32

3.9K 456 60
                                    

Beberapa minggu kemudian.

Yuna tampak sedang duduk disebuah kursi panjang bersama dengan Momoka, keduanya sedang berada di taman kecil yang juga termasuk dalam wilayah sebuah pemakaman yang cukup luas.

"Saat itu Yuta menyetir dengan kecepatan yang tinggi, saat ada badai hujan deras membuat jalanan menjadi licin, ibu sudah memintanya mengurangi kecepatan, begitu pula Haruna, adik kami, tapi karena Yuta sangat antusias ingin cepat pulang, ia tidak mendengarkan ibu."

"Kemudian, mungkin karena saking mengerikannya badai saat itu, saat melewati daerah hutan, tiba-tiba ada pohon yang tumbang, dan saat itu Yuta sangat terkejut, ia banting setir ditengah jalanan yang licin, hingga mobil yang dikemudikannya sempat terbalik, terseret beberapa meter dan akhirnya berhenti saat menabrak pepohonan,"

Momoka menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya.

"Ibu dan Haruna meninggal ditempat, sementara ajaibnya, Yuta hanya mengalami luka ringan dikepalanya, padahal ia sendiri berada dikursi kemudi,"

"Aku tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana saat dia sendirian disana, melihat ibu dan Haruna yang sudah seperti itu,"

"Hubungannya dengan ayah juga sempat renggang, padahal ayah sama sekali tidak menyalahkannya atas kejadian itu, Yuta yang bersikeras kalau itu adalah kesalahannya, ia pergi dari rumah selama sebulan, bodohnya ia memilih tinggal sendiri, dan itulah yang membuat kondisinya semakin parah."

"Aku dan ayah tidak bisa melakukan apa-apa, setiap Yuta mengingat kejadian itu, ia selalu mengamuk, menangis, dan mengatai dirinya sendiri dengan kata-kata yang tidak pantas,"

"Dia menolak semua psikiater yang kami sewa secara pribadi untuknya. Setelah itu kami menemukan jalan buntu, hingga Mei datang."

"Yuta juga tidak langsung menerima Mei, meskipun Mei adalah teman baiknya, ia mengusir gadis itu berkali-kali, cukup lama membujuknya, sampai ia menyerah dan
membiarkan Mei menjadi psikiaternya."

"Dua tahun berlalu, Yuta tidak banyak berubah, sedikit ia bisa mengontrol dirinya, namun ia sangat bergantung dengan obat penenang yang diberikan Mei, karena ia harus bertanggung jawab dengan perusahaan keluarga kami, ia bisa melalukannya dengan baik, meski ia tidak bisa melawan rasa traumanya itu."

"Lalu, saat ayah bilang ingin mengenalkanmu dengan Yuta, jujur saja aku cukup terkejut, apa ini tidak terlalu cepat untuknya? Aku sempat berdebat dengan ayah, ayah bersikeras kalau ini mungkin akan menjadi yang terbaik untuknya, ia membutuhkan seseorang yang khusus untuk menjalani hidupnya. Lalu setelah kupikir, ayah ada benarnya. Dan saat aku tahu kalau orang itu adalah kau, aku bersyukur, kurasa ayah memilih orang yang tepat," Momoka tersenyum menatap Yuna.

"Yuta tidak memberikan respon apapun saat ayah memberitahunya hal itu, dia tidak menolak dan juga tidak menyetujui. Ayah dan aku sempat kebingungan, tapi kami tetap melanjutkan pertemuan itu, dengan orangtuamu."

"Ayahmu tidak setuju saat itu, dia menolak mentah-mentah permintaan ayah, aku mewajarinya, siapa yang mau kalau putri kesayangannya menikah dengan orang yang tidak mencintainya, terlebih ayahmu tahu kondisi Yuta yang seperti itu. Kemudian ayah sampai memohon dengan sangat, bahkan sampai berlutut, aku tidak tahu mengapa ayah sampai seperti itu, namun aku tahu, ia sangat mencemaskan hidup putranya,"

"Ayah hampir kehilangan harapannya, ia terus menghubungi paman Taeho, ayahmu. Sampai beberapa waktu kemudian, aku sangat terkejut saat paman Taeho menelepon kami lebih dulu, dan kemudian pertemuan itu kembali diadakam lagi,"

"Aku yang meminta ayah mengadakannya, aku sama sekali tidak tahu tentang pertemuan yang pertama itu, saat ayah memberitahuku, aku sangat terkejut, karena aku tidak pernah mendengar kabarnya lagi sejak ia lulus, tapi-"

Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang