"Hmmmp... " Rose menghindari ciuman dari Eunwoo yang bertubi dibibir dan lehernya. Mereka sedang duduk di sopa apartment Eunwoo sambil menghabiskan sore itu setelah pulang kuliah.
"Tinggallah malam ini Rose" pinta Eunwoo.
"Tidak bisa aku sudah janji untuk menginap di rumah orangtuaku akhir pekan ini"
"Aku masih kangen aku ingin selalu melihatmu di sampingku" Eunwoo menatap Rose "Aku ingin cepat lulus supaya kita bisa menikah Rose" ucapan Eunwoo membuat Rose merinding sekaligus tersadar betapa seriusnya Eunwoo.
"Woo bagaimana jika aku tidak bisa membahagiakanmu? bagaimana jika aku tidak bisa memiliki anak karena kondisiku ini dan bagaimana jika..."Eunwoo memotongnya dengan ciuman.
"Stop..please stop Rose, aku akan mencintaimu apapun keadaannya"
"Tapi Woo...keluargamu pasti..."
"Rose yang menjalankan kehidupan ini kita sendiri, sepanjang kita bahagia kenapa harus membiarkan orang lain ikut campur"
"Aku tak mau seperti itu Woo, aku ingin jadi anak yang berbakti, aku gak mau mengecewakan"
"Tak semua orang harus kamu bahagiakan Rose, hatimu lah yang terpenting" Eunwoo benar-benar baik Rose jadi merasa gak pantas untuk pria sebaik Eunwoo.
"Woo aku ingin putus..." Rose mengatakannya sambil menatap Eunwoo tapi lalu menunduk.
Eunwoo memandang kaget dan sesaat tak mengatakan apapun lalu dipeluknya Rose.
"Aku gak mau kamu menyesal karena memilih wanita yang salah Woo..." ucapnya pelan rasa percaya dirinya hilang jika menyangkut masalah kesehatan.
"Jangan mengatakan itu Rose, jangan terbawa emosi, kita akan melaluinya dan kita akan baik-baik saja"
"Tapi aku tidak baik-baik saja, aku ini...aku ini " Rose tak sanggup mengatakan apa yang sudah dia lakukan dibelakang Eunwoo.
"Woo aku...." Eunwoo kembali membungkam dengan menempelkan bibirnya pada Rose dan menarik Rose kedalam pelukan. Akhirnya Rose hanya diam.
🍎
Rose bangun dan keluar dari kamar tidur di rumah orangtuanya, ia berjalan ke ruang tengah, dilihatnya dari jendela kedua orangtuanya sedang bersantai di pekarangan rumah.
Rose melihat sebuah box dimeja ruang tengah.
'Apa itu' tapi tak membuatnya ingin membuka. Tak lama mama masuk.
"Kamu sudah bangun?" Rose mengangguk lalu dagunya menunjuk ke box ingin tahu.
"Oh iya itu gaun buatmu?"
"Buatku?"
"Iya kita akan menghadiri pernikahan Minho besok"
"Minho siapa? " pikirannya belum konek.
"Minho yang punya restoran yang waktu itu kamu kunjungi"
"Kak Minho? kak Minho mau menikah?" Rose heran "Bukankah dia cowok yang akan dijodohkan sama Rose?" mamanya terlihat bingung.
"Kamu ini ngomong apa sih Rose? cuci muka sana!"
"Kak Minho anaknya Om Hyunbin kan? yang mama bilang akan dijodohkan dengan Rose" meski ia tak menyetujui perjodohan itu tapi ketika mendengar orang yang akan dijodohkan dengannya menikah dengan yang lain ia sedikit merasa terkhianati juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat - Jaerose [✔]
RomanceJantungnya berdebar riang setiap kali bertemu sosok itu "Kamu begitu harum, aku ingin menciummu Jae"