15. (Complain About Na Jaemin's Story)

1.9K 140 17
                                    

.
.
.

Tampak dari kejauhan, sebuah mobil sedang ter-parkir dihalaman rumah Na Jaemin. Sepertinya Jeno menunggu Jaemin untuk segera keluar walaupun dia sendiri tidak yakin jika Jaemin sungguh berada dirumah atau tidak. Fikirannya benar-benar kacau sekarang.

"Apakah terjadi sesuatu kepada Jaemin?" Gumam Jeno yang kemudian mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Jaemin. Akan tetapi...

("Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi...")

Jeno pun hanya bisa mendengus kasar nafasnya. Tidak mungkin dia terus-terusan menunggu seperti ini. Namun siapa sangka jika dia melihat Jaemin yang saat ini berjalan kaki sembari membuka gerbang rumah tersebut.

"Haruskah aku menghampirinya sekarang?" Gumam Jeno yang berniat turun dari mobil, akan tetapi dia pun langsung saja mengurungkan niat tersebut. "Tidak, Hubungi saja sekali lagi." Gumam Jeno untuk memastikannya, apakah ponsel Jaemin sedang tidak aktif atau dia sengaja mematikannya.

Dddrrrttt!!!

Dari kejauhan sana, Jaemin terlihat menatap layar ponselnya. Namun seketika dia pun mematikan panggilan tersebut. Dari situlah Jeno dapat menyimpulkan jika Jaemin sengaja melakukan itu dikarenakan sedang tidak baik-baik saja.

"Ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertemu dengannya." Gumam Jeno terlihat menatap punggung Jaemin Disana, akhirnya Jeno pun menyalakan mobil tersebut dan meninggalkan lokasi itu.

.
.
.

Malam harinya...

Jeno berada di balkon rumah miliknya sembari menikmati sekaleng bir ditangannya. Suasana pemandangan dimalam hari benar-benar sangat indah, dipadu dengan cahaya lampu disetiap perumahan, namun kondisi pada malam itu sungguh dingin sekali. Akan tetapi tidak membuat Jeno merasakan apa itu dingin.

Hal tersebut membuat Jeno langsung saja mengeluarkan ponsel miliknya dan mengirimkan sebuah pesan kepada Jaemin.

"Na Jaemin, apa yang sedang kau lakukan?" - Jeno.

Pada awalnya Jaemin terlihat tidak membalas sama sekali pesan tersebut. Namun Jeno sepertinya tampak sabar menunggu sembari terus menatap layar ponselnya berkali-kali. Dan Jeno pun berusaha mengirim kembali pesan tersebut.

"Jaemin, aku merindukanmu." - Jeno.

"Hahaha Basi, sungguh kata-katamu basi sekali." - Jaemin.

Pada akhirnya, Balasan tersebut membuat Jeno seketika tersenyum simpul.

"Lalu apa yang harus aku ucapkan? Cinta?" - Jeno.

"Cukup, itu menjijikan sekali." - Jaemin.

"Apa kau begitu phobia dengan cinta?" - Jeno.

"Iya, terutama cintamu itu." - Jaemin.

"Kalau begitu aku akan terus memberimu cinta hingga kau menjadi gila." - Jeno.

"Lakukanlah semampumu." - Jaemin.

"Baiklah, Jaemin aku mencintaimu." - Jeno.

"Aku bilang cukup🖕🖕🖕." - Jaemin.

"Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu." - Jeno.

"Persetan." - Jaemin.

"Hahaha 😚." - Jeno.

Jeno tampak bahagia sekali, dia tidak pernah merasakan sebahagia ini saat sedang jatuh cinta. Dan Na Jaemin adalah orang pertama yang berhasil merebut hatinya secara tidak langsung, karena Jaemin selalu menolaknya secara terang-terangan dan itu membuat Jeno semakin tertarik.

BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang