27. (A Point of Light)

1.2K 104 67
                                    

.
.
.

Srahhh!!!

Saat ini Jeno terlihat sedang melakukan buang air kecil di toilet rumah sakit seorang diri. Tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu sehingga membuat tatapannya menjadi kosong, namun disaat bersamaan juga Jeno pun memanyunkan bibirnya.

"Benar, dirumah sakit sungguh sangat membosankan. Hah..." Gumam Jeno mendengus kasar nafasnya. "Tidak apa-apa Lee Jeno, kau harus melakukannya demi cintamu."

Setelah itu, Jeno pun kembali melamun begitu saja. Bahkan dirinya tidak menyadari jika ada seseorang yang juga terlihat masuk ke area toilet tersebut.

Cklek!!

Tap! Tap! Tap!

Orang tersebut tampaknya sedang menghampiri Jeno dan kemudian...

Greb!!!

Jeno terlihat kaget seketika. Kedua tangan itu sedang mengelus dada bidangnya. Namun Jeno sendiri hanya terdiam seraya menikmatinya.

Semakin lama, tangan tersebut terasa menuruni area perutnya dan semakin menurun kebawah. Menyadari ada yang tidak beres dan kemudian...

Tap!!!

Dia pun menahan tangan tersebut seraya membalikkan badannya menatap orang yang sudah melecehkannya saat ini, hal tersebut membuatnya bingung seketika...

"Na Jaemin?" Ucap Jeno sehingga membuat Jaemin tersenyum seketika. "Apa yang kau lakukan, bukan saatnya berbuat mesum ditempat seperti ini."

"Memangnya kenapa, hanya ada kita berdua bukan? Tidak akan ada yang mencurigainya." Balas Jaemin dengan senyuman menggodanya.

Jeno mengakui itu, dia mulai tergoda oleh Jaemin sekarang. Akan tetapi dia masih dapat menahan nafsunya saat ini.

"Na Jaemin, tolong jangan lakukan ini."

"No, No, No. Aku... Ingin... Melakukannya... Bersamamu... Sekarang!!" Ucap Jaemin menekankan ucapannya.

Deg!

Kali ini Jeno tidak dapat menahannya lagi dan kemudian...

Brak!!!

Dia pun menghempaskan tubuh Jaemin pada tembok seraya menatapnya dengan tajam.

"Kau harus membantuku untuk mengeluarkannya." Ucap Jeno terdengar berbisik.

"Aku tidak akan menolak itu."

Jeno pun mendekatkan wajahnya dan...

Cup!!!

Dia pun melumat lembut bibir Jaemin dan kemudian segera melepaskannya.

"Karena aku belum membersihkannya, jadi aku minta kau bersihkan dengan mulutmu." Ucap Jeno.

Jaemin pun segera menunduk dihadapan Jeno sehingga membuat Jeno mendengus kasar nafasnya. Dia pun mulai pasrah dengan apa yang Jaemin lakukan kepadanya sekarang. Seraya menikmati itu, Jeno pun kemudian memejamkan kedua matanya dan yang terjadi adalah...

.
.
.

"Kkkkrrrriiiinnggggg!!!"

.
.
.

Kedua mata Jeno pun terbuka seketika. Deru nafasnya tidak beraturan kali ini, bahkan sesekali dia menatap sekitarnya untuk mencari ponselnya yang terdengar masih berdering.

"Mengganggu saja." Gumam Jeno yang kemudian segera mematikan alarm ponselnya dan segera bangun. "Mengapa bisa aku memimpikan hal memalukan seperti itu?" Gumamnya.

BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang