Yeojun terus berjalan cepat hampir berlari di trotoar. Ia seperti tidak peduli jika media akan melihatnya dan merilis beritameskipun tanpa kehadiran media, cctv di setiap tiang listrik sudah jelas merekam Yeojun yang berlari di malam hari.
Tinggal satu belokan lagi, Yeojun akan tiba di jalan raya yang cukup besar. "Ah!"
Sebuah lengan merangkul bahu Yeojun dan membawa laki-laki itu ke arah sebaliknya. "Lepaskan." Ucap Yeojun.
"Apa kau sadar yang sedang kau lakukan?" Manajer Kim akhirnya melepaskan tangannya. "Kau tahu tujuanmu? Kau mau kemana? Ke bar? Lalu apa yang kau lakukan saat dia sudah tidak ada disana?"
"Manajer"
"Kau pergi tanpa tahu apa yang sudah terjadi. Masuklah sebelum ada yang melihat, aku akan menunjukkannya padamu."
Yeojun hanya terdiam lalu masuk ke dalam mobil. Manajer Kim pun hendak menyerahkan ponselnya agar Yeojun tetapi terhenti saat menyadari pandangan Yeojun. sudah terlihat jelas rasa bersalahnya mulai terkumpul.
"Yeojun, bisakah kau berjanji, ini bukan salahmu. Ingat itu. kalau kau membuka pesannya beberapa jam yang lalu, coba kau pikirkan apa yang bisa kau lakukan. aku yakin, apapun yang kau lakukan itu tidak mencegah kejadian selanjutnya. Dan yang terburuk, mungkin kejadian serupa akan terulang dengan lebih mulus tanpa ada gangguanmu."
Wajah frustasi Yeojun hanya bisa membuat Manajer Kim menghela napas. "Ingat, ini bukan salahmu."
Akhirnya Yeojun mengangguk. Ia sedang berusaha keras menjalankan logikanya. Manajer Kim pun menyerahkan ponselnya pada Yeojun dan membiarkan laki-laki itu membaca semua berita mengenai Jiyeon.
"Ini bukan salahmu. Satu-satunya hal yang bisa kau lakukan saat ini, memberi dukungan pada Ryuji dari jarak jauh dan memastikan bahwa dia tidak sendirian." Manajer Kim mengingatkan sekali lagi.
Kalimat itu diharapkan menjadi senjata ampuh seperti hipnotis agar Yeojun tidak menyalahkan dirinya. Meskipun, menurut Yeojun, seandainya ia membaca pesan Jiyeon, mungkin ia bisa meminta bantuan atau apapun.
Memang, ketika sudah merasa bersalah, hanya ada kata seandainya yang terucap dan penyesalan di dalam diri seakan menghantui.
***
2015
"Selamat untuk kemenangan pertama Bulletproof dengan lagu I Need U"
Teriakan penggemar ditambah confetti meramaikan studio hari ini. untuk pertama kalinya, grup memenangkan trophy di acara promosi musik mingguan dengan comeback mereka dari album The Most Beautiful Moment In Life pt.1 pada bulan Mei 2015.
Para anggota tampak sangat terkejut. Menjadi nominasi untuk posisi pertama saja sudah mendebarkan hati dan membuat mereka terus tersenyum. Nominasi untuk posisi pertama umumnya berdasarkan penjualan album, unique listeners, chart di platform musik, dukungan penggemar dalam bentuk vote atau sms, dan beberapa ketentuan lainnya. Mengetahui mereka masuk nominasi, membuat mereka sadar bahwa banyak yang mendukung mereka termasuk para penggemar setia yang sudah menemani sejak debut.
Kini setelah diumumkan menjadi pemenang, mereka terlihat sangat terharu bahkan tanpa sadar mulai menangis meskipun dilanjutkan dengan tertawa. "Woah tidak menyangka ternyata hari seperti ini tiba." Ucap Hansol sambil memegang trophy. "Terima kasih untuk penggemar yang sudah mendukung kami dengan sepenuh hati."
"Terima kasih kalian sudah mendengarkan I Need U, seperti judul lagu kami, I need you ARMY." Soohyun melakukan flying kiss kepada para penggemar dan dibalas dengan teriakan. Memang hanya Soohyun yang jago melakukan hal itu.
Para anggota lain pun ikut mengucapkan rasa terima kasih kepada penggemar mereka. Setelah itu, lagu mulai dimainkan dan mereka tiba pada bagian encore dimana mereka akan kembali bernyanyi namun tidak perlu tampil dengan koreografi, sementara seluruh artis beserta mc meninggalkan panggung.
Bulletproof mulai bernyanyi ditemani fanchant dari penggemar yang masih berada di studio. Sebagian penggemar artis lain sudah pulang dikarenakan mereka tidak memiliki alasan untuk tetap berada di studio tersebut. Setelah ketujuh nama disebut dalam fanchant, Yeojun pun memulai rap bagiannya.
Penggemar terus menyerukan fanchant hingga lagu berakhir. Itu adalah saat-saat yang indah antara idola dan penggemar. Setelah lagu selesai barulah mereka meninggalkan panggung sambil terus melambaikan tangan pada penggemar.
"Selamat atas kemenangan pertama!" seru Manajer Kim yang menyambut kedatangan anggota di ruang tunggu mereka. "Apa yang ingin kalian makan? Produser Bang sudah menghubungiku untuk memastikan kalian mendapatkan makan malam special."
"Secepat itu?" Soohyun terkekeh.
"Aku hanya ingin makan di tempat ahjumma." Sahut Jeonwoo. ahjumma yang dimaksud adalah pemilik restoran yang berada di dekat gedung agensi. Ketika masih menjadi trainee hingga mereka memulai debut, restoran tersebut menjadi tempat makan favorit anggota. Setiap mereka selesai berlatih, baik siang ataupun malam, restoran itu adalah pilihan utama.
"Sayangnya hari ini ahjumma menutup restoran hari ini, sepertinya sedang ada urusan." Jawab Manajer Kim. "Kalian bisa pikirkan, katakan padaku kalau sudah."
"Ah aku dengar ada restoran baru di sisi timur agensi. Sepertinya kita belum pernah mencobanya." Sahut Taebin.
Para anggota pun tidak menolak dan akhirnya mereka sepakat dengan usul Taebin. Setelah membersihkan diri, berganti pakaian, dan membawa semua barang bawaaan, mereka pun pergi ke area parkir dan langsung masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan.
***
Buat yang masih bingung Jiyeon kemana? Kok tiba-tiba udah 2015? Dengan berat hati aku jelaskan kalo Jiyeon menghilang😔💔
Tapi tenang, akan ada masa-masa dimana mereka ketemu lagi sama Jiyeon hehe jadi spoiler😆😆
Tunggu ya sampai chapter itu tiba🤩
Jangan lupa vote kalo suka chapter ini☆
+ kemarin malam rilis My Universe SUGA's Remix yaaaa gimana nih suka ga?🥰 jangan lupa dengarkan di semua platform musik yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
shineling | yoongi jieun
Fanfictiondarkling; yang mulai gelap Pertemuan antara calon idola dan calon penggemar yang secara tidak sengaja, mengawali kisah antara Hong Yeojun dan Ryu Jiyeon. Berbagai kesamaan seperti kota tempat mereka dilahirkan, atau bagaimana impian mereka dipandang...