"Lo bawa mobil Doy?" tanya Jae ketika ketiganya memutuskan pulang karena sudah menjelang sore.
"Gak gue tadi naik bus"
"Lah sama gue juga, ya udah kita jalan saja ke halte" mereka bertiga berjalan dijalur pejalan kaki yang terbentang menyusuri sungai Han.
"Padahal gue pengen muter-muter dulu melewati jembatan itu... kalo lo bawa mobil Doy, siapa tau aja dapat inspirasi buat projet baru gue"
"Project apa lagi lo?"
"Game baru, gue masuk bagian tim design"
"Lo tuh jurusan programming ngapain jadi tim design mulu sih tiap dapat project, jangan-jangan sebenarnya lo tuh salah jurusan."
"Hahaha....biasalah karena dalam tim cuma gue satu-satunya yang punya jiwa seni"
"Preeet...!"
Mereka tertawa bareng sambil menikmati sore dipinggir sungai Han.
Ketiganya melewati seorang gadis yang sedang berdiri bersandar ke pagar yang membatasi sungai. Jae memperhatikan rambutnya yang panjang dan pirang, ia seperti kenal postur tubuh itu, dia lalu memperhatikan cardigan yang dipakainya.
'Betul cardigan itu...ngapain sendirian disini?'
Mereka terus berjalan meski Jae beberapa kali menengok kebelakang sekedar memastikan tapi tetap gadis itu tidak menoleh mukanya masih menatap ke arah sungai.
Halte bus sudah didepan mata Jae yang masih penasaran menengok dan melihat gadis itu sekarang tersungkur dan memegang dadanya. Jae yakin sekarang itu memang gadis gila yang memberinya biskuit pocky.
'Kenapa dia?'
Rose merasa senang menghirup udara segar dan memandang sungai Han seperti ini, walaupun apartment nya juga menghadap sungai Han tetapi tetap saja sensasinya berbeda jika berada ditempatnya langsung.
Beberapa orang berjalan dibelakang dia tiba-tiba jantungnya berdebar kencang, Rose memegang dadanya.
'Kenapa ini terjadi lagi' dadanya berdegup hebat 'Bukankan tadi dia sudah minum obatnya' Rose tak kuat lagi dengan debaran ini, ia lalu terduduk mengatur nafasnya.
'Ya Tuhan tolong selamatkan jantung ini' ia mencoba menahan sekuat tenaga rasa sesak yang muncul.
"Rose?" Rose mendongak pria itu dihadapannya berjongkok.
'Dia lagi...apakah jantungnya berulah karena tahu pria ini ada didekatnya?'
"Rose kamu gak papa?"
"Tolong aku" pinta gadis itu lalu mengeluarkan kunci mobil dari cardigannya "Obatku di mobil"
Tanpa bertanya lagi Jae memboyong gadis itu dengan kedua tangannya didepan, untungnya tempat parkir tidak terlalu jauh.
"Ini mobilmu?" Rose mengangguk, setelah berhasil membuka pintu mobil dia mendudukkan Rose dikursi penumpang.
"Kamu baik baik saja sekarang?" masih membungkuk di samping Rose" Minum obatnya cepat kau terlihat kacau" ditutupnya pintu mobil lalu berjalan mengelilingi mobil kearah pintu pengemudi.
'Kenapa kamu ada di sini Jae? bukankah seharusnya kamu ada di klub seni saat ini'
'Apakah hatiku membawaku kesini supaya aku bertemu denganmu' racau Rose dalam benaknya seraya meminum obat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat - Jaerose [✔]
RomanceJantungnya berdebar riang setiap kali bertemu sosok itu "Kamu begitu harum, aku ingin menciummu Jae"