15

47 8 3
                                    


"Hei, ada yang mau makan dari Restoran Chang?" seru Soohyun yang baru saja keluar dari kamar. "Bahan makanan tidak cukup untuk sarapan, kulkas hampir kosong."

"Restoran Chang? Dimana itu?" sahut Jeonwoo.

"Tempat kita merayakan kemenangan pertama di acara musik." Jawab Soohyun sambil memegang sebuah kartu nama.

Benar, itu adalah kartu nama yang didapatkan Yeojun dari ahjumma di restoran. dan sekarang yang menyimpan kartu di nakas pun keluar dari studio karena mendengarkan suara ramai di pagi hari.

"Oh aku mau! Makanan disana juga enak." Jaehoon memberikan suara setuju. "Aku bisa makan apa saja, pesan yang sama dengan yang lain juga tidak masalah." Sahut Jeonwoo.

"Bisa pesan antar kan?" tanya Taebin. Ia cukup malas jika pagi-pagi pergi ke sana, lagipula tempatnya lebih jauh daripada restoran ahjumma yang biasa mereka datangi.

"Kalau kalian setuju, aku akan menghubungi restoran untuk pesan antar."

Yeojun pun menyadari kartu nama yang dipegang Soohyun adalah kartu miliknya. Ia pun menghentikan Soohyun yang hendak memesan dengan berkata, "Hyung, kau membuka nakas?"

"Iya, aku tidak sengaja menemukannya saat mencari sesuatu. Lagipula kenapa kau menyimpan kartu nama restoran disitu? Biasanya kita menyimpan di nakas dekat dapur."

"Hanya asal taruh saja. Ah dan untuk makanan, aku pesan yang sama saja."

Soohyun pun mengangguk dan mulai menghubungi restoran untuk memesan. Menu yang mereka pilih tidak berbeda jauh dari menu sarapan mereka. Tidak pilih-pilih makanan yang terpenting cukup mengisi energi untuk beraktivitas. Jadwal yang padat tidak akan memberi mereka banyak kesempatan untuk sekadar makan makanan kecil atau camilan di jeda waktu.

Sementara menunggu makanan tiba, para anggota memilih untuk melakukan kegiatan masing-masing, ada yang meregangkan diri di rooftop, ada yang melihat video latihan, ada yang pergi untuk membersihkan diri, juga ada yang memilih makan sereal.

Kurang lebih dua puluh menit telah berlalu ketika terdengar suara bel. Sepertinya sudah datang. "Ada yang mau mengambil pesanan? Uangnya sudah ku letakkan di meja." Ucap Soohyun yang sedang membuat sebuah minuman di dapur.

"Eh sudah datang? Aku--" ucapan Jaehoon terhenti ketika melihat Yeojun mengambil uang dan berjalan keluar. Para anggota terlihat cukup heran karena tingkah Yeojun cukup berbeda, jika mereka melakukan pesan antar dari sebuah restoran biasanya salah satu dari maknae line yang akan mengambilnya.

Yeojun tentunya memiliki tujuan lain. Ia mau mengambil pesanan kali ini karena ia ingin bertemu dengan Jiyeonjika pengantar pesanan adalah Jiyeon.

"Ini pesanan anda." Ucap kurir pengantar makanan.

Belum beruntung. Ternyata kurir pengantar makanan itu bukan Jiyeon. Yeojun bisa memastikan jika Jiyeon tidak bekerja di pagi hari.

"Terima kasih." Ucap Yeojun sambil menerima makanan yang kemudian menyerahkan uang kepada kurir tersebut. Setelah itu ia pun kembali ke dalam dorm dan meletakkan makanan di atas meja.

Yeojun pun melepas masker yang ia kenakan lalu duduk bersandar di sofa. Ia menghela napas untuk pertama kalinya di pagi hari dan langsung mendapatkan omelan dari Soohyun. "Hei menghela napas dapat mengurangi keberuntungan."

"Benarkah hyung?" sahut Taebin.

"Ayo segera makan apa yang kalian pesan supaya kita bisa segera ke agensi untuk latihan hari ini." ucap Jaehoon sambil mengeluarkan semua makanan dari plastik. "Ngomong-ngomong Yeojun hyung, kalau hyung mengambil pesanan seperti tadi, itu cukup meringankan tugasku."

"Kau mau Yeojun hyung terus melakukannya?" sahut Taebin.

"Tentu saja tidak. Aku hanya bercanda. Mana mungkin"

"Baiklah. Tapi tidak setiap saat, hanya saat aku mau." Ucap Yeojun dengan santai. Sebenarnya ia juga biasa mengambil pesanan tetapi itu terjadi saat hanya ia yang memesan atau saat anggota lain sedang sibuk. "Itu bukan hal besar. Lagipula terkadang kalian menerima pesananku saat aku tidak ada."

Jaehoon pun hanya menyengir menanggapi Yeojun. setelah itu para anggota lain bergabung untuk sarapan pagi sesuai dengan makanan yang mereka pesan. Mereka menghabiskan waktu pagi dengan sarapan bersama seperti biasa, ditemani candaan juga berbagai topik obrolan santai.

Waktu-waktu seperti itu adalah waktu yang sangat berharga bagi mereka. Berkumpul bersama di pagi hari dan mengobrol banyak hal, mungkin akan menjadi hal yang cukup sulit dilakukan oleh mereka di masa depan jika aktivitas semakin padat. Tetapi mereka berkomitmen untuk selalu menyempatkan makan bersama entah di pagi, siang, sore, bahkan malam hari. Tentu tidak harus makan bersama, sekadar minum pun juga tetap menyenangkan salama mereka bersama.

***

terimakasih sudah membaca sampai sini!
kalo suka sama chapter ini jangan lupa tinggalkan jejak ya, vote dan komentar kalian sangat berarti buat penyemangat menulis hehe ♡☆

sampai jumpa chapter selanjutnya^^

shineling | yoongi jieunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang