17. (Unwanted Wish)

1.8K 143 15
                                    

.
.
.

Dan malam ini merupakan dimana hujan salju tampak turun dengan cukup derasnya. Hal seperti inilah yang membuat orang-orang jauh lebih betah berada didalam rumah guna menghangatkan tubuh mereka.

Namun Lee Jeno, sepertinya mengamati salju tersebut dibalik jendela kamar miliknya. Entah apa yang membuatnya harus menatap butiran-butiran es tersebut. Akan tetapi senyumnya terkadang mengembang tanpa dia sadari.

🎶"Jingle Bells
Jingle Bells
Jingle all the way
Oh what fun it is to ride
In a one horse open sleigh"🎶

Jeno pun tampak menyanyikannya sekilas sembari menuliskan J❤️J pada jendela tersebut. "Apa yang sedang dia lakukan?." Gumam Jeno yang kemudian menutup tirai jendela tersebut dan beranjak pada kasur miliknya.

Dia pun menatap langit-langit kamar tersebut dengan ekspresi bahagianya. Kemudian dia pun merogoh ponsel miliknya untuk mengirimkan pesan kepada Na Jaemin.

"Na Jaemin, apa kau sudah tidur? Kuharap kau membaca isi pesan ini." - Jeno.

"Iya, sebentar lagi aku akan tidur." - Jaemin.

"Cuaca hari ini sangat dingin, jangan lupa untuk mengaktifkan penghangat ruangan." - Jeno.

"Hey, kau fikir aku bodoh? Lagipula siapa juga yang mau tidur dalam kondisi dingin seperti ini?" - Jaemin.

"Hahaha, maaf😀." - Jeno.

Setelah itu Jaemin tampak tidak membalas pesan tersebut.

"Apakah dia sudah terlelap lebih dulu?" Gumam Jeno seraya berbicara kepada ponselnya. Akhirnya dia pun meletakkan kembali ponsel tersebut dan kemudian menutup kedua matanya dengan harapan dapat bermimpi indah malam ini.

.
.
.

Keesokan harinya...

Benar saja, kondisi jalanan saat ini diselimuti oleh salju. Bahkan orang-orang tampak menggunakan pakaian musim dingin mereka saat beraktivitas diluar.

Tidak lama kemudian, sebuah bus pun terlihat berhenti disebuah Halte. Sebagian orang dari dalam bus tersebut tampak turun, dan sebagian lagi yang menunggu dihalte tampak bergantian masuk. Dan disinilah Na Jaemin, setelah turun dari bus tersebut, tampaknya dia terus saja menggosok-gosokkan kedua tangannya karena kedinginan.

"Bbbbrrrrrrr, dingin sekali. Bagaimana bisa aku meninggalkan sarung tanganku?" Gumam Jaemin yang kemudian berjalan menuju ke-sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari posisinya saat ini.

Ckling!!!

Saat Jaemin masuk ke-dalam kafe tersebut, kondisinya cukup ramai oleh pelanggan. Changbin pun juga tampak sibuk melayani orang-orang tersebut hingga pada akhirnya...

"Ohh, Halo Na Jaemin." Ucap Changbin yang kemudian segera menghampirinya. "Kau sudah lama menunggu? Sepertinya kau sangat kedinginan."

"Tidak, aku baru saja kemari. Dimana Tuan Jungwoo?"

"Dia sedang ada diruangannya, mari ikut aku." Ajak Changbin yang kemudian membantu untuk memberikan arahan jalan kepada Jaemin. Mereka berdua pun berjalan menuju ke-ruangan tersebut dan memperlihatkan Jungwoo yang saat ini sedang memejamkan kedua matanya diatas sofa ruangan. Kemudian, Changbin pun langsung saja membisikkan sesuatu pada telinga Jungwoo.

"Tuan, Na Jaemin ada disini." Bisiknya sehingga membuat Jungwoo pun tersadar dan langsung saja bangun dalam sekejap. Jaemin yang melihat hal tersebut tampak terdiam mematung dengan tatapan datar miliknya.

BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang