Taksi menurunkan Rose tepat di depan gedung resort tempat orang tuanya sedang bermain golf. Rose teringat ia pun pernah belajar golf waktu SMP tetapi tidak berbakat jadi akhirnya berhenti. Ia melangkah masuk dan berdiri sebentar di lobby untuk melihat pemandangan dari dalam gedung ke hamparan hijau dihadapannya.
Mama mengirim pesan untuk menuju ruang makan yang sudah mereka pesan. Rose pun melangkahkan kakinya ke sana.
Meski tak ingin mengecewakan orangtuanya tapi kebenaran harus disampaikan jadi Rose tak perlu lagi terjebak dalam rencana-rencana perjodohan yang diatur oleh mama.
Fokusnya saat ini adalah menghubungi Jaehyun dan mengatakan keadaannya lalu....lalu apa? mengajaknya menikah?... bagaimana jika Jaehyun menolak?...apa benar ia ingin menikah?...Rose malah bimbang sendiri pada akhirnya.
Diketuknya ruangan privat itu dan masuk, ia melihat mama dan tante Yejin di sana ia pun membungkuk dan menyapa. Aroma makanan yang merebak seketika membuat mual. Ia mencoba menahannya sambil basa-basi.
Mama mengatakan kalo papanya dan Om Hyunbin masih dalam perjalanan. Rose yang masih berdiri melangkah ke jendela mencari udara segar menghilangkan rasa mual yang mendadak muncul.
"Pemandangannya bagus" ucapnya sekedar pura-pura padahal ia sangat ingin muntah.
'Bagaimana ini? akan sangat tidak sopan jika meninggalkan mereka' Ia menatap pintu mencoba mencari alasan untuk bisa pergi keluar tapi tiba-tiba pintu terbuka dan papanya masuk disusul Om Hyunbin.
"Oh Rose kamu sudah datang" ia mengangguk lalu menyapa Om Hyunbin dan kemudian terpaku melihat seseorang yang masuk dibelakang Om Hyunbin. Sosok Jaehyun berjalan masuk lalu berdiri di samping Om Hyunbin.
Keduanya saling tatap kaget tak percaya dengan penglihatan dihadapannya.
'Kenapa Jaehyun ada disini?'
'Kenapa Rose tiba-tiba muncul disini, ini bukan mimpi kan?'
"Ayo duduklah" perintah tante Yejin meski tak tahu harus bersikap bagaimana Rose mengikuti papanya ke meja.
'Apakah Jaehyun ini anaknya Om Hyunbin? jika ini benar apa yang harus kukatakan' kegalauan menyelimutinya.
Rose berdiri depan kursi di samping Jaehyun di hadapan meja bundar itu. Semua orang sudah duduk sementara Ia masih berdiri dan masih merasa heran. Rasa mual membuatnya enggan untuk duduk.
"Rose duduklah" Jaehyun lah yang menyuruhnya membuat kedua orang tua mereka terkejut.
"Apa kalian sudah saling kenal?"
"Tentu saja kami sekampus dan beberapa kali aku bertemu Rose karena Rose ini pacar temanku"
Suasana menjadi hening begitu Jae selesai bicara.
Jae baru saja menjatuhkan BOM dan membuat suasana menjadi canggung.
"Duduklah Rose...haha tentu saja wanita secantik Rose akan aneh jika tidak memiliki pacar iyakan" tante Yejin mencoba mencairkan keadaan. Rose melihat ke mama yang terkejut lalu Rose menoleh ke Jae ketika Jae menyentuh punggung tangannya.
"Duduklah" Rose melihat papa yang mengangguk kecil, ia membungkuk hendak duduk ketika rasa mual menguasainya dan ia menjadi oleng Jae segera menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat - Jaerose [✔]
RomanceJantungnya berdebar riang setiap kali bertemu sosok itu "Kamu begitu harum, aku ingin menciummu Jae"