Twenty

5.1K 182 1
                                    


Seberkas cahaya keemasan matahari pagi menjelang siang menyeruak masuk ke dalam kamar Anna begitu Anna membuka gorden jendela kaca kamarnya.

Sewon masih tidur diatas ranjang ketika Anna membiarkan kamarnya di terangi cahaya matahari yang membuat Sewon perlahan membuka matanya dan menerima sejuta cahaya yang menyilaukan mata sayu khas bangun tidurnya, saking terangnya hampir membutakan mata. Sontak saja Sewon menutupi matanya dengan lengannya, sementara telinganya mendengar suara mesin hair dryer, didepan ranjang. Sewon menyingkirkan lengannya dan melihat Anna yang sedang mengeringkan rambut didepan meja riasnya. Tampaknya Anna sudah mandi dan bersiap untuk pergi, padahal hari ini libur.

Sewon menarik selimutnya sedikit lebih tinggi untuk menutupi bagian atas badannya yang telanjang sambil menatapi sosok mungil di depannya yang memunggunginya.

Sewon menarik selimutnya sedikit lebih tinggi untuk menutupi bagian atas badannya yang telanjang sambil menatapi sosok mungil di depannya yang memunggunginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na?" panggil Sewon.

Anna mematikan hair dryer -nya lalu menoleh pada Sewon.

"Iya." sahutnya.

"Mau kemana?"

"Keluar sebentar."

"Kemana?"

"Hani minta di temenin ke mall." Jawab Anna kembali menghadap kaca meja riasnya.

Sewon mengerutkan kening seraya mendudukan tubuhnya untuk bersandar pada kepala ranjang.

"Nggak usah." cegah Sewon. Ia melihat kaos putihnya yang seingatnya ia geletakkan dilantai semalam kini berada di atas nakas Anna dan terlipat rapi.

"Nanti Hani ngamuk." sahut Anna.

"Bilang saya kalo Hani ngamuk." ucap Sewon.

Anna memutar lagi badannya ke arah Sewon.

"Jadi nggak boleh?"

"Engga." jawab Sewon.

"Kenapa?"

"Saya mau kamu dirumah sama saya."

"Mau ngapain?"

"Ngapain aja, tidur tah."

"Tapi kan perginya nggak lama, sebentar aja."

"Nggak boleh Anna!" Sewon tak ingin dibantah.

Anna bangkit meninggalkan meja riasnya untuk naik ke tempat tidur dan mengambil tempat diatas paha Sewon. Kedua tangannya ia tempatkan di pundak telanjang Sewon.

"Nggak bolehnya kenapa?"

Sewon menarik bokong Anna agar lebih menempel padanya.

"Saya bilang nggak boleh, ya nggak boleh Anna. Jangan tanya kenapa!" Sewon berkata penuh penekanan, raut wajahnya menandakan kalau dirinya sedang tidak ingin di-debat.

Anna mengembangkan senyum, memperlihatkan gigi-giginya yang berbaris rapi dan putih bersih. Bukannya sebal, Anna malah merasa gembira. Anna menangkup wajah Sewon dengan kedua tangannya lalu mendaratkan kecupan di bibir Sewon.

I'm Getting Old | Jeon SewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang