Yeojun tiba di dorm dan bertemu dengan Jaehoon, Taebin, dan Jeonwoo yang ternyata masih ada di dorm. Mereka bertiga sedang menyelesaikan tugas sekolah masing-masing. Sementara para hyung line sudah lebih dulu pergi ke agensi untuk berlatih.
Comeback mereka semakin dekat. Music video, album, photobook, semua sudah siap. Hanya perlu berlatih lagu utama beberapa kali lagi.
"Apa yang lain sudah ke agensi daritadi?" Tanya Yeojun pada maknae line yang sibuk dengan tugas mereka di ruang utama.
"Belum terlalu lama. Hyung kau sudah selesai dengan urusanmu? Kau bisa ke agensi lebih dulu, kami akan menyusul." Ucap Jaehoon.
"Kita berangkat bersama saja." Yeojun berpikir lebih baik mereka bersama-sama ke perusahaan. Tidak perlu menaiki taksi atau mobil terpisah.
"Baiklah. Kami akan menyelesaikan ini dulu sebentar lagi."
Yeojun pun pergi untuk mengambil minuman dingin. Ia tidak merasa lapar apalagi karena ia sudah makan di rumah Jiyeon atas pemberian ibu Jiyeon.
"Hyung." Panggil Jeonwoo.
Yeojun lantas duduk di ruang utama bergabung dengan para maknae sambil menghabiskan air minumnya.
Jeonwoo pun melanjutkan ucapannya. "Hyung, kau masih berkomunikasi dengan Ryuji noona kan?"
Pertanyaan itu dijawab dengan anggukan oleh Yeojun.
"Dia baik-baik saja?"
"Iya."
"Benar-benar baik-baik saja kan?"
"Iya."
"Kau tadi menemuinya?"
"Iya."
Jeonwoo tersenyum mendengar jawaban Yeojun. "Syukurlah kalau begitu. Senang mendengarnya."
Yeojun hanya bisa menghela napas karena merasa terjebak dengan pertanyaan cepat dari Jeonwoo. Tetapi setelah dipikir lagi memang tidak perlu lagi menutupi bahwa ia beberapa kali mencari kesempatan untuk bertemu dengan Jiyeon. Ini cuma bertemu dengan teman, bukan sebuah pertemuan dengan agen mata-mata atau penyelundupan barang melalui pasar gelap yang perlu ditutupi.
"Tapi berita tentang agensi lama Ryuji sepertinya akan cukup menyiksa. Aku bahkan terkejut agensi itu masih berdiri." Sahut Jaehoon.
"Benar. Bahkan malah ada agensi yang mengakuisisi kan. Aneh sekali. Apa mereka tidak memikirkan dengan matang sebelum membuat keputusan itu? Malah sekarang muncul berita direktur berhubungan serius. Aku tidak paham dengan jalan pikir direktur Bluebyeol itu." Celetuk Taebin.
"Dari sekian banyak agensi, kenapa mereka mengakuisisi Pineapple?" Tanya Jeonwoo.
"Kurasa kau perlu menanyakan itu langsung pada direktur Bluebyeol." Sahut Yeojun.
"Memang. Apa kau mungkin mengenalnya, hyung?"
Yeojun hampir memberi tahu fakta bahwa direktur Bluebyeol adalah ayah Jiyeon. Ia rasa informasi itu hanya boleh diungkapkan oleh orang yang bersangkutan langsung.
"Aku? Bagaimana mungkin aku bisa mengenalnya."
"Benar. Kau mungkin kenal banyak produser, tapi untuk direktur, sepertinya kau hanya kenal direktur agensi kita saja, iya kan? Sama kok, aku juga begitu, hyung." Cerocos Jeonwoo.
Yeojun hanya mengiyakan ucapan Jeonwoo. Ia tidak mau terlalu banyak membahas mengenai Ryu Heetae. Selain itu ia sebaiknya segera berganti pakaian agar mereka berempat bisa bersama-sama pergi ke perusahaan untuk berlatih.
***
Di perusahaan, Bulletproof berlatih beberapa kali untuk lagu utama mereka. Jadwal syuting video dance practice sudah diagendakan agar mereka bisa merekam sebelum perilisan lagu. Setelah comeback, mereka akan lebih sibuk dengan jadwal promosi di acara musik mingguan sehingga lebih baik untuk segera syuting video dance practice.
"Kalian sudah siap comeback." Ucap Pelatih Son. "Itulah hasil kalau kalian sering berlatih. Kalian juga akan bangga pada diri kalian sendiri. Benar kan?"
Bulletproof dengan kompak menjawab.
"Aku harap kalian terus kompak seperti ini. Terus bekerja keras berlatih bersama-sama. Usaha tidak pernah mengkhianati hasil."
Pelatih Son terlihat begitu bangga pada Bulletproof. "Bisakah kalian berjanji untuk terus bekerja sama dengan baik seperti ini?"
"Ya!"
"Pegang janji kalian, ya? Nah kalau begitu, sekarang siapa yang mau makan malam?"
Lagi-lagi mereka kompak.
"Baiklah kalau begitu kalian sudah bisa pulang atau makan malam dulu terserah kalian. Yang jelas kalian sudah bisa istirahat."
"Oh ku kira Pelatih Son mau menawarkan traktiran." Celetuk Jaehoon.
"Lain kali. Hari ini aku harus harus membahas beberapa hal tentang trainee bersama Produser Bang."
Mendekati penilaian bulanan para trainee. Para pelatih tentu akan lebih sibuk. Bulletproof bisa memaklumi itu dan mungkin akan lebih sering berlatih sendiri tanpa pelatih. Hansol dan Jaehoon pun sudah cukup jadi pengarah maupun pelatih grup sementara.
Mereka lantas bersiap-siap untuk kembali ke dorm. Tentu saja sebelum ke dorm, mereka pergi untuk makan malam.
Sebenarnya para anggota tidak sengaja membantu Yeojun, mereka hanya benar-benar merasa lidah mereka pas dengan masakan di Restoran Chang.
Alhasil mereka kembali ke restoran itu. Dengan menu yang biasa mereka pesan juga.
Yeojun merasa sedikit kosong dan menyadari bahwa Jiyeon memang tidak ada di restoran. Soohyun juga menyadari kegelisahan Yeojun.
"Ibu, aku akan mengantarkan pesanannya. Jangan khawatir." Ucap putra ahjumma yang masih lengkap dengan kemeja kantoran.
"Baiklah. Tapi besok mungkin kita perlu menolak pesan antar kalau Jiyeon tidak datang lagi."
"Aku juga bisa mengantar, jangan ditolak. Kasihan yang sudah memesan."
"Ck anak ini. Ya sudah, cepat antar. Hati-hati."
Ahjumma lantas tersenyum sampai putranya keluar dari restoran untuk mengantarkan pesanan. Memang terlihat Jiyeon tidak datang ke restoran sehingga pesan antar hampir tidak bisa diantarkan jika tidak ada putra ahjumma.
Yeojun benar-benar khawatir. Ia terus bertanya-tanya apakah Jiyeon sakit atau sedang ada urusan mendesak hingga tidak bekerja.
Ketika ahjumma mendekat sambil menyajikan pesanan tambahan anggota lainnya, Yeojun memberanikan diri untuk bertanya.
"Apakah Jiyeon tidak bekerja?" Tanya Yeojun perlahan.
Ahjumma itu lantas mengangguk sambil memindahkan pesanan dari nampan ke meja. "Dia tidak bisa dihubungi sejak tadi. Semoga dia baik-baik saja."
Setelah ahjumma selesai memindahkan pesanan, ia pun berkata, "Silakan menikmati. Kalian sudah menjadi pelanggan tetap juga disini."
Para anggota lantas berterima kasih pada ahjumma itu.
Yeojun berusaha menghabiskan makanannya tetapi pikirannya tidak tenang.
Soohyun yabg menyadari pun beberapa kali menoleh pada Namgyu berpikir apa yang sebaiknya dilakukan. Namgyu yang melihat hal itu pun berkata pada Yeojun. "Hyung, kalau kau mau, kau boleh mencarinya, tapi kau harus kembali ke dorm sebelum pukul 9. Kau juga harus benar-benar menyelesaikan makan malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
shineling | yoongi jieun
Фанфикdarkling; yang mulai gelap Pertemuan antara calon idola dan calon penggemar yang secara tidak sengaja, mengawali kisah antara Hong Yeojun dan Ryu Jiyeon. Berbagai kesamaan seperti kota tempat mereka dilahirkan, atau bagaimana impian mereka dipandang...