25

3.3K 469 31
                                    

"Y-Yuta tolong buka pintunya!"

"Ke-kenapa kau malah mengunciku?! Salahku apa?!"

Yuna terus mengetuk-ngetuk pintu kamarnya dengan panik, bagaimana tidak? Yuta tiba-tiba menguncinya didalam kamar tanpa alasan.

"Yuta, aku harus pergi ke kantor penerbitan!"

Yuna hampir menangis sekarang, ia sama sekali tidak tahu kenapa Yuta tiba-tiba tampak begitu marah padanya, dan langsung meninggalkannya dikamar lalu mengunci pintunya dari luar.

Padahal tadi pagi saat bangun tidur, semuanya berjalan normal, dan sampai saat Yuna mengatakan kalau ia harus pergi ke kantor, Yuta langsung memberikannya tatapan tajam, dan tanpa mengatakan apapun, langsung keluar kamar dan mengunci pintu.

"Yuta! Kumohon! Aku ada rapat penting hari ini, aku tidak bisa tidak datang!"

Yuna hampir menyerah, ia bahkan tidak tahu apa Yuta mendengarnya atau tidak. 

Dan setelah beberapa menit berlalu, Yuna akhirnya bisa merasa lega karena Yuta sudah membuka pintunya.

Lelaki tampan itu berjalan masuk, menghampiri Yuna yang sudah siap untuk pergi itu.

"A-aku boleh pergi, kan?" tanya Yuna hati-hati.

Yuta hanya diam, ia memperhatikan penampilan Yuna dari atas sampai bawah.

"Ganti bajumu."

"Eh?"

"Pakai hoodie saja kalau perlu."

Yuna melongo setelah mendengar ucapan Yuta yang tidak akan pernah bisa diduga itu.

"Hoodie?"

"Kau tidak punya? Pakai punyaku."

"Tapi ini acara semi formal, mana mungkin aku pakai hoodie."

Yuta berdecak kesal, "Pakai yang lain! S-sesuatu yang menutupi bagian itu dan itu." ucapnya cepat sambil menunjuk bahu dan betis Yuna, karena memang, Yuna sekarang sedang mengenakan blouse lengan pendek yang bagian kerah lehernya sedikit lebar, dan rok lipit selutut.

"Apa aku harus pakai celana saja?" tanya Yuna dengan wajah polosnya.

"Terserah."

"Tapi aku suka baju ini, bagaimana kalau bajunya tidak usah kugan-"

"Kalau begitu jangan harap kau bisa pergi."

"T-tidak!"

....

Yuna sibuk berbincang dengan Eunbi disebuah perpustakaan yang tersedia dikantor penerbitan itu, keduanya sibuk membahas tentang bagaimana konsep launching yang akan diadakan dua minggu kedepan.

"Oke, pekerjaan akan beres setelah dua minggu, setelah itu kau akan kembali bisa beristirahat, Yuna-ya!"

Yuna mengangguk semangat, "He-em! Mataku sering sakit belakangan ini karena terus berhadapan dengan layar laptop,"

Eunbi menunjuk celana yang dipakai Yuna.

"Tumben sekali kau pakai celana jeans dimusim panas seperti ini? Sama sekali bukan gayamu, kan?"

Yuna hanya tersenyum kikuk, "Aku dilarang pakai rok,"

"Siapa yang melarang? Yuta? Kenapa alasannya?"

"Katanya aku tidak boleh pergi kalau tidak mengganti pakaianku, karena.."

Yuna menceritakan semua yang ia alami tadi pagi dimana insiden Yuta yang marah dan sempat menguncinya dikamar, dan hal itu membuat Eunbi hampir tertawa terbahak dan untung saja ia masih sadar kalau tempat mereka sekarang bukanlah tempat yang bisa untuk berbuat ribut sesuka hati.

Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang