.
.
.Setelah melewati beberapa hari, tidak terasa jika Natal akan berlangsung pada esok dengan perpaduan musim salju. Hari yang ditunggu-tunggu semua orang untuk merayakannya. Pohon natal yang tampak dihiasi sepanjang jalan dengan aneka hiasan uniknya. Orang-orang yang tampak sibuk mencari sesuatu disebuah toko, minimarket dan bahkan toko-toko aksesoris lainnya demi menyambut natal.
Dan bahkan harapan bagi anak-anak untuk bisa bertemu dengan Santa Claus. Sungguh hari yang sangat menyenangkan sekali walau pun itu dilakukan setidaknya sekali dalam setahun.
Tampaknya Jeno tengah sibuk menghiasi pohon natal yang cukup besar dirumahnya bersama dengan sang kakek dan juga para pelayan rumah itu sendiri.
"Tidak kek, tetap duduk dan perhatikan saja apa yang kami kerjakan." Ucap Jeno melarang kakeknya untuk membantu.
"Kau ini, jika kakek terus-terusan duduk. Tulang kakek akan semakin keropos."
"Siapa yang mengatakan itu kek?"
"Kakek sendiri." Ucap Kakeknya yang memaksa untuk membantu menghiasi pohon natal tersebut. Tidak hanya pohon, bahkan rumah sebesar itu juga terlihat didekor sedemikian rupa untuk menyambut orang-orang yang berkunjung nantinya.
***
Di sisi lain, Kediaman keluarga Jaemin juga terlihat sibuk membersihkan rumah miliknya. Namun kali ini Jaemin tidak ikut membantu dikarenakan dia harus bekerja lembur saat ini.
Semua pelayan tampak sibuk mendekor rumah tersebut, para koki juga tampak sibuk menyiapkan masakan untuk dihidangkan esok hari. Hyunjin yang tampak berjalan kesana-kemari sembari bermain ponsel tanpa melihat sekelilingnya hingga menendang apa saja yang berada didekatnya.
Buk!!!
Buk!!!
Buk!!!
Beberapa hiasan dan lampu pohon natal tampak berserakan dimana-mana. Namun para pelayan itu tidak berani menegurnya karena cukup segan dengan Nyonya Lee. Hingga pada akhirnya...
Buk!!!
"Aww, Tuan Hyunjin kau baru saja menendang bokongku." Ucap salah satu pelayan yang kemudian berdiri dari posisinya. Namun Hyunjin tetap berjalan kesana-kemari.
"Maaf!!" Ucap Hyunjin sehingga pelayan itu kesal.
Sedangkan Nyonya Lee terlihat memasang bola lampu Natal pada pohon Cemara itu bersama Lee Know. Kali ini Nyonya Lee benar-benar sangat tenang, tidak ada kata-kata kasar atau pun teriakan maut yang keluar dari mulut manisnya. Hanya senyuman, senyuman dan senyuman.
"Ibu, aku tidak bisa terus-terusan memasang ini. Aku harus membantu para koki juga untuk memasak." Ucap Lee Know pada akhirnya.
"Baiklah sayang, tinggalkan saja oke? Ibu yang akan mengurusnya."
Lee Know pun tersenyum dan kemudian meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke-dapur dengan segera. Setelah Lee Know sudah tidak terlihat, tiba-tiba saja...
"HYUNJIN, BANTU IBU MEMASANG BOLA-BOLA INI." Teriaknya seperti biasa dan membuat pelayan selalu saja mengeluh.
"Tidak-tidak, Ibu kerjakan saja sendiri."
Nyonya Lee pun tampak kesal sembari mendengus kasar nafasnya. "PELAYAN, CEPAT LANJUTKAN INI. AKU INGIN BERSANTAI DULU!!!"
"Baik Nyonya."
Beberapa pelayan pun dengan segera menghampiri dan melanjutkan untuk menghiasi pohon tersebut. Setelah itu Nyonya Lee tampak duduk disofa seraya memijit kepalanya. "Rasanya seperti ada yang kurang jika suamiku tidak ada dirumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}
Fanfiction"Na Jaemin sosok Pria yang unik. Apapun masalah yang menghampirinya dia selesaikan dengan santai. Bahkan pria kuat seperti dia dianggap lemah dan mudah ditindas oleh ibu tiri dan juga saudara tirinya, Baginya, Orang terkuat adalah dia yang berani be...