Chapter 3

5.5K 564 26
                                    

A/N : Hai, mau ngasih tau kalo ada perubahan cast. Logan lerman yg tadinya jadi 'Steve' sekarang diganti jadi Douglas Booth dan nama cast juga berubah. Yang pengen tau silahkan cek cast heheh:) jangan lupa buat ninggalin feedback(s) ya, enjoy!

Kotak cincin milik siapa ini? Dengan rasa penasaran yang melunjak, lantas aku membuka kotak cincin merah berbentuk hati tersebut.

Astaga. Ini sangat indah.

Ini pasti milik Harry. Bodoh. Harry selalu ceroboh. Kemarin ia meninggalkan dompetnya dan sekarang? Oh, apa kotak cincin ini ada hubungannya dengan masalah yang ia alami? Masa bodoh. Yang jelas aku harus mencarinya sekarang.

Aku bergegas menuju taman kampus karena kupikir tadi aku melihatnya berlari kearah sini. Ah, ia tidak ada juga. Pikiranku masih melayang pada cincin tadi.

Apakah Harry sudah bertunangan? Atau ia akan melamar seorang gadis?

Uh, aku tidak peduli. Tiba2 saja aku merasakan sesuatu atau lebih tepatnya sebuah tangan mencengkram lenganku.

"Har-ry?" Ia menarikku ke semak2 dan mengesturkan tubuhnya untuk jongkok. Aku mengikuti gerakan jongkoknya.

"Sshh" Harry membekap mulutku dengan tangannya. Hey, lepaskan! Lepaskan! Aku memukul tangannya tanpa berbicara, karena tangannya... Oh, rasanya sedikit aneh.

"Tidakkah kau lihat para satpam tadi mengejarku?" Gerutunya kesal. Ia menengok ke kiri dan ke kanan seperti sedang memastikan keadaan aman atau tidak.

"Ya aku lihat. Tapi aku memberi tahu mereka bahwa kau berlari ke toilet."

Ia menatapku geram, "Sial. Kenapa dari tadi tidak memberitahu?! Aku lelah mengumpat seperti ini." Harry berdiri lalu membersihkan bokongnya yang kotor.
Matanya tertuju kearah sebuah benda di tanganku. Oh, kotak cincin itu, aku lupa memberikan itu padanya. Dia pasti akan mengira bahwa aku mengambilnya.

Sebelum ia mengambilnya, aku terlebih dahulu mencegahnya untuk mengambilnya begitu saja sebelum ia menceritakan padaku tentang masalah yang sedang dia alami yang ada hubungannya denganku. Ia menautkan alisnya.

"Berikan padaku."

"Hm?"

"Cepat berikan padaku sebelum aku yang mengambil paksa dari tanganmu."

Aku tersenyum licik, "Ini adalah sebuah pelajaran untukmu agar tidak meninggalkan baramu sembarangan. Terlebih ini adalah sebuah barang berharga. Emm, begini saja, kenapa kau tidak ceritakan dulu masalah2 mu yang berhubungan denganku itu lalu.. Aku akan memberikan kotak cincin ini padamu, bagaimana?"

Tak tertarik, ia membuang pandangan lalu menyilangkan tangannya di dada.

"Hey aku berbicara denganmu, Tuan Styles!"

"BERHENTI BERBICARA KARENA ITU BUKAN URUSANMU."

Sontak aku memundurkan badanku dan menutup telingaku. Pria itu baru saja menyentakku. Sangat kencang. Membuat jantungku berdegup. Ia memutar kepalanya sedari tadi dan rahangnya mengeras. Harry terlihat sangat depresi. Membuatku diam lalu menunduk. Aku tidak berani menatap wajahnya. Beberapa orang di sekitar kami menonton kami dengan dramatis, dan mungkin mereka akan beranggapan bahwa kami adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Dengan ragu aku menyodorkan kotak cincin itu dan ia langsung menerimanya. Tidakkah ia merasa bersalah telah membentakku?

Mataku berkaca2, aku ingin menangis tapi aku tidak selemah itu. Aku segera bergegas meninggalkan Harry dengan cepat. Namun kurasakan lagi lenganku tercegat oleh tangan Harry yang dengan cepat menangkap tanganku.

Emergency Couple // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang