10. (Conquering Na Jaemin's Heart)

2.1K 156 14
                                    

.
.
.

"Kau sudah gila Lee Jeno, Bagaimana bisa..."

"Kita tidak akan pernah tau pada siapa kita akan jatuh cinta."

Lagi-lagi ucapan tersebut membuat tubuh Jaemin terasa membeku. Akhirnya Jaemin pun melepaskan genggaman tersebut dari kerah baju milik Jeno, dia seperti menertawakan dirinya sendiri.

"Hahaha, kau benar Jeno, kau memang benar. Tapi jika kau menyukai diriku itu sebuah kesalahan besar." Ucap Jaemin yang kemudian merubah ekspresi wajahnya menjadi datar. "Kenapa, Karena didalam hatiku, tidak akan pernah ada ruang untukmu. Bahkan aku juga mulai tidak tertarik dengan jatuh cinta."

Jeno mengangguk mengerti.

"Kau bukan tidak tertarik, hanya saja kau masih belum menyadarinya." Ucap Jeno meyakinkan walaupun Jaemin tampak keras kepala.

"Cukup, pembicaraan kita sampai disini saja. Yura milikmu, jaga dia baik-baik dan jangan sampai aku mendengar bahwa kau menyakitinya lagi." Ucap Jaemin yang kemudian pergi meninggalkan Jeno seorang diri.

"Tapi aku belum selesai."

Lantas Jaemin pun berbalik arah dan kemudian menghampiri Jeno hingga...

BUKK!!

"Uggh!!" Erang Jeno karena Jaemin baru saja melayangkan satu pukulan kepadanya. Jeno tampak merasakan darah segar di area bibir kirinya.

"Biar kutegaskan lagi, Kau menyukaiku sama saja kau mencari masalah denganku. Haissh, lama sekali aku tidak memukul siapapun." Ucap Jaemin yang kemudian pergi lagi meninggalkan Jeno seorang diri. Namun Jeno hanya tersenyum melihatnya.

"Aku akan mendapatkanmu, bagaimana pun caranya." Gumam Jeno yang tampak melihat Jaemin telah pergi bersama motornya, Jeno seperti memiliki sebuah rencana.

.
.
.

Keesokan harinya...

Jaemin terlihat pergi berbelanja membeli beberapa sayuran. Tampaknya dia sedang bingung untuk menu makan siang nantinya. Namun siapa sangka jika Jeno saat ini sedang memantau dirinya dari kejauhan bersama sepeda kesayangan miliknya.

"Apa yang sedang dia fikirkan, Aww!!" Gumam Jeno secara tidak sengaja menyentuh bibir kirinya. Tiba-tiba ponsel miliknya seketika mendapatkan sebuah panggilan, Jeno pun merogoh saku celananya dan kemudian melihat siapa yang menghubungi dirinya saat ini. Ternyata itu adalah panggilan dari Yura. "Sekarang apa lagi?" Gumam Jeno terlihat kesal pada ponselnya sendiri.

Jeno terlihat mematikan ponselnya itu agar Yura tidak mengganggunya. Namun disaat dia ingin kembali memantau Jaemin, Jeno tampak kehilangan jejaknya. Hal tersebut sukses membuat Jeno tampak panik. "Kemana dia pergi?" Gumam Jeno yang kemudian pergi bersama sepedanya hingga dia dapat bertemu lagi dengan Jaemin yang saat ini berjalan sembari menatap piring ditangannya.

"Piring ini harusnya aku lempar saja ke wajah pria itu." Gumam Jaemin yang dimaksud dirinya adalah Jeno. Dia terlihat ingin membuangnya ke tempat sampah dan...

"Guk, Guk..."

Hal tersebut membuat Jaemin terdiam, ternyata dia bertemu lagi dengan anak anjing yang sebelumnya pernah Jaemin memberikan makanan kepadanya. "Hey, kita bertemu lagi rupanya." Ucap Jaemin yang kemudian tampak membungkuk sembari mengusap lembut anjing tersebut. "Ini, aku membeli sedikit makanan."

Akhirnya piring tersebut dia gunakan sebagai alas untuk makanan anjing kecil tersebut. Jaemin tampak senang melihat anjing itu makan dengan lahap sekali. "Mulai sekarang aku akan memanggilmu Miu, okey? Aku pergi dulu Miu." Ucap Jaemin yang kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.

BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang