03. (To Blame)

2.5K 216 15
                                    

.
.
.

Tampaknya sebuah mobil telah sampai diarea Bar. Lantas saja Lee Know dan juga Jaemin keluar dari mobil itu dan segera memasuki tempat tersebut. Tentu saja mereka berdua disuguhi dengan pemandangan yang luar biasa, dimana anak-anak muda sedang asik berpesta menikmati gemerlapnya dunia malam, bahkan suara musik tersebut bisa saja membuat gendang Telinga Na Jaemin rusak. Ini adalah sesuatu yang sangat Jaemin tidak sukai, asap cerutu, alkohol, dan keributan. Lee Know tampaknya sangat peka, dia menatap Jaemin yang terdiam mematung.

"Kau bisa menunggu dimobil, aku yang akan membawa Hyunjin keluar dari sini." Ucap Lee Know yang akan melewati kerumunan orang.

Tap!

Namun Jaemin langsung saja menahannya sembari terbatuk-batuk, wajahnya tampak memerah akibat terhirup asap cerutu.

"Uhuk-uhuk, Jangan menolak bantuanku." Jawab Jaemin seolah menyanggupinya. Lee Know sangat khawatir dengan Jaemin, dia tau jika Jaemin tidak kuat dengan kondisi tempat yang seperti ini. Seketika Jas yang dikenakan Lee Know tampak dilepas dan kemudian diserahkan kepada Jaemin.

"Gunakan ini untuk menutup hidung dan mulutmu." Ucap Lee Know yang terlihat khawatir. Jaemin pun segera mengambil Jas tersebut dan menutup hidung serta mulutnya, mereka berdua terlihat melewati kerumunan orang yang begitu banyak. Tidak tanggung-tanggung mereka terus saja tersenggol kesana-kemari sehingga terlihat sulit untuk dilewati. Tidak berapa lama usaha mereka berhasil.

"Kau ingat dimana letak ruangannya?"

Jaemin pun menunjuk sebuah lorong dengan pencahayaan yang cukup remang.

"Disana." Ucap Jaemin yang kemudian memimpin jalan tersebut. Sesuai instruksi yang didapat dari panggilan Jaemin, mereka berdua menemukan kamar tersebut dan segera membukanya.

Cklekk!!

Tampak memperlihatkan Hyunjin yang masih tersungkur serta Guanlin dengan memegang ponsel milik Hyunjin. Namun beruntung sekali Guanlin, sebelum mereka kemari. Dia dengan cepat memasangkan pakaian Hyunjin dan miliknya. Jaemin pun langsung saja menghampiri Hyunjin dan segera membopongnya, Namun tidak dengan Lee Know yang langsung saja menghampiri Guanlin sembari menarik kerah baju pria itu.

"Kenapa Adikku bisa berada ditempat ini? Katakan." Ucap Lee Know mengancam, Guanlin pun berusaha menenangkannya.

"Tenanglah, aku akan menjelaskannya." Ucap Guanlin sedikit panik. Tapi Jaemin yang melihat hal itu hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Lee Know, tahan emosimu, dia akan menjelaskannya." Ucap Jaemin datar. Lee Know pun melepas cengkraman tersebut seraya mendengus kasar. Sebelum itu, Guanlin terlihat membungkuk hormat seolah meminta maaf.

"Maaf membuat kalian salah paham, tapi aku adalah teman kampus Hyunjin. Kami datang kemari karena atas kemauan dirinya." Ucap Guanlin meyakinkan, Lee Know terlihat sulit mempercayai hal seperti ini.

"Anak itu berulah lagi." Gerutu Lee Know yang tampak kesal kepada Hyunjin. Dia pun segera menghampiri Jaemin dan kemudian menggendong Hyunjin dan membawanya keluar dari ruangan tersebut. Sedangkan Jaemin terlihat membungkuk untuk meminta maaf.

"Maafkan kami, dia tidak bermaksud seperti itu." Ucap Jaemin mewakilkan, tapi sepertinya Guanlin memahami kondisi seperti ini, dia terlihat memaklumi semuanya. "Kau kan yang menghubungiku?"

Guanlin mengangguk membenarkan seraya menyerahkan ponsel Hyunjin kepadanya.

"Ya, karena Hyunjin adalah sahabatku. Jadi ada baiknya aku langsung saja menghubungi daftar panggilan terakhir Hyunjin." Ucap Guanlin yang kemudian tersenyum.

"Sekali lagi, Terima kasih."

"Baik, tidak masalah."

Jaemin pun meninggalkan ruangan tersebut. Namun Guanlin masih terpaku dengan pertanyaannya.

BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang