# 24. At Midnight

1.2K 148 3
                                    




"Apa yang ada dipikiran mu Rose, mama gak ngerti, malu banget mama sama tante Yejin, papamu pun sampai meminta maaf berulang-ulang?" mama terus ngoceh sepanjang perjalanan pulang.


Kedua orang tua mereka sangat terkejut menyaksikan Rose menampar Jaehyun dan papanya Rose saat itu segera menarik Rose dan mereka bahkan langsung pamit permisi pulang.

Rose hanya diam di kursi belakang.

"Bicaralah Rose, kalo kamu memang gak mau dijodohkan dengan Jaehyun ya gak papa, kami tidak akan memaksa tapi kelakuanmu tadi bukankah sedikit berlebihan"

"Kalo kamu mengatakan kepada kami bahwa kamu punya pacar mama takkan mengajakmu ke pertemuan ini, kami bukan orang yang akan memaksakan kehendak Rose, kamu harusnya lebih terbuka pada kami, agar kami tahu apa yang kamu inginkan"

"Entah mau ditaruh dimana muka mama dan papamu ini dihadapan keluarga Jung"

Kedua orang tuanya menurunkan Rose di lobby apartment dan mama yang masih kesal meminta papa untuk langsung pulang saja ke rumah mereka. Rose menatap kepergian mobil mereka dengan sedih.

Rose memang kesal Jae gak tau betapa berdebar hati dia sepanjang pertemuan itu, betapa gugup ia saat mengajak Jae untuk menikah, tapi Jae malah tertawa dan menyindirnya telah dicampakkan oleh Eunwoo itulah sebabnya ia menampar pria itu. 




Keadaan Jae juga tak jauh berbeda dari Rose orangtuanya menyalahkan Jae atas apa yang sudah dikatakan kepada Rose sampai membuat gadis itu marah. Jae sendiri gak tahu dimana letak kesalahan dia, jadi dia hanya diam saja ketika diceramahi.

Ia hanya sekedar bercanda ketika bertanya apakah Eunwoo sudah mencampakkannya tapi kenapa Rose serius sekali.

Jika Rose emang tersinggung kenapa gak bilang saja, kenapa harus menampar didepan kedua orang tua mereka.



Jae bukannya menuju ke apartment dia yang ada di lantai sembilan, malah pergi ke tempat Jhonny yang di lantai lima.

Jhonny membukakan pintu dan melihat sobatnya yang kusut.

"Kenapa lo? masih siang dah ga jelas begitu tampang lo"

"Bingung gue, kacau banget hari ini" ia merebahkan diri di sofa, Jhonny membawakan minuman cola dingin dan memberikannya ke Jae. Ia tak bertanya jadi mereka hanya diam saja, Jhonny memang paling oke dalam sikap dia tahu kapan harus diam dan bicara.

"Rose mengajakku menikah tapi gue cuman tertawa dan gue malah ditampar" ucap Jae akhirnya, Jhonny hanya bisa melebarkan mata tak tahu harus merespon apa.

"Ko bisa? bukannya kamu bilang mau berhenti mengejar dia karena gak mau mengganggu hubungannya dengan Eunwoo, so?"

"Gue emang lagi bertekad untuk melupakan dia kok"

"Lalu kenapa?"

"Hari ini gue mau dikenalin sama anak teman mama, so gue pikir ini kesempatan bagus buat move on jadi gue bela-belain ikutan main golf dari tadi pagi sama papa dan temannya" Jae membuka kaleng cola dan melanjutkan ceritanya.

"And than you know what  cewek itu tak lain adalah Rose, gimana gak kaget coba, gue berusaha bersikap tenang tapi tetap saja gue kesel secara gue tau kalo Rose itu lagi pacaran dengan Eunwoo... lalu gua gak sengaja menyinggungnya dia dan... yah pipi gue jadi korban"

"Oh my, gue speechless, gak tau harus ngomong apa" Jhonny cuman bisa menutup mulutnya yang melongo.

Sikap dingin Rose selama pertemuan itu juga membuat Jae kesal. Ia lalu menghabiskan cola-nya lalu beranjak ke kulkas dan mengambil satu lagi. Jhonny cuman memperhatikannya.


'Teman yang malang, dia selalu menderita karena cinta'





🍎

Jam dua belas malam dering telepon membangunkan Rose dan ia heran karena Eunwoo menghubungi selarut ini ia pun menerimanya terdengar Eunwoo nyerocos tak jelas sambil sesengukan.

Rose terduduk mencoba menangkap kata-kata Eunwoo tapi pada akhirnya ia menyerah Eunwoo hanya sedang mabuk dan menelponnya.

"Eunwoo kamu dimana?" bukanlah kebiasaan Eunwoo mabuk sampai seperti itu, ia anak yang baik dan menjaga dirinya dengan baik. Jarang minum-minum yang ada justru ia yang memelihara dan membantu semua temannya yang mabuk jika sedang kumpul-kumpul bareng.

"Ruumaah" ah sukurlah dia minum dirumahnya sendiri.

"Istirahatlah Woo sudah malam"

"Aku kannggen kamu Rooosse, jangaan tinggaalin aku...aku...aku gaak saangp..." suaranya semakin terdengar aneh.

"Eunwoo aku akan menutup telponnya tidurlah, aku akan kesana menemui mu besok, oke"

"Akuu ingin mendengrmu mengtakan i love you ....katakan Rose...katakaaan, kenapaa kamu gak prnah mengatakn itu" Rose menghela napas ia tak tahu kalo Eunwoo mabuk akan seperti itu.

"Rose sarang hee Rose"

"Eunwoo, just sleep please...aku akan menutup telponnya" Rose menutup telpon dan duduk memandang kegelapan kamar. Meski terlihat kalem ternyata Eunwoo menyimpan semua masalah dalam hatinya.


'Maafkan aku Eunwoo'


Rose khawatir temannya itu akan terus memendam perasaan sakit dengan berpura-pura tegar, ia harus menyelesaikan hubungannya dengan Eunwoo secara jelas agar tak lagi ada bara yang akan mengganggu dikemudian hari. Rose sangat menyayangi Eunwoo dan pria sebaik itu tak seharusnya terluka.

Ia hanya perlu terbuka pada Eunwoo, apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Jaehyun.  Rose benar-benar tak ingin kehilangan sosok Eunwoo tapi juga akan melepasnya jika itu yang diinginkan Eunwoo.

Ini mungkin akan menjadi akhir atau juga awal kembali persahabatan mereka berdua.


'Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka'







🍎

"Bahaya" by Arsy Widianto, Tiara Andini

lagi suka lagu ini



Heartbeat - Jaerose [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang