Saat sarapan bersama barulah Jae benar-benar yakin ia tak berhalusinasi jadi dia lebih banyak diam dalam percakapan itu dan paham inti dari kedatangan Rose kerumahnya pagi-pagi. Sarapan pagi itu terasa lebih hidup dengan celotehan Rose dan timpalan humor ayahnya.
"Ini sarapan pagi paling menyenangkan soalnya biasa cuma berdua saja, kalo ada waktu datanglah kemari lagi Rose" Jae melihat mama yang seperti kesengsem berat dengan kepribadian Rose.
🍎
Rose sedikit kaget saat melihat Jae ternyata ada di rumah yang didatanginya, ia berusaha tenang dan membaur dengan keluarga itu. Setelah sarapan dan ngobrol sebentar, Om Hyunbin pamit hendak berangkat ke kantor. Mereka mengantar sampai mobil yang membawanya pergi keluar dari gerbang rumah.
"Ajaklah Rose keliling rumah Jae, kamu tidak buru-buru kan Rose?" Rose menggeleng dan tante Yejin lalu permisi menuju ke ruangan kerjanya meninggalkan mereka berdua. Jaehyun berbalik memandang Rose.
"Kamu mau mampir ke kamarku?"
'Mamamu menyuruh mengajak keliling, kenapa diantara semua ruangan malah ngajak ke kamar?'
"Kamu bilang aku yang menentukan tempat dan waktunya kan?" Rose teringat pesan yang dia kirim kemarin malam.
Damn...
"Kamarku.... sekarang?" ucap Jae jelas sekali ia tak ingin ditolak.
Melihat Rose yang hanya diam Jae menarik lengan Rose dan mengajaknya menaiki tangga.
"Masuklah..." ajaknya.
Rose melangkah ke dalam ruangan kamar Jae, seperti dugaannya sebagai anak tunggal pemilik jaringan hotel besar, kamar Jae pun didekor seperti kamar hotel VIP dan juga luas. Sangat bertolak belakang dan berbeda dengan apartment Jae yang kosong dan minimalis.
Mereka berdiri berhadapan dengan canggung dibalik pintu yang menutup.
Rose merasakan dorongan ingin memeluk pria dihadapannya ini, ia ingin menghirup wangi tubuhnya dan ingin meletakan kepala di ceruk leher Jae.
'Keinginan macam apa ini, aah sungguh meresahkan'
Rose berusaha menolak keinginan aneh yang muncul di dirinya, tetapi wangi tubuh Jae entah kenapa membuatnya merasa sangat nyaman.
Rose memandang lembut wajah Jae lalu dengan malu mengangkat kedua tangannya mengalungkan ke leher pria itu. Ia menggelayut membuat Jae kaget. Walaupun heran Jae menggerakkan lengannya menarik Rose ke dalam gendongan ala koala.
"Rose kita disini untuk bicara bukan untuk bermesraan"
"Aku kangen" Rose sendiri tak paham kenapa ia mengatakan demikian. Bingung dari mana munculnya perasaan tersebut.
'Apa telinganya gak salah dengar'
Jae masih bertanya-tanya dan tak mengerti dengan tingkah Rose tapi ia mengikutinya saja. Rose menempelkan dagunya di bahu Jae dan memeluk erat sambil menghirup dalam-dalam aroma Jae.
Jaehyun akhirnya melangkah ke tempat tidur dan mendudukkan Rose.
"Kemaren aja main tampar sekarang bilang kangen, gak lihat nih muka aku sampai lebam begini" cibir Jae iseng dan Rose merenggut lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat - Jaerose [✔]
RomanceJantungnya berdebar riang setiap kali bertemu sosok itu "Kamu begitu harum, aku ingin menciummu Jae"