.
.
.Deg!
Deg!
Deg!
Jaemin pun pun semakin dibuat deg-degan karena Nyonya Lee tetap saja berdiri sembari terdiam Disana hingga kemudian...
"PELAYAN CEPAT KEMARI!" Teriaknya dan membuat salah satu pelayan pun langsung saja menghampiri kamar tersebut sembari membungkuk hormat.
"I-iya Nyonya."
Nyonya Lee pun menunjuk ke-arah bawah ranjang. "Bisakah kau memperiksa ada apa dibawah ini, aku seperti merasakan seseorang baru saja memasuki kamarku."
"B-baik Nyonya."
Pelayan itu pun segera berlutut dan mengecek segera bawah ranjang dengan hati-hati. Saat itu juga dia melihat Jaemin yang juga sedang menatapnya dengan panik.
"Katakan padanya bahwa kau tidak melihat apapun disini, Aku mohon." Jaemin pun terlihat menggunakan bahasa isyarat untuk mengingatkan pelayan tersebut.
Dan pelayan itu tidak menunjukkan reaksi apapun sembari kembali berdiri seperti semula. "S-saya tidak melihat ada siapapun Nyonya."
Nyonya Lee pun mengerutkan alisnya seketika dan pada akhirnya...
"Baiklah, tutup kembali pintu kamarnya." Ucap Nyonya Lee yang kemudian berjalan keluar terlebih dahulu.
Pelayan itu pun membungkuk hormat sekali lagi dan segera mengikuti Nyonya Lee dari belakang sembari menutup pintu kamar itu.
Cklek!
Setelah merasa sudah aman, Jaemin pun segera keluar dari tempat persembunyian itu seraya menghela kasar nafasnya.
"Dibawah sana benar-benar sesak sekali. Ayo kita keluar sekarang." Gumam Jaemin yang kemudian menghampiri Jendela tersebut dan membukanya.
Kriieett!
Jaemin pun terdiam seketika menatap bahwa jarak lantai 2 menuju gundukan salju dibawah sana sangatlah tinggi sekali. Akan tetapi tidak mungkin dia harus menerobos keluar melalui pintu kamar itu, salah satu jalan ter-aman saat ini adalah melompat dari jendela bagaimana pun caranya.
"Kau bisa melakukannya Na Jaemin." Gumam Jaemin meyakinkan dirinya sendiri.
Akhirnya, Jaemin pun nekat memanjat jendela itu dan bersiap akan melompat dengan segera hingga kemudian...
Cklekk!!!
Tiba-tiba saja pintu kamar tersebut terbuka dan memperlihatkan Nyonya Lee yang tampak kaget sehingga...
"TOLONG, ADA PENCURI!!!"
Sontak Jaemin pun kaget dan langsung saja melompat dari jendela itu tanpa melakukan persiapan apapun.
BRAK!!!
"Aduh!" Erang Jaemin sembari memegang pinggangnya yang terasa nyeri.
Salah satu pelayan yang lain pun segera menghampiri dan berusaha membantu Jaemin untuk berdiri. "Ayo Tuan, saat ini Tuan Jeno sedang menunggu anda."
"Oke."
Mereka pun segera berlari secepat mungkin meninggalkan halaman itu. Setelah tidak terlihat lagi, Nyonya Lee pun kembali mengecek halamannya dari atas sana seraya menggenggam sapu ditangannya sekarang.
"Dia sudah kabur? Kuharap emas-emas kesayanganku tidak dicuri." Gumam Nyonya Lee yang kemudian segera mengecek emas miliknya untuk memastikan tidak ada satu pun yang hilang.
***
Di sisi lain, Jaemin pun telah berhasil menuju ke mobil bersama pelayan itu.
"Terima kasih sudah membantuku pelayan."
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}
Fanfiction"Na Jaemin sosok Pria yang unik. Apapun masalah yang menghampirinya dia selesaikan dengan santai. Bahkan pria kuat seperti dia dianggap lemah dan mudah ditindas oleh ibu tiri dan juga saudara tirinya, Baginya, Orang terkuat adalah dia yang berani be...