8

3.1K 476 22
                                    

"Nakamoto-san, k-kau sungguh akan menginap disini?" tanya Yuna sembari mengekori Yuta yang mulai masuk ke dalam kamar lamanya dengan santai.

"Hm," Yuta hanya merespon dengan dehaman singkatnya. Ia menghela nafas panjang sebelum mulai melepas kancing kemejanya satu per satu.

Yuna yang menyadari apa yang dilakukan Yuta pun refleks membalikan tubuhnya.

"Aku masih pakai baju,"

Yuna kembali membalikkan tubuhnya menghadap Yuta dengan hati-hati.

Yah, lelaki itu memang masih memakai kaos dalaman hitamnya.

Yuna masih yang masih syok dengan kedatangan Yuta, ingin bertanya lagi.

"Kau pikir aku tahan jika ada 'monster' itu dirumah? Mimpi saja," tukasnya sarkas.

Yuta melanjutkan langkahnya menuju tempat tidur Yuna. Dahinya berkerut dalam.

"Kau tidur disini? Diranjang mainan ini?"

M-mainan? Apa maksudnya?

"Itu ranjang asli, Nakamoto-san." ralat Yuna dengan polos.

Yuta menatap Yuna heran, "Kau tidur disini?"

Yuna mengangguk.

"Hanya ini tempat tidur disini?"

Yuna mengangguk lagi.

Yuta mengerang frustasi. "Aku salah mendatangi tempat,"

"Ta-tapi itu muat-"

"Ranjang ini hanya muat untuk satu orang, kau mau aku tidur disini?"

"Aku bisa tidur dilantai, Nakamoto-san, kau bisa tidur disitu."

Yuta menyipitkan matanya ragu, ia mulai naik ke atas tempat tidur lama milik Yuna itu, sesekali memukul-mukulnya.

"Kau sedang mengujinya?" tanya Yuna dengan polosnya.

Yuta tidak menjawab, lelaki itu malah mengambil posisi untuk berdiri diatas tempat tidur itu dan kemudian..

GDUBRAKKK BRAK BUKK!

"OH MY----"

"NAKAMOTO-SAN!!"

.....

Choi Taeho bersama istrinya hanya bisa ternganga melihat kegaduhan luar biasa yang dibuat oleh anak dan menantunya itu.

"Apa yang kalian lakukan sampai ranjangnya sampai roboh begitu?"

Ya, akibat dari Yuta yang mencoba berdiri disana, badan ranjang yang memang terbuat dari kayu itu tiba-tiba runtuh dengan kerusakan dikakinya yang patah.

Entah kenapa bisa sampai seperti itu, padahal kayu yang menjadi bahan untuk ranjang itu bukanlah sembarang kayu. 

Sementara Yuna, hanya bisa tertegun melihat tempat tidur kesayangannya yang sudah tidak layak pakai itu.

Sementara sang pelaku? Hanya bisa tersenyum kikuk menghadapi pertanyaan bertubi dari lelaki paruh baya, yang merupakan ayah mertuanya itu.

"Aku hanya mencoba berdiri disana, dan tiba-tiba kayunya..."

"Yah, tempat tidur itu sudah ada sejak kami awal menikah, sebenarnya itu milik ibunya Yuna," jelas Taeho disambut dengan anggukan oleh ibunya Yuna.

"A-ah... aku sungguh minta maaf," Ucap Yuta sambil membungkukan tubuhnya.

Choi Mijoo tertawa renyah sambil menepuk pundak Yuta dengan pelan.

"Tidak apa-apa, ini bukan masalah besar, berarti sudah waktunya benda ini dibuang,"

Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang