"Kenta? Kau juga ada disini?"
"Oh, ada kau juga ternyata, lama tak jumpa, Yuta-chan! Ya, aku dapat undangan, aku kenal Mei karena pernah satu kampus. Aku sudah menduga kau pasti juga ada disini,"
Yuta mendelik, "Jangan panggil aku begitu, bodoh."
Lelaki bernama lengkap Kenta Takada itu hanya terkekeh geli, kemudian ia kembali fokus pada Yuna setelah puas menggoda teman sekelas selama tiga tahun berturut sekolah menengah pertama.
"Hei, junior. Sudah sangat lama tidak bertemu. Kau semakin cantik saja sekarang, apa kabar?"
Yuna tersenyum manis, "Baik, kau sendiri?"
Kenta balas mengangguk.
"Kalian saling kenal?" tanya Yuta heran.
"Tentulah bodoh, Yuna ini junior kita saat SMP, kau lupa?"
"Aku tahu, maksudku-"
"Kenal darimana? Yuna ini pernah satu proyek denganku untuk lomba seni waktu itu, dari situlah kami mulai dekat, benar kan?" ucap Kenta yang dibalas anggukan lagi oleh Yuna. Kemudian Kenta mengubah raut wajahnya menjadi penasaran.
"Tunggu. Kenapa kalian bisa bersama disini? Atau tidak sengaja bertemu?"
Yuta menghela nafas, "Dia istriku."
"A-apa?!"
"Tidak dengar?"
Kenta menatap Yuna tidak percaya, "K-kau sungguh?"
Yuna mengangguk mengiyakan.
"Kenapa bisa? Sejak kapan? B-bagaimana?!"
Yuta menatap Kenta dengan heran, kenapa harus bereaksi sangat berlebihan begitu?
"Kami sudah tiga bulan menikah," jawab Yuta singkat.
"Sungguh? Kau tidak sedang bercanda sekarang?"
"Ada apa denganmu?"
Kenta mengerang frustasi. "Kenapa harus- ah sudahlah."
...
Acara sudah berakhir, Yuna merasa kakinya sangat pegal karena terlalu lama memakai heels.
Dan sekarang, ia sedang menunggu Yuta yang masih sibuk berbincang dengan beberapa orang, entah apa yang ia bahas, Yuna memilih menunggu didekat pintu ruangan saja.
"Belum pulang?"
"Kak Kenta?"
Kenta tersenyum, "Menunggu Yuta?"
Yuna mengangguk, "Iya, sepertinya dia masih ada hal penting. Kau juga belum pulang?"
"Yah, aku menemui Mei sebentar untuk basa-basi hahaha,"
Yuna hanya tersenyum dan mengangguk, tidak menyadari Kenta yang terus menatapnya.
"Yuna,"
"Ya?"
"Aku boleh menanyakan sesuatu?"
Yuna menatap Kenta, raut wajah lelaki itu tampak serius.
"Boleh, tanyakan saja."
"Aku sungguh penasaran, kenapa kau bisa menikah dengan Yuta?"
Yuna terdiam, mendadak ia tidak langsung bisa menjawab pertanyaan senior menengah pertamanya itu.
Ia bingung, bagaimana menjawabnya.
Kenta terkekeh pelan melihat Yuna yang tidak bisa menjawabnya, lelaki itu tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menepuk pelan puncak kepala gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)
Fanfic"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI)