"Sakura dulu kuliah jurusan ilmu komputer di unversitas tempatmu kuliah nak Rose" ucapan ayah Sakura waktu dipertemuan itu terus terngiang di telinganya.
'Apakah gadis ini memiliki teman, bagaimana ia menjalani hari-harinya?' rasa penasaran menghantui Rose.
Lisa menghampiri membawa sepiring wafel mereka sedang di kafe dekat kampus sambil menunggu Eunwoo.
Rose ada janji dengan Eunwoo hari itu untuk melihat-lihat pamerannya yang sudah berlangsung sebulan dan ia belum sempat melihat. Meski ia merasa tak enak hati karena pernah meminta putus, tapi Eunwoo tetap memperlakukannya dengan baik.
Ditatapnya Lisa yang sedang melahap wafel.
"Apa ada mahasiswa dari Jepang di kelas internasional mu?"
"Jepang? hmm di angkatan ku ada namanya Yuta, ngapain tiba-tiba nanyain sih?"
"Kalo adik angkatan banyak juga?" Lisa terlihat mikir.
"Hmmm... Ah, aku ingat ada yang cantik tapi..."
"Tapi apa?"
"Dia...dia sudah meninggal dalam kecelakaan" deg... Rose kini terpaku reaksinya membuat Lisa heran.
"Rose, kamu gak apa-apa" Lisa khawatir melihat Rose tiba-tiba pucat.
"Eh nggak kok...siapa nama mahasiswa yang meninggal itu" Lisa merasa gak enak untuk mengatakannya.
"Buat apa sih Rose, kamu gak kenal juga"
"Aku hanya ingin tau, please siapa... apa kamu mengenalnya?" Lisa tambah tak mengerti dengan sikap Rose.
"Aku gak kenal, seingat ku dia satu jurusan sama Jhonny, anaknya cantik banget sampai-sampai terkenal dikalangan anak cowok, tapi karena ia selalu bareng Jhonny jadi gak ada yang berani ganggu dia. Namanya juga cantik seperti bunga"
'Jadi benar gadis itu pernah kuliah di kampus ini dan berinteraksi dengan orang-orang yang Rose kenal juga'
Rose mengangkat tangan ke dada mendekap jantungnya. Lisa memperhatikan dengan curiga.
"Lo beneran baik-baik saja kan Rose, kamu terlihat gak sehat?" Lisa menatap Rose yang hanya menggeleng.
Rose agak kaget ketika melihat ibunya Eunwoo. Eunwoo mengajaknya melihat pemeran tapi tak bilang akan mengajak ibunya juga. Rose menghampiri dan menyapa ramah.
Ingatan saat makan malam itu terlintas dipikirannya tapi ia segera menepis setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya Rose mencoba memahami itu.
Ibunya Eunwoo juga tetap bersikap ramah pada Rose, jadi Rose tak merasa canggung padanya. Mereka berdua dipandu Eunwoo ke gedung pameran dan mulai melihat-lihat karya seni buatan mahasiswa senirupa dan design yang dipajang di sana.
"Kak Eunwoo" seorang pria muda mendekati mereka dan menyapa "Kak selamat ya karya kakak sudah ditandai sama galeri Park & Milky dari LA...wah iri banget deh"
Pria muda itu berdiri didekat Rose dan Rose dapat mencium aroma parfumnya. Entah kenapa akhir-akhir ini ia sangat sensitif terhadap wangi-wangian dan kini parfum pria itu membuatnya pusing.
Rose mundur agak menjauh pura-pura melihat karya yang lain. Eunwoo terlihat menoleh merasa kehilangan tapi karena sedang berbicara dengan pria muda itu ia membiarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat - Jaerose [✔]
RomanceJantungnya berdebar riang setiap kali bertemu sosok itu "Kamu begitu harum, aku ingin menciummu Jae"