18

40 7 3
                                    

Hari demi hari berlalu akhirnya hari untuk acara musik pun tiba. Acara itu sebuah acara musik yang dapat dihadiri segala penggemar dengan gratis.

Para penggemar dengan kompak berbaris berdiri bersorak dan bernyanyi bersama idola mereka. Beberapa penggemar juga ikut bernyanyi saat idola lain tampil jika mereka juga mengetahui lagu yang dibawakan.

Hingga akhirnya giliran Bulletproof untuk tampil. Seperti yang sudah dilatih, mereka akan menampilkan I Need U dan Converse High secara berurutan.

Atas kerja keras mereka, I Need U bisa ditampilkan dengan baik. Lalu berlanjut saat Converse High dengan koreografi yang lebih mudah dan santai.

Mereka mengelilingi panggung dan lebih dekat dengan penonton atau penggemar. Menatap mata para penggemar yang ikut bernyanyi bersama sambil membawa handbanner dan lightstick. Dari situ juga Yeojun menemukan sebuah mata yang lama tidak ia tatap.

Sebuah mata yang sudah lama tidak ia lihat. Sebuah mata yang juga menatapnya. Sorot mata yang seolah ingin mengatakan sesuatu. Atau sorot mata yang mengatakan kerinduan ingin kembali seperti dulu.

Tetapi dengan cepat mata itu beralih dan menghilang di kerumunan. Yeojun pun berusaha mencari tetapi nihil. Sorot lampu yang terarah ke panggung membuatnya silau dan tidak bisa menatap baris penonton dengan jelas.

Setidaknya Yeojun bisa melihatnya lagi. Itu sudah cukup.

***

Acara ditutup dengan nyanyian salah seorang penyanyi senior ditemani seluruh idol yang ikut naik ke atas panggung. Mereka ikut berjoget ringan mengikuti alunan lagu sambil sesekali melambaikan tangan ke penggemar. Mereka tidak berjalan mengelilingi panggung dan menyapa penggemar lebih dekat karena menghargai sang penyanyi.

Setelah itu barulah mereka meninggalkan panggung bersama sama diikuti penggemar yang mulai meninggalkan lokasi. Seperti yang biasa dilakukan, setiap idol langsung masuk ke ruangan masing-masing untuk membersihkan diri serta mengganti pakaian. Jika sudah selesai, barulah mereka meninggalkan lokasi dan kembali ke agensi maupun dorm masing-masing.

Tak terkecuali Bulletproof yang akan langsung kembali dorm. Waktu menunjukkan pukul empat sore ketika mereka meninggalkan area parkir dengan mobil agensi.

"Kalian lapar? Aku lapar." Tanya dan jawab Soohyun.

"Sekalian beli untuk makan malam?" Usul Jaehoon. "Supaya tidak perlu pesan antar. Eh atau makan si restoran saja?"

"Apa menu makanan hari ini?" Tanya Hansol.

"Pilih saja di restoran nanti." Sahut Taebin.

"Tentukan dulu mau makan di restoran atau dibawa pulang." Jaehoon memberikan pilihan.

"Aku memilih dibawa pulang." Sahut Jeonwoo.

Mereka pun melakukan pemungutan suara mendadak dan akhirnya membawa makanan pulang adalah hasilnya.

Lantas mereka bertanya pada sopir mengenai restoran apa saja yang akan mereka lewati di jalanan pulang. Restoran Chang adalah salah satunya. Seolah bekerja otomatis, seseorang yang lama tidak ia temui pun muncul di otaknya.

Yeojun entah kenapa berharap restoran lain tutup agar mereka berhenti ke restoran tempat Jiyeon bekerja.

Kini mereka pun sudah memikirkan berbagai menu makanan yang masing-masing dari mereka ingin makan. Mereka mencatat pesanan untuk memudahkan sopir yang membantu memesankan karena sopir itu tidak mengizinkan salah satu anggota pergi mengantre untuk memesan makanan.

Sepertinya Dewi Fortuna berada di pihak Yeojun kali ini. Restoran pertama yang mereka lewati sudah tutup karena kehabisan bahan. Dan restoran kedua yang mereka kunjungi saat ini adalah Restoran Chang.

"Aku akan segera kembali." Ucap sopir itu sebelum keluar dan dijawab dengan kompak oleh para anggota.

Yeojun melihat sekeliling restoran itu. Tidak ada kendaraan pesan antar yang pernah dinaiki Jiyeon. Harapan untuk bertemu perempuan itu tampaknya hanya harapan palsu. Jika dipikir-pikir, Jiyeon baru saja menghadiri acara musik itu, bisa jadi ia terlalu lelah untuk melanjutkan bekerja. Hanya itulah yang bisa dipikirkan oleh Yeojun.

"Ada yang mau ke toilet? Kita boleh kan ke toilet restoran itu?" Tanya Namgyu.

"Boleh. Aku juga mau kesana." Sahut Yeojun.

Setelah itu mereka berdua pun pergi ke toilet yang terletak di samping restoran. Di area samping restoran pun tidak ada kendaraan itu. Yeojun tidak tahu kapan ia akan kembali ke restoran itu, yang pasti kali ini ia yakin tidak akan melihat perempuan yang sudah lama ingin ia temui.

"Apakah masih antre?" Tanya Namgyu pada Yeojun.

"Tidak tahu. Kita lihat saja." Jawab Yeojun. Dan mereka menuju ke pintu restoran untuk melihat apakah sopir mereka masih ada disana mengantre atau sudah kembali ke dalam mobil.

Samar-samar suara televisi terdengar. Berita yang membahas seorang pemilik agensi melakukan akuisisi sebuah perusahaan yang sudah diujung tanduk.

Yeojun tahu perusahaan apa yang sudah bangkrut itu. Ingatannya langsung melayang pergi ke setahun yang lalu.

Tepat saat itu seorang perempuan dengan air mata dipipinya berjalan cepat keluar dari restoran melewati tanpa melihat Yeojun dan Namgyu, lantas berlari mengabaikan panggilan sang pemilik restoran.

Ryu Jiyeon, dipaksa mendengarkan kabar yang tidak ingin ia dengar dan diantarkan kepada ingatan setahun yang lalu.

shineling | yoongi jieunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang