Waktu menunjukkan pukul 7 malam ketika mereka tiba di restoran. Karena masih cukup baru, restoran itu belum memiliki banyak pelanggan tetap sehingga ketujuh anggota ditemani manajer dan beberapa staf bisa memakai seluruh restoran seolah sudah memesan tempat sebelumnya. Mereka juga tidak perlu mengantisipasi kedatangan pengunjung restoran yang mungkin akan memotret anggota.
Setelah semuanya duduk di tempat masing-masing, salah satu pegawai menghampiri meja yang digabungtempat anggota berkumpul dan manajer berkumpuluntuk menanyakan pesanan. Para anggota mulai menyebutkan apa yang mereka inginkan juga manajer dan para staf. Termasuk es serut, khusus untuk anggota sebagai perayaan istimewa atas kemenangan pertama.
Mereka mulai menikmati makanan karena pesanan tiba tidak lama setelah dipesan. Disela-sela tentunya mereka juga mengobrol berbagai hal. Topik utama yang pertama dibahas tentunya kemenangan pertama di acara promosi musik mingguan.
"Hei, apa kalian tahu, suara kalian terdengar bergetar saat menyapa penggemar." Ucap Yeojun, salah satu anggota yang tidak menangis atau berkaca-kaca.
"Benar. Hansol hyung benar-benar seperti hampir menangis." Sahut Jaehoon sambil tertawa kecil.
Hansol pun tertawa kecil dan terlihat malu, lalu ia berkata, "Itu karena aku bahagia. Aku tidak menduga kapan kita akan mendapatkan trophy itu dan ternyata hari ini."
"Penggemar memberikannya kepada kita. Aku yakin mereka sudah berjuang sangat keras sampai saat ini." sahut Jeonwoo.
"Mereka berjuang lebih keras dari siapapun." Soohyun setuju.
Ia juga tahu bagaimana latar belakang dari agensi kecil sama sekali tidak membantu dalam hal promosi musik di media seperti yang dilakukan agensi-agensi besar diluar sana. Tetapi ia tidak menyesal dengan berada di agensi kecil, ia hanya perlu menunjukkan kepada dunia jika musik mereka bisa dikenal dengan baik oleh dunia tanpa promosi besar-besaran. Musik yang dapat memberikan harapan.
"Itu yang membuatku sangat bersyukur memiliki mereka semua." Taebin ikut menambahi.
Namgyu tersenyum mendengarkan pembicaraan para anggota. Ia juga bersyukur memiliki penggemar yang mendukungnya, serta pada fakta bahwa ia memiliki para anggota disisinya.
Kini hidangan penutup khusus untuk anggota pun tiba. Es serut masing-masing satu mangkok. Mereka benar-benar menikmati setiap hidangan yang disediakan, mungkin makanan terasa lebih lezat saat disantap dihari yang special.
Setelah menghabiskan es serutnya, Yeojun pun pamit untuk ke toilet lalu meninggalkan restoran. Toilet terletak di samping restoran sehingga pengunjung memang harus keluar dari tempat makan itu.
Yeojun hanya pergi untuk membasuh tangannya yang terkena tetesan es. Kemudian ia berencana untuk langsung kembali ke dalam, akan tetapi rencananya tertunda untuk beberapa saat.
Kakinya berhenti melangkah dan pandangannya fokus pada seorang pengantar makanan di restoran tempat ia makan. Pada awalnya ia hanya berpikir 'ah aku pernah bekerja seperti itu' namun setelah mengamati lebih lama, ia terpikirkan hal yang lain.
"Itu pesanan terakhir. Kau bisa langsung pulang." Ucap istri pemilik restoran kepada pengantar makanan.
"Eh lalu bagaimana dengan motornya?"
Suara itu.
"Kau bisa bawa pulang. Aku merasa tidak tega kalau membiarkanmu terus bolak balik kemari sebelum pulang ke rumahmu. Apalagi kalau kau ada pesanan mendadak dan kau harus mengantar makanan sangat larut."
"Ahjumma mengkhawatirkanku?"
Istri pemilik restoran itu berdecak. "Hei tentu saja. Sulit menemukan pekerja paruh waktu yang mau bekerja semalam ini. sudahlah cepat antarkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
shineling | yoongi jieun
Fanficdarkling; yang mulai gelap Pertemuan antara calon idola dan calon penggemar yang secara tidak sengaja, mengawali kisah antara Hong Yeojun dan Ryu Jiyeon. Berbagai kesamaan seperti kota tempat mereka dilahirkan, atau bagaimana impian mereka dipandang...