# 16. On An Ordinary Day

1.3K 161 2
                                    




Dilahapnya makanan dihadapan meja dengan terburu-buru.

"Pelan-pelan Rose nanti kamu tersedak" mama terdengar khawatir entah kenapa Rose merasa sangat lapar, tadi pagi ia hanya makan buah apel itupun dari kulkas Jaehyun. Ia tak mengisi perutnya lagi karena toh ada janji makan siang dengan mama di kafe dekat rumah.

"Laper banget mam, makanannya juga enak" mama tertawa kecil.

"Kapan kuliahmu selesai?"

"Yah enam bulan lagi juga beres lagi tugas akhir"

"Kamu sudah memikirkan apa yang mama katakan tempo hari?"

"Memang apa yang mama katakan?" Rose benar-benar lupa.

"Menikah begitu lulus" Rose hampir tersedak lalu teringat perkataan ibunya Eunwoo .


'Apa betul wanita sepertinya tidak akan bisa membuat bahagia pasangannya kelak'

'Apakah ia sangat beresiko jika punya anak dengan kondisinya ini'

'Lalu apakah semalam Jaehyun merasa.......aah andai saja dia tahu'


"Ah mam gak usah dibahas kenapa... masih lama ini"

"Soalnya mama mau seriusin kamu sama anaknya Om Hyunbin, pria seperti dia pasti sudah banyak yang ngincer"

"Ih apaan sih mam... keluarga kita kan bukan orang seperti itu"

"Ya tetap saja akan lebih nyaman jika berjodoh dengan orang yang kita kenal"

"Tau ah aku lapar" Rose melahap kembali makanannya, mama cuman tersenyum melihat putri bungsunya.


Lalu pembicaraan beralih bukan lagi ke soal jodoh tapi ke permintaan pertemuan dari keluarga pendonor yang memang itu tujuan awal Rose mengajak mama makan siang bareng.

"Mama tau kamu juga penasaran tapi alangkah baiknya kalo kamu cari informasi dulu dari Dokter Kim, setidaknya pasti Dokter Kim pernah bertemu keluarga pendonor dan sedikit tahu bagaimana keluarga itu"

"Bukannya kita curiga Rose tapi kita harus waspada, karena banyak diberita kejadian mengerikan terjadi ketika kedua pihak bertemu"

"Dan jangan sampai ternyata orang tersebut nantinya malah akan meneror mu atau mungkin meminta sesuatu darimu"

"Bukan berarti kita tidak berterimakasih, justru kita harus mengucapkan terimakasih karena donor dari keluarganya... tapi yah kita kan tidak akan pernah tau motif setiap orang dibalik itu".

Rose takjub mama yang juga pernah kuliah hukum seperti dirinya berbicara hal yang bahkan Rose gak pernah pikirkan sebelumnya.


"Jadi apa yang harus Rose lakukan?"

"Mintalah informasi ke Dokter Kim lebih dulu pastikan semuanya aman dan pertemuan itu juga harus didampingi setidaknya oleh Dokter Kim atau pihak rumah sakit lainnya"

"Apa mama mau ikut?"

"Well jika kamu minta ditemani mama akan meluangkan waktu"

"Rose takut mam" mama meraih tangan Rose dan menggenggamnya.

"Gak Papa Rose kami akan selalu berada di dekatmu dan mendukungmu"



Setahun yang lalu adalah masa paling kritis bagi Rose, ia tak ingat hari itu ia dibawa ke UGD karena tiba-tiba pingsan dan jantungnya berhenti. Ia terbangun tiga hari kemudian dalam keadaan selesai menjalani operasi besar. Orang-orang bilang seorang pendonor yang kecelakaan dihari yang sama menyelamatkan satu nyawa hari itu.

Rose sangat ingin berterimakasih pada keluarga pendonor karena telah memberikan kesempatan pada Rose untuk hidup lebih lama, tapi disisi lain ada rasa ketakutan.





🍎

Jaehyun kembali ke apartment nya ia memanggil-manggil Rose tapi sosok yang dicari tidak ada di sana. Apartment itu sepi dan kosong seperti biasa.

Jae terduduk dipinggir tempat tidur  yang rapih lalu menoleh dan melihat kertas berisi nomor telponnya masih di sana.

"Damn Rose !" teriaknya.

'Apakah gadis itu lupa atau benar-benar akan menganggap yang semalam tidak berarti apa-apa baginya'


Sayangnya Jae tidak bisa berpikir seperti itu. Ia bahkan tak bisa konsentrasi selama bimbingan pagi itu karena teringat pada Rose yang ditinggalkannya sendirian.

'Jae apa kamu menyukaiku' tanya Rose disela-sela ciuman panas mereka semalam.

'Tentu saja Rose, kamu milikku' bisiknya ke telinga Rose.


Jae mengacak-acak rambutnya frustasi.

Harusnya ia bertanya hal yang sama pada Rose, ia ingin tahu apakah Rose juga menyukainya.

Ia tak pernah seproblematik ini berhadapan dengan wanita manapun, tapi Rose berbeda, gadis itu seakan-akan dekat tapi juga disaat yang sama terasa sangat jauh.

'Rose apa kamu pernah memikirkanku'


'I like me better when
I like me better when I'm with you'







🍎

Hallo-hallo 

apakah msh ada yg ngikutin kelanjutannya?

Just wondering🤔


Heartbeat - Jaerose [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang