Special Part (1)

4K 456 31
                                    

"Oh, selamat pagi!" Ucap Yuna refleks saat merasakan seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Ia menghela nafas lega, untung saja jarinya tidak teriris.

Dipeluk tiba-tiba saat sedang memotong sayuran, sedikit lengah maka kau akan celaka.

Meski ia sudah terbiasa dan juga terkadang cukup kewalahan dengan perubahan sikap Yuta, belakangan ini suaminya itu, mulai melakukan kebiasaan yang sebenarnya berbahaya bagi jantung Yuna.

Seperti contoh, lelaki itu suka sekali menghampirinya yang sedang memasak didapur, dengan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun kemudian memeluknya dari belakang begitu saja.

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?" Yuna bertanya seperti itu mengingat Yuta yang tadi malam bekerja lembur, dan baru pulang pukul  satu dini hari, suaminya itu tampak sangat kelelahan.

Yuta hanya menjawab dengan anggukan pelan, ia membenamkan wajahnya dibahu istrinya itu.

"Aku membuat sup ayam ginseng, kau suka, kan?"

Yuta tidak menjawab kali ini, yang dilakukannya adalah meniup-niup telinga Yuna, dan kemudian mengigit pelan daun telinga istrinya itu karena gemas.

Yuna yang terkejut langsung membalikkan tubuhnya dan saat itu juga Yuta menciumnya sekilas.

"Aku suka," jawab Yuta akhirnya, entah suka yang ia maksud itu ditujukan untuk apa_-

Yuna terpaku untuk beberapa saat, "J-jangan lakukan lagi,"

Yuta hanya memiringkan wajahnya, memberikan tatapan datarnya.

Yuna menarik nafas panjang, kemudian menhembuskannya dengan pelan, ia harus pandai-pandai mengontrol diri agar tidak kehilangan fokus, dan mulai melanjutkan acara memasaknya.

Yuta masih berdiri dibelakangnya, entah apa yang dilakukan lelaki itu, cukup lama Yuta tidak melakukan pergerakan apapun, hal itu membuat Yuna mulai kebingungan lagi, ia menolehkan wajahnya.

Dan ya benar saja, sepertinya sejak tadi yang dilakukan Yuta adalah menatapnya.

"A-ada apa?"

Yuta tidak mengatakan apapun, namun kali ini lelaki itu mengulurkan tangannya, dan apa yang dilakukannya membuat Yuna semakin keheranan.

Yuta mematikan kompor, padahal Yuna sedang menggunakannya untuk memasak.

"Kenapa dimatikan?"

Yuta menarik Yuna mendekat, dengan satu tangan yang sibuk melepas ikatan celemek yang dipakai istrinya itu.

"Yuta?"

"Belakangan ini sulit sekali untuk bertemu denganmu,"

Yuna terdiam mendengar ucapan Yuta, memang seminggu terakhir mereka jarang berinteraksi, karena memang kesibukan lelaki itu, yang seringkali harus membuatnya bekerja lembur, bahkan beberapa kali tidak pulang sama sekali.

Dan ini akhir pekan, satu-satunya saat dimana mereka bisa bertemu seharian.

Yuna melirik celemeknya yang sudah jatuh begitu saja dilantai.

Ia meringis pelan saat merasakan ikat rambutnya yang tiba-tiba dilepas oleh Yuta.

"Sakit?"

"Sepertinya aku yang mengikatnya terlalu ketat,"

"Yuna,"

Yuna tidak berani menatap Yuta, jantungnya mulai bertingkah berlebihan (?)

"Tidak mau melihatku?"

Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang