Hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya, jadi aku sampai di kampus juga lebih pagi. Tiba2 saja saat aku hendak masuk kelas, sebuah tangan mencekal pergelangan tanganku dengan kasar,
"Kenapa kau tidak mengangkat teleponku?!"
Aku terkejut ketika melihat seseorang tiba2 ada di hadapanku, menghalangi jalanku. Sudah kuduga bahwa yang semalam itu adalah Harry, ia pasti akan marah besar setelah ini, "A-aku tidak tahu jika itu kau" ucapku setenang mungkin, aku menunduk karena wajah marahnya kali ini benar2 menyeramkan.
Urat2nya menegang, rahangnya mengeras dan jantungnya sedari tadi berdegup kencang. Ia memutar matanya.
"Mm-maaf. Lagipula kau tidak memberitahuku bahwa itu kau. Aku takut jika kau ad—"
"Awas saja jika kau tidak mengangkat teleponku lagi." Ancamnya memotong ucapanku. Ia mendekat kearahku dan menatapku tajam. Kumohon, jangan tatap aku seperti itu. Seru batinku.
Aku mengangguk pasrah, "sekarang bolehkah aku lewat?"
Ia mempersilahkanku untuk lewat. Kapan aku bisa benar2 terbebas darinya, sih?
Aku masuk kekelas dan ternyata aku satu kelas lagi dengan Alexa. Aku lalu mengambil tempat di depannya lalu menengok kearah Alexa
"Hi, Alexa" sapaku
Hening. Oh, Alexa sedang sibuk membaca buku rupanya.
"Hi, Madd. Uhm maaf, aku sedang sibuk belajar. Kau tahu kan hari ini pembagian ujian tulis? Jika aku lulus dan mendapat nilai bagus maka Niall akan mengajakku shopping. Ah, aku jadi tak sabar."
Aku tertawa kecil. Huh, ternyata karena Niall. Aku membalikkan badanku tepat disaat Mr. Brown datang dan memberi ucapan selamat pagi. Ia tersenyum hangat.
"Kalian sudah siap untuk pembagian hasil ujian?"
Aku mengangguk. Sambil menunggu giliranku dipanggil, aku terus berdoa agar mendapat nilai yang bagus.
"Maddison Jacquine."
Oh, ya tuhan, namaku dipanggil. Aku berjalan dengan gugup dan jantungku serasa mau copot.
"Selamat, Ms. Jacquine, kau mendapat nilai A . Nilai yang sempurna."
Oh, syukurlah. Aku mendesah lega lalu tersenyum bahagia.tersirat wajah kagum sekaligus bangga dari Mr. Brown, "Terima kasih, Mr" aku mengambil hasil ujianku lalu berjalan ke tempat dudukku dan melihat wajah Alexa berbinar2. Kenapa dia?
"Maddy, apa kau tahu? Aku mendapat nilai B+. Aku sangat senang, itu berarti Niall akan menemaniku shopping!" Alexa berteriak dan membuat satu kelas melihat kearah kami heran.
"Whoaa, congrats, Alex!" Aku tersenyum padanya. Akhirnya mata kuliah hari ini telah usai. Aku berjalan keluar kelas bersama Alexa dan Niall sudah menunggu didepan kelas bersama.. Harry? Untuk apa ia disini?
Alexa segera menghampiri Niall dan memeluknya erat. Niall segera melihat hasil ujian kekasihnya itu,
"Congrats, babe!"
"Thank you so much, honey" Alexa mencium dahi Niall, Niall melingkarkan tangannya di pinggang Alexa dan mereka.. Kissing? Uh. Sedikit menggelikan. Mengingat bahwa ini adalah tempat umum. Sekalipun ini adalah hal yang biasa di NY.
Harry menatapku datar dengan tubuhnya yang masih tersender di tembok dan kedua tangannya yang menyilang di dada, ia lalu menatap kedua insan yang tengah berciuman itu dan berdehem, membuat Alexa dan Niall menghentikan kegiatannya.
"Oh, maaf" Alexa menghampiri Maddy, "Maddy, apakah kau ingin pulang sekarang? Aku dan Niall bisa mengantarmu" Tawar Alexa. Sebelum aku menjawab, Niall mendahuluiku,

KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Couple // h.s
Fiksi PenggemarHarry dituntut untuk segera memiliki pasangan diusianya yang ke 21. Tapi Harry menolak karena belum dapat melupakan mantan kekasihnya. Akankah ia menyewa seorang gadis untuk ia jadikan 'pacar palsu'? lalu bagaimana ketika perasaan mereka berubah sek...