# O2. At The Parking Lot

2.6K 321 23
                                    




Rose masih saja mengutuki dirinya jika teringat kejadian nekad mencium pria tak dikenal. 

'Apa sih yang sedang merasukinya?' dia berjalan ke kasir membawa dua botol minuman lalu saat melewati rak yang memajang cemilan pocky, tanpa sadar ia mengambil beberapa kotak dan membawanya ke kasir.

Sambil menunggu Eunwoo yang sedang mengembalikan buku ke perpustakaan Rose berdiam di dalam mobil di area parkir perpustakaan. Dia membuka jendela dan juga membuka botol minuman lalu merasa terheran-heran dengan banyaknya kotak pocky di dalam plastik belanjaan.

'Kenapa tadi aku beli ini ya, kayaknya gak pernah nyobain cemilan ini' dikeluarkannya semua kotak pocky dan membaca kemasan cemilan yang belinya itu.

Alarm mobil sebelah berbunyi Rose agak terperanjat sedikit terkejut.




"Eh kaget" Rose memekik dan menoleh seorang pria dengan celana robek-robek, berkaos hitam dan ransel hitam hendak membuka pintu mobil sebelah.

Pria itu pun menoleh mendengar suara Rose dan...Deg... Rose terpaku pria itu adalah orang yang beberapa hari yang lalu dia cium di klub seni, kini orang itu berdiri di samping mobil sebelah.

Rose memalingkan muka ingin bersembunyi dan menutupi mukanya dengan kotak pocky tapi rasa penasaran membuatnya mengintip dari balik kotak dan ternyata pria itu kini sedang bersandar ke pintu mobil dan melihat ke arah Rose seperti sedang memastikan sesuatu.

Mata mereka bertemu, Rose menganggukkan kepala malu untuk menyapa.

"Apa kamu mau ini?" tanyanya random banget lalu dia menyodorkan kotak pocky yang dipegang nya keluar jendela. Pria itu agak terkejut tapi menerimanya.

"Lagi ngapain disini?"

"Ah, Eh itu menunggu... emm... Eunwoo" sahutnya gugup, pria itu hanya mengangguk dan berbalik hendak membukakan pintu mobil.



"Eh" seru Rose entah kenapa dia seperti tak ingin pria itu cepat-cepat menghilang.

Kenapa pria itu bisa bersikap biasa saja setelah apa yang terjadi tiga hari yang lalu. Jika Rose yang berada di posisi pria itu mungkin dia sudah ngamuk, menampar dan mencaci maki orang yang kurang ajar seperti dirinya. 

Rose merasa malu rasanya ingin menghilang, tapi dia juga tak ingin pria itu berpikir buruk tentang dirinya. Ia ingin meluruskan semuanya.

"Ya?" pria itu menyimpan tas didalam mobil dan kini tangannya sibuk membuka kotak pocky.

Rose memberanikan diri keluar dari dalam mobil dan berdiri mendekat berhadapan.

"Aku...aku mau minta maaf ?" Pria itu menaikkan alisnya heran dengan perkataan Rose barusan. Rose mengalihkan mata tak ingin menatap pria itu karena sepertinya ada magnet yang menarik dirinya jika dia bertemu mata dengan pria dihadapannya ini.

Belum lagi hatinya selalu berdesir menciptakan perasaan aneh.

"Maaf untuk apa?" tanya pria itu dengan santai. 

Rose menoleh memandang pria itu yang kini sedang menggigit biskuit pocky di mulutnya dan dibiarkannya pocky itu menempel di sana sembari menunggu jawaban Rose.


Rose merasa pernah melihat pemandangan seperti itu sebelumnya, jantungnya kembali berdebar hebat. 

'Kenapa jantungnya seperti ini, itu hanya akan membuatnya sesak'

Dihadapannya saat ini pria itu menggigit pocky dan menatap tajam. Lalu Rose bahkan secara sadar melangkah mendekat dan mengigit ujung lainnya dari biskuit pocky yang sedang digigit pria itu. 

Mata mereka bertemu sangat dekat, Rose bisa melihat pupil mata pria itu membesar karena kaget tapi perlahan keduanya mulai mengunyah biskuit pocky itu dari ujung yang berbeda dan akhirnya bibir mereka bertemu.

Rose merasakan pria itu menarik pinggangnya dan mereka mulai berciuman, rasa biskuit pocky terasa dibibir dan mulutnya. Badan mereka saling menempel  bersandar ke mobil. 

Rose memegang rahang dan menjelajahi bibir pria itu, yang juga melakukan hal sama ke bibir Rose. Tangannya mulai menelusuri punggung Rose. Rose yang merasakan sentuhan itu mendekatkan dadanya hingga tidak ada jarak lagi dengan pria itu. Bibir mereka masih saling bergerak saling mendominasi.

Akhirnya mereka menghentikan ciuman untuk mengambil napas. Dahi mereka saling bersentuhan, nafasnya memburu. Rose menyukai kehangatan nafas pria itu, ia seakan pernah mengalami hal yang sama tetapi entah kapan dan dimana. Ia merasa sangat nyaman.




Klakson mobil yang lewat menyadarkan Rose. Ia melepaskan diri dari pelukan pria itu, mengambil jarak dengan bersandar ke mobilnya sendiri, kini ia tak berani memandang pria dihadapannya.

"Maaf...eh, aku biasanya tidak seperti ini...aku tidak tahu apa yang terjadi ... benar-benar minta maaf" ucapnya kacau dan tertunduk lalu berbalik untuk menghilangkan rasa malu. Diambilnya sekotak pocky lagi dari kursi mobil dan diserahkan ke pria itu "Sekali lagi maaf" tanpa menoleh hanya menyodorkan lengannya.

Dia lalu hendak membuka pintu mobil setelah pria itu menerima kotak pocky kedua yang diberikan Rose. 

Tapi tiba-tiba pria itu menghalangi tangannya dan berdiri tepat di belakang Rose memerangkap. 

Disibaknya rambut Rose dan berbisik di telinganya.

"Babe...If you want me to give you a pleasure, just ask...don't surprise me like this" dikecupnya cuping telinga Rose.

'Damn'  entah apa warna muka Rose saat ini tapi dia sudah tidak berani menoleh lagi hanya berdiri kaku membelakangi pria itu.

"Anyways, makasih biskuit pockynya...its taste good on your lips" terdengar pria itu masuk ke mobil dan dari spion Rose melihat mobil pria itu mundur dan berlalu.




Rose duduk di jok mobil lalu menutup kaca mobilnya dan hanya menatap lurus. Jantungnya masih berdebar kencang. Rose sadar dirinya baru saja bermain api. Bagaimana jika pria itu orang yang berbahaya.

Sesaat kemudian Eunwoo muncul masuk ke mobil dan duduk di bangku kemudi. 

'Apa yang sebenarnya terjadi?'

'Sejak kapan dirinya ga bisa mengendalikan diri dan tergoda hanya karena melihat pria itu sedang mengigit biskuit'

'...sial! apa sih yang dipikirkannya? ' 

Benaknya terus meracau, Eunwoo yang sedang menyetir di sampingnya bahkan tak dipedulikan.

'Siapa pria itu? kenapa aroma tubuhnya, sentuhan tangannya, bibirnya terasa tidak asing baginya, perasaan apa ini ?'

'Kenapa jantungnya terus berdebar aneh jika melihat pria itu'


Eunwoo menoleh padanya.

"Kamu kenapa?...dari tadi diam saja"









🍎



Heartbeat - Jaerose [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang