# O6. On a Rainy day

1.8K 235 10
                                    



Suara wiper mobil menemaninya menerobos jalanan yang basah menuju apartment. Orang tuanya mengajak makan malam di rumah karena kakaknya yang tinggal di Busan bersama suaminya datang tapi makan malam itu tak berakhir baik karena mamanya bersikeras agar Rose segera menikah. Beliau tak ingin Rose seperti kak Sandara yang menikah terlambat di usia tiga puluh.


"Kamu harus menikah disaat jantung dan tubuhmu sehat" Rose hanya diam "Mama kan bilang supaya membawa Eunwoo malam ini pria itu kelihatan baik dan papamu juga menyukainya" Papa Rose terlihat mengangguk.

Eunwoo dulu selalu menemaninya di rumah sakit saat dirinya sedang pemulihan pasca operasi. Jadi orang tuanya mengenal dengan baik.

"Tapi mam, Eunwoo dan Rose cuman temenan" Rose ingin mamanya segera menyudahi percakapan ini karena terlihat kak Sandara juga merasa tak nyaman.

"Mama dan papa cuma ingin kamu bahagia Rose"

"Rose bahagia ko, Rose punya teman-teman yang baik, Rose juga punya jantung baru yang sehat...jadi mama dan papa gak perlu khawatir lagi"

"Pokoknya Rose, jika selesai kuliah nanti kamu gak juga mengenalkan calon pada kami, mama dan papa sudah punya calon untuk kamu...kami ingin melihat kamu menikah paling lambat tahun depan"

"Calon?...mama ingin menjodohkan Rose dengan orang yang gak Rose kenal?"

"Kamu pasti kenal orang tuanya mereka bersahabat dengan keluarga kita ko"

"Mom please stop...Rose datang kesini buat ketemu kak Sandara dan tolong tak perlu membahas ini sekarang" Rose memasang raut muka merengut dan akhirnya mama berhenti.



Hujan masih membasahi perjalanan, bunyi telpon membuyarkan lamunan, Rose menekan earpod nya.

"Kamu dimana Rose?" suara Eunwoo dari seberang terdengar.

"Di jalan baru pulang dari rumah orangtuaku"

"Ooh hati-hati... lagi hujan kan?"

"Iya lumayan deras"

"Besok aku jemput ya, aku mau ke perpustakaan kamu juga kan?"

"Gak usah Woo, aku ada bimbingan dengan Prof Choi pagi-pagi, susah nyocokin jadwal sama beliau jadi aku gak bisa telat. Aku akan bawa mobil sendiri"

"Ooh ya udah abis itu kamu nyusul ke perpus ya"

"Baiklah" Rose menutup telponnya sembari menghembuskan napas berat. Akhir-akhir ini Rose tak ingin terlalu kentara sedang menghindari Eunwoo.



Sejak kejadian diantar pulang Eunwoo dari klub malam Rose tak bisa sebebas dulu lagi berinteraksi dengan Eunwoo.

Malam itu sehabis mengantarkan Jihyo yang mabuk, Eunwoo lanjut mengantarnya pulang ke apartment.

"Makasih Woo udah nemenin kita-kita para cewek jalan, kita jadi merasa aman pergi bersama mu" Eunwoo cuman menatap "Makasih juga udah nganterin" Rose memberi senyuman lalu hendak membuka pintu mobil ketika tangan Eunwoo menahannya.

Rose berpaling kembali menatap Eunwoo. Eunwoo mencondongkan badan dan mengelus pipi Rose lalu tiba-tiba mengecup bibirnya.

"Woo?!" protes Rose kaget "Ngapaa..." Rose tak melanjutkan pertanyaannya karena Eunwoo kini membungkam dengan ciuman, menempelkan bibirnya di bibir Rose. Tentu saja Rose terkejut tapi ia sendiri malah membalas ciuman itu dengan tenang dan menikmatinya. Sesaat kemudian kesadarannya datang ia tak mabuk dan tak seharusnya melakukan hal ini dengan Eunwoo. Didorongnya Eunwoo pelan .

Heartbeat - Jaerose [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang