Kembali tak ada kabar dari Jaehyun sampai esok pagi tak membuat Rose kalang kabut. Ia akan menerima apapun yang akan terjadi baik atau buruk. Walaupun tak memungkiri ia sangat sedih dan menangis lama setelah Jae pergi. Ia tak tahu bagaimana bisa hati dan tindakannya sangat bertolak belakang dan hal seperti itu membuatnya tanpa sadar telah menyakiti Jae yang tak tahu apa-apa.
Hari ini ia janji bertemu Dokter Kim di rumah sakit untuk sekedar memberikan undangan dan ingin menanyakan sedikit mengenai masalahnya. Rose pergi dengan taksi menuju rumah sakit, akhir-akhir ini karena lebih sering disupiri Rose jadi merasa malas untuk menyetir.
Dokter Kim sangat gembira menerima undangan dan berjanji untuk datang, mereka sedang ngobrol di kafe yang ada di lobby rumah sakit. Rose yang berobat dengan dokter Kim sejak kecil sepertinya sudah dianggap anak sendiri oleh dokter yang sebaya dengan papanya itu.
Ia pun mengeluhkan masalahnya.
"Apakah itu mungkin dok?" Dokter Kim terdiam sebentar.
"Apa kamu merasakan gejala seperti itu Rose, sejak kapan?"
"Aku tak tahu karena tak menyadarinya tapi orang-orang sekitarku merasakan perubahan itu"
"Sebenarnya dulu ada penelitian mengenai kondisi pasien setelah menerima transflantasi apakah kepribadiannya berubah atau ada sisi psikologis dari pemilik organ yang didonorkan yang mempengaruhi ke psikis si penerima, tapi menurut penelitian itu hanya nol koma sekian persen yang merasakan perubahan mood, sifat dan kebiasaan selebihnya mereka hidup seperti normal biasa tanpa ada perbedaan"
"Jadi apa yang Rose sampaikan, memang mungkin saja terjadi tapi kurasa tidak akan sampai membuat kepribadian aslimu jadi hilang."
Rose masih bingung ia tak percaya dirinya masuk kedalam golongan nol koma sekian persen dari seluruh orang yang pernah melakukan transflantasi.
"Jika kamu ingin lebih jelas kamu bisa mengubungi psikolog Rose, saya akan merekomendasikan seseorang yang ahli padamu, kurasa beliau juga akan tertarik mendengar problemmu"
"...dan saya pikir sepanjang itu bukan hal yang membuatmu menjadi depresi atau ingin melakukan tindakan membahayakan diluar keinginanmu, tak ada yang perlu kamu cemaskan Rose"
"Tak perlu terlalu memikirkannya, fokuslah pada hal-hal yang positif menikahlah nikmati jantung sehat yang kau miliki sekarang" Dokter Kim menepuk-nepuk punggung tangan Rose.
Rose mengangguk.
"Kamu benar-benar terlihat sehat...sangat sehat Rose, hasil check up yang waktu itu juga bagus, kamu bisa memiliki banyak anak dan hidup lama jika kamu mau"
Rose tertawa.
"Dokter bisa saja" mereka tertawa bersama, setidaknya percakapan ini melegakan bagi Rose dan mengurangi beban pikirannya.
Ya dirinya mungkin ragu perasaan siapa ini yang membuatnya memilih Jaehyun tapi dia pun menyadari dia akan merasa sangat sedih jika harus berpisah dari Jaehyun.
Taksi menurunkannya di depan lobby apartement dan ia melihat Jaehyun berdiri disana. Rose pun turun dan menghampiri.
"Rose...ya tuhan...kenapa kamu pergi naik taksi, kau membuatku cemas" Jae memeluk dan mendekapnya erat. Rose bingung dan tak mengerti dengan perlakuan Jae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat - Jaerose [✔]
RomanceJantungnya berdebar riang setiap kali bertemu sosok itu "Kamu begitu harum, aku ingin menciummu Jae"