"Yuta,"
"Yuta!"
Yuna, wanita cantik berambut sebahu itu berlari kecil menghampiri suaminya, Yuta.
Nakamoto Yuta, lelaki itu tampak duduk tenang diruang makan sambil meminum kopinya.
"Yuta, kau sedang apa?"
"Minum, tidak lihat?"
Yuta terdengar tidak begitu bersahabat dengan nada bicaranya itu.
"Minum apa?"
Tidak langsung menjawab, Yuta meletakkan gelas kopinya ke atas meja, memberikan Yuna tatapan dinginnya.
"Oh, kopi, ya?"
"Apa?"
Yuna menatap Yuta bingung, "Apanya yang apa?"
Yuta memutar bola matanya jengah, sebenarnya ia berfirasat buruk, melihat Yuna yang datang padanya dengan sangat bersemangat itu, pasti ada sesuatu.
Waktunya tidak tepat, ia harus mengerjakan banyak hal setelah ini, itulah kenapa ia meminum kopi ditengah malam seperti ini.
"Kenapa kau belum tidur? Ini sudah jam berapa,"
Yuna tersenyum kikuk, "Ja-jangan marah, ya?"
Yuta menyipitkan matanya, menunggu Yuna mengatakan maksud intinya.
Dan, kenapa ia jadi deg-degan begini?
Takut Yuna akan meminta sesuatu yang-
"Aku ingin Takoyaki,"
Oh, hanya itu?
Yuta menaikkan sebelah alisnya, "Takoyaki?"
Yuna mengangguk.
Lega, karena itu bukan hal yang sulit, dan untungnya makanan itu sudah ada tersedia dirumah ini.
"Ada di di dalam kulkas, aku baru membelinya tadi sore,"
Yuna berjalan menuju kulkas, memeriksa kebenaran ucapan suaminya itu.
Memang benar, disana ada Takoyaki.
Tapi Yuna menggeleng, bukan itu maksudnya.
"Aku tidak mau yang ini,"
Sukses, hal itu membuat Yuta keheranan.
"Itu Takoyaki. Kau menginginkannya, kan?"
"Bukan! Aku mau Takoyaki dengan selai stroberi,"
Hah.
Takoyaki dengan selai stroberi?
Bahkan Yuta yang merupakan produk asli dari negara asal makanan itu pun dibuat melongo mendengarnya.
"Memangnya ada?"
Bukannya mengangguk, Yuna malah mengangkat bahunya.
"Aku juga tidak tahu,"
Yuta ingin pingsan saja sekarang, sungguh.
"Yuta,"
"L-lalu apa? Kau tidak akan bisa mendapatkannya, Yuna."
Sangat dramatis, Yuna yang mendengarnya, langsung terduduk lemas di lantai dengan wajah kecewa.
"Kenapa tidak bisa? Kau tidak mau mencarikannua untukku? Untuk bayi?"
Yuta menggeleng frustasi, "Bukan itu, masalahnya adalah-"
"Kau jahat, itu masalahnya."
Yuta terdiam, melihat mata cantik yang mulai berkaca-kaca itu membuatnya risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)
Fanfiction"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI)