Selalu ada kesempatan lain. jika langsung menyerah dalam sekali coba, tentu tidak akan mendapatkan apa yang diharapkan. Meskipun banyak kegagalan-kegagalan lain, harus tetap mengingat jika pasti ada kesempatan baru. Entah kesempatan itu di jalan yang sama atau jalan yang berbeda.
Seperti kali ini, ini adalah kali ke tiga Yeojun berusaha memesan dari Restoran Chang dan ia sama sekali belum berhasil bertemu dengan Jiyeon. Waktunya selalu tidak tepat, entah Jiyeon yang kebetulan tidak bekerja pada jam itu, atau anggota Bulletproof yang akan mengambil pesanannya.
Akan tetapi, mungkin tiga adalah angka keberuntungan Yeojun.
"Ini pesanan anda."
Yeojun menerima wadah pesanan itu sambil menyerahkan uang secara bersamaan. Tepat sebelum kurir kembali ke motornya, Yeojun langsung menghentikannya dengan memanggil, "Ryu Jiyeon."
Akhirnya ia berhasil menemui perempuan itu. tetapi, menghilang selama setahun lebih bukan hal yang terjadi secara kebetulan. Itu adalah keinginan Jiyeon karena keadaan yang memaksa. Awalnya Jiyeon terpaksa, tetapi seiring berjalannya waktu itu menjadi keinginan dan keputusannya.
Maka dengan keputusan itu tentunya membuat Jiyeon tidak menoleh dan langsung menaiki motornya.
"Jiyeon-a, sebentar saja." Yeojun berusaha mendekati Jiyeon dan berharap perempuan itu mau menoleh juga berbicara dengannya meskipun sebentar.
Tetapi Jiyeon memiliki pendirian yang teguh. Ia juga tidak berharap untuk bertemu dengan Yeojun lagi tetapi pekerjaannya mewajibkan ia mengantarkan pesanan termasuk ke tempat Yeojun.
Kendaraan itu bergerak meninggalkan Yeojun tentu dengan Jiyeon yang menjauhi Yeojun. Setidaknya kini Yeojun bisa tenang karena sudah memastikan Jiyeon benar-benar bekerja di restoran itu. meskipun ia yakin akan sulit untuk berkomunikasi dengan Jiyeon.
Setelah itu Yeojun pun membawa masuk pesanan ke dalam dorm. Ia kini bisa lebih yakin kapan Jiyeon bekerja sehingga ia bisa menemui Jiyeon.
"Hyung, ada yang menghubungimu." Ucap Hansol sambil menyerahkan ponsel Yeojun yang tadinya tertinggal di meja.
Yeojun pun meletakkan pesanannya di meja dapur lalu mengambil ponselnya sambil mengucapkan terima kasih. Terlihat nama seseorang berusaha menghubunginya beberapa kali.
Ia pun pergi ke studio untuk menghubungi seseorang.
"Minkyu-ya, ada apa? Ponselku tertinggal."
"Ah mengenai lagu, aku pernah mengatakan kalau aku ingin membuat lagu untuk solois kan?"
"Eoh aku ingat. Kenapa? Kau sudah menyelesaikannya?"
"Aku menyelesaikannya baru-baru ini. tentu masih membutuhkan penyesuaian dengan yang akan menyanyikannya, tapi"
"Tapi apa?"
"Bisakah kau memberikan rekomendasi atau mengenalkanku pada solois yang mungkin kau kenal? Kau tahu, aku tidak memiliki banyak kenalan apalagi seorang musisi."
"Kenapa tidak coba berikan lagu itu pada musisi di agensimu? Kau bekerja di Buja Entertaiment kan?"
"Aku rasa lagunya lebih cocok untuk solois wanita. Kau tahu sendiri, hanya ada solois pria di agensiku."
Yeojun berpikir sejenak. Big Hit Entertaiment juga tidak memiliki solois wanita, ia juga tidak memiliki banyak kenalan penyanyi di industri musik itu. "Aku tidak yakin, kau tahu juga aku tidak memiliki banyak kenalan, mungkin"
Sebuah nama melintas dipikiran Yeojun dan membuatnya berhenti berbicara. "Aku bisa mengenalkanmu pada seseorang. Tapi itu akan membutuhkan waktu."
"Ah benarkah? tidak apa, aku akan menunggu. Tapi, bisakah kau beri tahu siapa dia?"
"Aku akan mengenalkannya padamu setelah dia mau kembali."
"Kembali?"
"Pokoknya aku akan kenalkan padamu saat waktunya sudah tepat. Aku harap kau bisa menunggu. Tapi aku yakin kau tidak akan menyesal memberikan lagumu padanya."
"Tentu. Terima kasih, Yeojun."
Setelah panggilan berakhir, Yeojun pun keluar dari studio lalu menikmati makan malam yang sudah ia pesan sebelumnya.
***
"Apa kalian tidak berlatih? Gerakannya jadi semakin kacau dan kalian tidak kompak."
Son Sungdeuk terlihat cukup marah ketika melihat tarian grup saat berlatih dengan lagu Converse High. Sudah beberapa hari ia tidak bisa melatih Bulletproof karena sedang fokus melatih trainee menjelang ujian bulanan.
"Waktu untuk berlatih tidak tersisa banyak. Kalian akan segera menampilkan lagu itu di depan penggemar, tidak, apa kalian yakin akan menampilkannya? Apa kalian bisa?!"
"Maaf, Pelatih Son." Semua anggota meminta maaf secara bersamaan. Terlihat jelas penyesalan mereka.
"Aku tidak membutuhkan permintaan maaf. Aku hanya ingin melihat kalian bisa meyakinkanku bahwa kalian benar-benar sanggup menampilkan lagu itu." Son Sungdeuk menghela napas sebelum akhirnya duduk di kursi yang berada di tengah salah satu dinding kaca.
Kini para anggota mulai mengulang latihan dengan lagu yang sama dan terus mengulangi bagian yang dihentikan oleh Son Sungdeuk karena dianggap salah atau tidak sesuai dengan ketukan.
saat ini para anggota sedang berlatih untuk acara musik. Waktu memang berjalan dengan cepat dan tinggal hitungan hari mereka harus tampil. Untuk I Need U, mereka sudah cukup sering menampilkannya di atas panggung acara promosi musik mingguan, tetapi untuk Converse High mereka harus berlatih lebih keras.
Terutama karena penampilan di acara esok itu adalah penampilan perdana untuk lagu Converse High. Akan tetapi entah mengapa fokus para anggota seperti teralihkan. Ada yang sibuk dengan tugas sekolah atau kuliah yang menumpuk. Ada juga yang terlalu fokus memproduksi lagu. Dan ada yang fokus mencari kabar mengenai seseorang.
Tetapi omelan dari pelatih rupanya sudah cukup menyadarkan mereka. Mengingat mereka harus menunjukkan yang terbaik kepada penggemar, mereka harus menujukkan lagu itu kepada penggemar. Mereka kembali berlatih lebih keras.
Yeojun juga berusaha semaksimal mungkin tidak mengingat Jiyeon. Ia yakin suatu hari bisa kembali bertemu dengan perempuan itu cepat atau lambat. Setidaknya ia sudah mengetahui tempat Jiyeon bekerja.
Ia akan berusaha untuk membantu Jiyeon kembali kepada impiannya dan membersihkan nama baiknya.
***
Coba kasih tau lagu favorit kalian di album HYYH pt.1 dong hehehe
Anw, kalo suka chapter ini jangan lupa vote yaa thankyouu☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
shineling | yoongi jieun
Fanfictiondarkling; yang mulai gelap Pertemuan antara calon idola dan calon penggemar yang secara tidak sengaja, mengawali kisah antara Hong Yeojun dan Ryu Jiyeon. Berbagai kesamaan seperti kota tempat mereka dilahirkan, atau bagaimana impian mereka dipandang...