# 21. At My Worst

1.1K 141 7
                                    



Dua garis biru yang dilihatnya menyadarkan Rose kalau dia tidak sedang bermimpi. Ini nyata, ada sesuatu ditubuhnya yang sedang tumbuh. Rose termenung dan terduduk lama di toilet tapi jiwanya tidak sedang di sana.

Ia sangat kacau beberapa hari ini. Tidak keluar sedikit pun dari apartment nya, tidak ke kampus, tidak juga menghubungi siapapun seakan ingin memutuskan semua koneksi dari dunia luar.

Begitupun sobatnya Lisa tumben sekali tak menghubungi. Kesibukan seakan membuat dia tak menyadari ketidakhadiran Rose.

Eunwoo apalagi, pria itu tak menghubunginya sama sekali sejak meninggalkan apartment Rose malam itu. Hanya ada pesan singkat yang dikirim tak lama setelah ia keluar dari pintu kediaman Rose.

'Jangan coba mengugurkan nya Rose, Bicaralah dengan keluargamu dan hubungi pria itu'


'Pria itu' yah bahkan Rose tak punya keberanian untuk menelponnya. Rose cemas akan seperti apa reaksi Jaehyun jika ia mengatakan hal ini. Ia sendiri tak tahu bagaimana cara memberitahu Jae.

 Jaehyun begitu mendebarkan tapi juga asing baginya.

Bagaimana pun pikiran untuk mengugurkan tak pernah terlintas dibenaknya, ia tak tega. Ia saja mati-matian untuk bisa hidup dengan jantung orang lain, lalu apa hak dia membuang darah dagingnya. Rose juga sangat takut dengan resikonya.




🍎

Menunggu antrian begitu menyesakkan hati Rose. Ia gelisah dan dua wanita hamil yang duduk mengapit Rose tak henti mengajak bicara dan bertanya.

"Anak pertama?"

"Sudah berapa minggu?"

"Kenapa tidak diantar suami?"

"Bla...bla...bla.."

Semakin lama semakin membuat Rose tak nyaman.  Hanya diam saja pun, ia sudah mendapatkan semua informasi tak penting dari dua wanita disebelahnya ini. 

Wanita sebelah kiri sedang hamil anak kedua dan kontrol tanpa didampingi suami, sedangkan wanita disebelah kanan sedang hamil anak pertama dan sudah mendekati bulan lahiran suaminya duduk di samping sedang memainkan ponsel.

Rose menunduk meski tak ingin terlihat rapuh tapi suasana hatinya belakangan ini selalu melankolis. Getaran ponsel di tangan menyadarkannya.



Eunwoo is calling...

Dia mengabaikan dan ragu untuk mengangkat. Wanita di sebelah menyentuh tangan Rose.

"Handphone-nya bergetar, kenapa tak diangkat?" tak ingin membuat orang lain terganggu akhirnya Rose menekan tombol hijau menerima panggilan Eunwoo.

"Bagaimana kabarmu Rose?"

"Baik" mendengar suara Eunwoo membuatnya berkaca-kaca.

"Kamu sedang di mana?"

"Rumah sakit " jawab Rose ragu.

"Apa kamu sedang periksa kandungan?" tanya Eunwoo setelah hening sebentar, mungkin juga dia kaget.

"Iya"

"Siapa yang menemanimu?" Rose lama sekali terdiam tak menjawab "Rose...Rose? Jangan bilang kamu pergi sendirian?"

"Iya" sahutnya pelan.

Heartbeat - Jaerose [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang