Twenty Four

3.3K 143 0
                                    


Sewon sudah beberapa kali melirik jam tangannya. Ia bertanya-tanya sekiranya ada dimana Anna sekarang. Anna bilang tadi ia di perpustakaan. Jarak perpustakaan dengan tempat parkir memang jauh, tapi tak sampai memakan waktu berpuluh-puluh menit. Sedangkan ini hampir dua puluh menit lamanya. Kampus mulai sepi dan cahaya matahari semakin memudar, namun Anna tak kunjung muncul.

Sewon menghubungi Anna. Teleponnya memang tersambung, tapi Anna tidak mengangkatnya. Beberapa kali ia mengulangi panggilan teleponnya, tapi Anna tetap tidak mengangkatnya, membuat Sewon tiba-tiba merasa gelisah.

Akhirnya Sewon keluar dari mobilnya dan berjalan cepat untuk masuk kembali ke gedung kampus. Sambil berjalan Sewon masih mencoba menelepon Anna, tapi masih tidak ada sahutan. Hanya suara deringan ponsel yang tak kunjung diangkat yang didengar gendang telinganya.

Tidak sampai sepuluh menit Sewon sampai di perpustakaan. Ia mendobrak masuk perpustakaan yang kosong dan sudah diterangi lampu-lampu plafonnya. Mata Sewon mencari-cari keberadaan Anna. Namun bukannya Anna yang ia temukan, malah penjaga perpustakaan yang memergokinya.

"Prof?" Suara nyaring penjaga perpustakaan menggema di seluruh ruangan.

Sewon memutar badannya. Ia melihat wanita paruh baya yang bekerja sebagai penjaga perpustakaan tengah menghampirinya.

"Apa yang Prof. lakukan disini? Saya pikir semua dosen sudah pulang." katanya.

Wajah wanita ini sangat ramah, ia tersenyum pada Sewon.

"Saya sedang mencari seseorang." jawab Sewon, matanya masih menelisik setiap sisi.

"Tidak ada orang disini. Saya mengusir mereka beberapa menit yang lalu karena ini hampir malam." Wanita itu menarik napas. "Siapa yang Prof. cari?"

"Anna. Kim Anna." sahut Sewon.

Wanita itu memutar otaknya, lalu ia mengerutkan kening.

"Anna sudah pergi, jauh sebelum_" ia memeriksa jam tangannya, sebelum kembali melanjutkan. "Jam lima lewat sedikit tadi, ia pergi terburu-buru."

"Ibu kenal Anna?" tanya Sewon.

"Tidak terlalu, tapi saya senang memperhatikan murid-murid yang rajin ke perpustakaan. Anna datang hampir setiap hari ke sini."

"Gadis cantik dengan tubuh mungil?" Sewon ingin informasinya lebih jelas.

Wanita itu tersenyum.

"Ya, Prof. hanya ada satu Kim Anna disini."

Sewon mengangguk mengerti, lalu ia tersenyum.

"Kalau begitu terimakasih, saya pergi dulu."
Sewon menundukkan kepalanya pada wanita itu kemudian berlalu setelah salamnya dibalas.

Sewon melangkah menyusuri lorong-lorong yang sudah diterangi lampu menuju fakultasnya.
Ia kembali mencoba menghubungi Anna. Deringan ponsel Anna terdengar meyakinkan. Tidak mungkin Anna tidak mengangkat telepon darinya, kecuali ponselnya hilang atau_

Sewon mengenyahkan pikiran buruknya.

"Jangan buat saya khawatir, Na." Kata Sewon pada layar ponselnya.

Langkah Sewon tiba-tiba berhenti. Ia baru teringat sesuatu. Dengan cepat Sewon membuka aplikasi GPS -nya dan menyetel kontak Anna di pencarian. Tak lama, sinyal lokasi ponsel Anna terpampang Jelas dilayar ponsel Sewon. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempatnya sekarang, tapi itu berada di luar gedung. Sewon terpaksa harus berjalan memutar untuk sampai kesana.

Sewon mengernyit sembari bertanya-tanya apa yang sekiranya dilakukan Anna ditempat yang dilarang dikunjungi itu. Kepala Sewon berdenyut karena pikiran-pikiran buruk yang tiba-tiba terlintas di otaknya.

I'm Getting Old | Jeon SewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang