Thirty Nine

3K 128 2
                                    

Hari demi hari, minggu demi minggu, seiring bertambahnya waktu, usia kandungan Anna makin tua, kini menginjak tujuh bulan dan seminggu lagi akan delapan bulan. Anna sudah berada di trimester ketiga. Perutnya semakin besar, dan ketika ia berjalan, rasanya seperti membawa dua orang dalam dirinya. Berat? Sedikit. Tapi masih ada dua bulan lagi untuk menanggung berat ini sendirian. Dan mendekati dua bulan itu pasti rasanya lebih berat dari ini.

Rasanya baru kemarin Anna dibebani dengan tugas-tugas kuliah yang sulit, sekarang ia harus belajar keras untuk menyambut ujian semester mendatang. Entah mengapa meski banyak hal sulit yang terjadi, Anna menghadapinya dengan tenang, tidak tergesa-gesa dan tanpa kesulitan.

Dan, semakin kesini, Sewon makin sibuk. Tidak punya waktu untuk selalu bersama Anna. Di kampus mereka hampir tidak pernah saling memperlihatkan batang hidung, berpapasan apalagi sampai bertemu. Tidak sama sekali. Sewon seringkali pulang larut malam. Dirumah, setelah profesi dosennya telah menghajar habis-habisan pikiran dan tenaganya, ia tidak bisa mengobrol dengan Anna berlama-lama karena ia sudah tepar lebih dulu di tempat tidur. Jadi terlihat seolah dirinya cuek pada Anna.
Namun Anna tidak mengeluh, ia menjadi sangat pengertian beberapa bulan terakhir ini.

Seringkali pula meski Anna pengertian dan perhatian pada Sewon, bukannya senang Sewon malah merasa bersalah. Tentu ia senang, tapi karena rasa letihnya lebih besar, ia jadi jarang memikirkan Anna. Dan tampaknya kesibukan pekerjaannya ini semakin menjadi saat ia harus pergi untuk mengikuti seminar, baik itu di kampusnya sendiri sampai di luar kota. Anna jadi sering ia tinggal sendirian dirumah. Untungnya Anna juga sudah lebih mandiri sekarang, segala sesuatunya hampir tidak pernah membutuhkan bantuan Sewon. Dan ia juga sudah sangat berteman dengan rumahnya ini yang waktu itu ia bilang seram. Jadi Sewon merasa lega.

Beberapa hal memang tidak akan berjalan semulus pantat bayi.

💦

Jam terus berdenting, waktu lantas berlalu, tiap detiknya Anna habiskan untuk menyimak penjelasan dosennya hampir tanpa berkedip. Meski menyimak, Anna sebenarnya sedang tidak fokus. Raganya mungkin berada di dalam kelas, namun pikirannya berkelana entah kemana. Sudah sejak kemarin Anna seperti ini. Alasannya sangat jelas, yaitu karena Sewon, memangnya siapa lagi.

Pria itu sedang keluar kota, dinas katanya—padahal hanya seminar, selama lima hari. Jadi karena Sewon baru pergi lusa kemarin dan ini hari ke tiga, masih ada dua hari lagi sampai Anna bisa bertemu dengannya. Padahal sebelum-sebelumnya Anna baik-baik saja meski Sewon meninggalkannya selama hampir seminggu lebih, tapi kali ini entah mengapa Anna kepikiran. Ia kepikiran akan menghabiskan waktu dengan bagaimana agar ia tidak terserang bosan dirumah sendirian.

Anna tidak bisa meminta Hani menemaninya karena Hani mengemban tugas kuliah yang sangat banyak di mata kuliah yang diambilnya, jadi ia tidak mau mengganggu.

Satu jam kemudian kelas berakhir, Eunbi menyenggol lengan Anna untuk menyadarkan Anna yang tampak tidak fokus.

"Hey, Na?" tukasnya.

Anna mendengar dengan jelas suara Eunbi. Matanya menyapu ruang kelas dimana kelas itu sudah sepi, lalu ia menoleh pada Eunbi.

"Hm, kenapa?"

"Kau baik-baik saja kan?"

"Ya, tentu. Sangat baik."

Eunbi menatap Anna ragu. "Kelihatannya tidak. Sedang memikirkan pak Jeon?"

Anna tidak bisa menahan senyumnya karena pertanyaan asal tebak temannya itu tapi benar.

"Iya kan? Pastilah." timpal Eunbi dengan percaya dirinya.

"Bukan, tapi lagi mikirin ujian semester besok." ujar Anna menyanggah sambil membenahi bukunya serta alat tulis ke dalam tas.

"Astaga, besok? Kau mengatakannya seolah-olah benar besok ujiannya."

I'm Getting Old | Jeon SewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang