kau akan memulai penyamaranmu sebagai.." Ia berdehem, "pacar palsuku. Well, jangan lupa pakai dress dariku dan dandanlah secantik mungkin. Oh, ya, siapkan acting sebagus mungkin untuk membuat ibuku terpikat padamu." Harry tersenyum singkat dan menampakkan dimples nya, membuatku terpukau. Shit, ia tampan sekali.

"Eh? Em, maksudku.. O-okay." Ucapku dengan terbata2.

Aku segera membalas senyumannya lalu menatap mata hijau emerald nya yang kelewat indah. Dan kami mengalami kontak mata lagi, sial, "Thanks, Harry" ujarku yang kedua kalinya.

Ia hanya mengangguk lalu aku turun dari mobil membawa belanjaanku. Mobilnya melaju dengan cepat meninggalkan tempat. Aku melihat dress ku, lalu tersenyum,

"Good luck, Maddy"

*********

A/N : wuanjir ini pendek bgt bgt i'm so sorryyy::((( gue janji kok bakal cepet update asal internetnya mendukung hehe

Leave your feedbacks, please:)

Thank you, xx

Emergency Couple // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang