7 | MANG

765 110 23
                                    

Budayakan vote dulu sebelum baca yeorobun🙏
____________________________

Cinta menghancurkan keras nya hati, melunakkan keangkuhan jiwa, menenangkan amarah yg membara.
Namun terkadang pelaku cinta melupakan sebuah fakta, bahwa cinta menimbulkan luka, jika jiwa terlalu dalam masuk dalam lembah nestapa.

Puncak nya adalah kita pelaku cinta mengabdi pada rasa, seketika hilang lah akal sehat nya, terjerumus surga tak berpintu, memporak poranda kan tahta, meskipun terkadang akan terasa bagai seteguk anggur memabukkan, tak terasa jiwa terbuai oleh afsun sang insan, menghirup setiap ambu dalam belai baswara sang bidadari dunia.

"Calla mana makan malam untukku?" Teriak Coline sambil duduk di salah satu kursi meja makan.

"Nee sebentar lagi siap"
Jawab Calla sambil membawa semangkuk besar sup daging dengan bumbu merah khas korea.

"Mengapa lama sekali? Kau tau perut ku terus berteriak karna kelaparan"
Ucap wanita bule itu ketus.

"Nee maaf tadi aku harus memasak untuk ibu ku dulu"

"What? Kau mementingkan wanita tua itu dibanding majikan mu? Tanya Coline.

"Sudahlah jangan buat keributan perut ku sangat lapar sekarang"
Jimin meraih piring dan sumpit untuk memulai makan nya.

"Kau mau kemana?" Tanya jimin pada Calla yg melangkah pergi.

"Aku ingin menyuapi ibuku, lagipula kau juga tak suka kan jika aku ikut bergabung makan bersama kalian?" Jawab Calla ketus lalu pergi meninggalkan Jimin dan Coline.

Calla membawa nampan berisi makanan ke dalam kamar ibu nya, terlihat sang ibu sedang duduk termenung menatap keluar jendela.

"Eomma kajja kita makan? Calla menaruh makanan tersebut diatas meja tidak jauh dari tempat sang ibu duduk.

"Buka mulut mu" Calla menyodorkan sendok berisi makanan ke dalam mulut ibu nya.

"Kau suka? Tanya calla dan dijawab anggukan oleh sang ibu.

"Eomma makanlah yg banyak nee agar kau cepat sembuh"
Calla menyodorkan suapan kedua dan seterus nya hingga nasi di dalam mangkuk habis.

"Ini, sekarang minum obat mu"
Sang ibu meraih obat itu dan menenggak nya.

Sang ibu memberikan isyarat, yaitu sebuah pertanyaan untuk anak nya apakah anak nya itu bahagia.

Calla tersenyum getir, ia berusaha menutupi beban dalam hati nya.
Calla merasa cukup dirinya menanggung semua sendiri, ia merasa ibu nya tidak perlu menanggung beban yg sama, itu akan berdampak buruk pada kesehatan nya.
Leukimia yg diderita sang ibu membuat Calla berfikir dua kali untuk berkeluh kesah.

"Kau mengkhawatirkan ku? Gwaenchana eomma aku bahagia, aku hanya butuh dirimu untuk tetap bahagia, jadi teruslah disisiku"
Calla memeluk tubuh sang ibu, satu butir cairan bening luruh, Calla menahan sesak didada, seketika ia menghapus airmata nya lalu menatap lekat wajah sang ibu.

Mr. Park (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang