Thank you untuk kalian yg selalu setia dan nemenin aku nyelesain semua cerita ini, terutama untuk readers yg always vote dan ninggalin jejak di kolom komentar, jinjja neomu neomu saranghae juseyo💜
_____________________________First i want to tell you guys, this is the mature content 🔞‼️
So, if you don't like this part, just skip oke?!
Thank you for your understanding.🔞
Malam ini cuaca cukup dingin hingga Jimin memilih menutup jendela kamar lebih awal karna terpaan angin makin merangsak masuk ke dalam kamar, belum lagi suara deritan jendela menghasilkan suara yg membuatnya tidak nyaman, padahal suara yg dihasilkan dari alat pengering rambut jauh lebih menggema sekarang karna Calla terlihat tengah mengeringkan rambutnya setelah selesai membasuh tubuhnya.
Ia juga tak lupa memakai rangkaian perawatan wajah untuk menjaga kulit mulus nya itu.Jimin memilih bermain ponsel, membuka beberapa pesan yg masuk juga sosial media miliknya, sebenarnya Jimin lebih sering melihat ada berita apa hari ini. Terlihat jari jemari nya lihai bergerak diatas layar terang itu dan secara tiba tiba ia menyunggingkan senyuman miring.
"Coline di deportasi ke negara nya dan dilarang masuk ke negara Korea lagi" Ucap nya dengan penuh rasa senang, ia bersumpah malam ini akan tidur dengan mimpi indah setelah melihat berita tersebut. Calla melirik ke arah kaca dengan pantulan wajah Jimin, lanjut bangkit dari duduknya lalu menyusul suami nya yg tengah nyaman bersandar di atas kasur dengan bertumpu satu bantal di punggung nya.
"Eoh jinjja? Syukurlah kalau begitu" Ucap Calla tak kalah senang, ia mematikan lampu utama dan hanya menyalakan lampu tidur yg terdapat di meja nakas, ia juga mulai menyalakan penghangat ruangan karna memang cuaca malam ini sangat dingin.
"Mengapa kau menyalakan penghangat ruangan?" Tanya Jimin sambil meletakkan ponsel nya diatas nakas, dan Calla terlihat tengah menarik selimut tebal sebelum menjawab pertanyaan suami nya itu.
"Apa kulitmu kulit beruang kutub sampai tidak bisa merasakan udara dingin malam ini?" Tanya Calla dengan wajah heran, dan Jimin melengkungkan senyum hingga mata nya membentuk garis lurus.
"Sebentar lagi hawa nya akan berubah" Ucap Jimin dan Calla terlihat mengerutkan dahi nya tak mengerti. Jimin menggeser tubuhnya mendekat ke arah Calla, seketika bulu kuduk Calla meremang, ia sedikit membulatkan mata nya kala air wajah jimin terlihat sangat berbeda sekarang.
"Ijinkan aku menghapus kenangan kelam malam pertama kita, aku ingin mengganti nya dengan kenikmatan yg sampai kapanpun kau tidak akan melupakan nya" Ucap Jimin, belum sempat gadis berhidung mancung itu menjawab, bibir tebal Jimin sudah mendarat sempurna pada gumpalan ranum miliknya, menggigit pelan bibir Calla tanda meminta ijin untuk lidah nya bermain lebih dalam.
Jantung Calla kini sudah merosot dengan jutaan kupu kupu menggelitik lambung nya. Tangan kiri Jimin menarik tengkuk Calla, menuntut lebih dalam dari sekedar sesapan biasa, hidung mereka saling bersinggungan kala merubah posisi kepala mereka hingga decapan pergelutan bibir mereka terdengar mengudara.Calla pasrah saat jari Jimin dengan lihai membuka satu persatu kancing piyama tidur nya, hingga gundukan yg terbungkus bra berwarna hitam itu terlihat. Jimin menghentikan ciuman nya saat tau mereka sudah hampir kehabisan nafas. Jimin tidak ingin mati sebelum menikmati malam indah ini. Tangan kanan Jimin meraba meja nakas, meraih benda persegi berwarna putih sebelum akhirnya ia menekan tombol pendingin ruangan.
"Kita akan mati terpanggang dalam keadaan tanpa pakaian jika AC nya mati" Ucap Jimin lalu kembali memagut bibir istri nya tersebut. Calla tidak dapat mengimbangi permainan lidah Jimin yg cukup agresif itu, bahkan dia tidak tahu kapan tangan kurang ajar Jimin melepas pengait bra nya. Pria sipit itu merebahkan tubuh Calla tanpa melepaskan pagutan nya, hingga bibir nya turun menuju leher jenjang mulus Calla, gadis itu tersentak kaget, seperti ada sensasi luar biasa yg tidak bisa di ungkapkan dengan bait kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Park (Completed✔️)
Fanfiction(WAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA❗) Sekeras apapun aku mengungkapkan kejujuran padamu, hasil nya akan tetap sama, kau tetap menganggapku sebagai seorang pengkhianat, kau tak mempercayai ku barang sedikit saja.