# 22. In This Melody

1K 147 4
                                    




Jaehyun memasuki rumah orang tuanya, sudah lama sejak terakhir datang ke sini. Ia melangkah ke ruangan keluarga dan terkejut mendapati seseorang yang dikenalnya sedang duduk di hadapan piano.

"Rose sedang apa kamu disini?" mereka saling memandang tapi gadis itu tak menjawab, ia malah memainkan sebuah melodi pendek dan Jae bergegas menghampirinya lalu berdiri di hadapan gadis itu bersandar ke piano dan menatap Rose yang sedang menunduk memainkan jari di atas tuts.

Selesai menekan nada terakhir Rose mengangkat wajah dan betapa terkejutnya Jae ketika sosok yang dikiranya Rose ternyata Sakura. 

Ia mundur dan tangannya tanpa sengaja menekan piano yang menimbulkan bunyi keras.

Dzeeeng...

Jae tersentak dan membuka matanya, suara alarm membangunkannya dari mimpi. Ia masih terkejut dadanya berdebar tak biasa, Ia  lalu mengusap muka dan bergerak ke pinggir tempat tidur. 

Baru kali ini ia memimpikan seorang Rose tapi mimpinya tadi dirasa sangat aneh.

Sejak Rose marah dan memperingatkannya untuk tidak menganggu lagi, ia pun tak punya pilihan. Jae tak ingin jadi perusak hubungan Rose dan Eunwoo yang juga sahabatnya.



Bunyi telpon mengalihkan lamunan, Jae menyambar dan menerima tanpa melihat siapa yang menelpon.

"Hallo?"

"Jae, kamu sudah jalan belum?!" Jae mengenali itu suara ketua tim nya dalam project, ia lalu mengumpat dalam hati.

'Sial'

"Aku masih di rumah"

"Ya ampun buruan!! kita dapat stage nya yang jam sepuluh sampai jam dua belas, pokoknya kamu harus hadir, kalo gak datang honor mu akan dipotong"

"Iya..iya "sahutnya sambil melirik jam di samping masih jam 08.45 "Oke, iya ini mo cabut nih" ditutupnya panggilan telpon itu lalu garuk-garuk kepala.

Hari ini peluncuran resmi game yang sebelumnya sudah di trial secara gratis di web. Peluncuran ini dilakukan di acara besar Comic Con yang diadakan di Incheon selama seminggu.

'45 menit cukuplah sampai disana' pikirnya seraya beranjak. 

Ia menyukai kesibukan ini setidaknya itu mengalihkan perhatiannya dari seseorang yang tak boleh ia pikirkan lagi.





Rose menurut saja ketika Eunwoo mengajaknya untuk makan dulu, sudah hampir sore ketika ia keluar dari ruang periksa dokter dan suasana hatinya juga sudah lebih baik.

Ditatapnya Eunwoo yang terlihat lebih kalem dan dewasa meski sebenarnya Eunwoo selalu seperti itu,  tapi kali ini ia terlihat berbeda. 

'Apakah Eunwoo sudah menerima kenyataan keadaan Rose sepenuhnya, lalu dapatkah mereka melanjutkan hubungan kembali menjadi teman?'

'Maafkan aku banyak menyusahkan kamu Eunwoo' ucap Rose dalam hati.



"Aku tahu aku tampan, lihat saja sepuas mu sebelum aku melarangnya" kata Eunwoo tiba-tiba. Rose merasa malu ketahuan mencuri pandang, ia pun memalingkan wajah ke jendela mobil.

Heartbeat - Jaerose [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang