Apa Cinta adalah solusi agar aku bisa mengeluarkan sifat dalamku? kalo iya, siapapun tolong bantu aku melawan Hasrat psikopat ini
____Lawitta Arrvina____
Mataku terbuka. kepalaku berdenyut. aku melihat keseliling, aku merasa tidak asing dengan tempat ini tapi tak mungkin. harusnya kan saat aku bangun tirai mewah yang aku lihat tapi ini malah gundukan tanah keras dan beberapa rumah warga. berarti bukan.
Uhuk Uhuk
aku menoleh dan mendapati Gupta terbatuk-batuk. dia baru saja terbangun. dari kejauhan Ade juga ikut bangun, sikutnya berdarah. tapi Anum yang terbaring tidak jauh dariku tak kunjung bangun. aku merangkak mendekat dan menggoyang-goyangkan tubuh itu.
"ini dia mereka orang asing itu, Buna!" lapor salah seorang warga.
ia datang bersama wanita paruh baya yang sangat tidak asing dan sangat aku kenali wajah dan penampilannya yang sungguh elite. Buna tersenyum melihatku.
"tenang Zon. mereka bukan orang asing, mereka adalah anak-anak didikku yang datang dari kota Lozart" bohong Buna pada warga itu.
Gupta tertatih menghampiri aku dan Anum. dia menepuk-nepuk pipi Anum. entah tidak lihat atau sengaja dia tidak peduli dengan sekitar. Ade menyusul.
"Num bangun Num!!" cemas Gupta.
Buna mengeluarkan iPad. ah aku kembali melihat iPad mewah itu. nada sambung keluar dari iPad tersebut.
"Hallo Arvan"
"ya Buna?" sahut suara dari dalam iPad setelah panggilan video diterima.
"kamu kesini ya" perintah Buna halus.
"Siap Buna!"
Buna Kembali tersenyum membalas tatapan senduku. dia membantu kami berdiri dan membiarkan Anum terbaring begitu saja.
selang beberapa menit Arvan datang bersama mobil Jeep keluaran terbaru. memangnya tahun berapa di negara ini?.
"iiih Laaawww .... apa kabarrr?" Arvan tiba-tiba merangkulku.
dia melonjak girang seperti seorang anak yang baru saja mendapat hadiah. Gupta melepaskan kasar rangkulan Arvan dari bahuku. Arvan terkekeh.
"santai aja kali, Gupta" sahut Arvan kembali tertawa. Arvan tau Gupta?.
"Arvan!"
"ya Buna?"
"kamu bawa Anum ya"
"siap Buna!"
Arvan hormat bak seorang prajurit pada komandannya. Arvan tipe laki-laki yang periang dan lembut penuh kasih sayang. mungkin itu ajaran dari Buna. kami masuk ke mobil Jeep satu persatu.
****
"Waw! keren banget gilaa!" seru Ade takjub melihat kemegahan dan kemewahan bangunan yang kini ia pijaki.
Buna duduk di salah satu sofa. dia mempersilakan kami ikut duduk. tapi aku terus memikirkan Anum. apa Anum belum juga bangun? Arvan Kembali dan ikut bergabung dengan kami.
"beres Buna" lapor Arvan. Buna mengangguk tersenyum.
"maaf buk" Gupta mengangkat tangan ragu.
"teman kami Anum dimana ya?" tanya Gupta pelan karena takut salah bicara.
benar ternyata kalo Gupta juga mengkhawatirkan kondisi Anum. Buna terkekeh dan Kembali tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep And Law
FantasyCerita ke-tujuh "Orang-orang menyebutku Mata psikopat karena aku memiliki tatapan yang tajam bak psikopat!" Aku menatap tajam penuh penentangan pada mata orang di depanku yang kini sudah berpaling menghindari tatapanku. Jadi ini adalah sebuah cerita...