22. (The Unthinkable)

1.5K 118 56
                                    

.
.
.

Tampaknya mereka ber-empat telah selesai memanjakan diri didalam kolam air panas dan sekarang beralih dengan sauna. Sembari duduk dilantai dengan handuk yang terlihat melilit diatas kepala dan juga permainan suit membuat suasana diantara mereka sepertinya tidak ada rasa canggung sama sekali. Tidak hanya mereka saja, orang-orang sekitar juga meramaikan lokasi tersebut.

"Apa-apaan ini, bagaimana bisa kita melakukan suit namun mengeluarkan senjata yang sama secara terus-menerus?" Ucap Renjun tampak kesal.

Iya, mereka melakukan permainan gunting-batu-kertas. Namun belum ada yang menang atau pun yang kalah. Gunting? Semuanya juga gunting, kertas? Semuanya kertas dan batu? Semuanya sama batu hingga membuat mereka mulai bosan.

"Aku menyerah." Ucap Jeno yang kemudian merebahkan dirinya dipangkuan Jaemin. Mereka berdua pun saling bertatapan satu sama lain dengan tersenyum sehingga membuat Guanlin dan Renjun bergidik ngeri.

"Melihat orang yang sedang berpacaran sepertinya jauh membosankan ketimbang bermain suit." Ucap Renjun tampak menyindir mereka berdua yang terlihat romantis dan tidak mengenal tempat umum.

"Kalian berdua juga bisa melakukan hal seperti ini jika merasa cemburu dengan keromantisan kami." Ucap Jaemin.

"APA? TIDAK!!!" Jawab mereka berdua secara bersamaan sehingga membuat Jeno menahan tawanya.

Dddrrrttt!!!

Jaemin pun merasakan ponselnya berdering seketika. Lantas dia segera mengambilnya untuk mengecek siapa yang sedang menghubunginya saat ini. Itu adalah Lee Know.

"Ada apa Jaemin?" Tanya Jeno.

"Kakakku." Jawab Jaemin yang kemudian mengangkat panggilan tersebut. "Ada apa?"

"Jaemin, ayah baru saja dibawa kerumah sakit. Sepertinya dia mengalami keracunan." Ucap Lee Know disebrang sana sehingga membuat Jaemin tampak kaget.

"Beritahu aku alamat rumah sakitnya segera."

"....."

"Baiklah, aku akan kesana sekarang." Ucap Jaemin yang kemudian memutuskan sambungan tersebut. Mereka bertiga pun juga tampaknya kaget melihat ekspresi Jaemin saat ini. Hal tersebut membuat Jeno langsung saja bangkit dari posisinya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jeno seketika.

"Ayahku baru saja mengalami keracunan." Ucap Jaemin pada akhirnya. "Bisakah kalian semua menemaniku untuk pergi ke-rumah sakit?"

Mereka bertiga pun mengangguk seolah menyanggupi permintaan tersebut.

***

Singkat cerita...

Jaemin, Jeno, Guanlin dan Renjun pun baru saja tiba dirumah sakit dan segera bergegas menuju pada lokasi yang sudah Lee Know tunjukkan. Setelah sampai pada ruangan tersebut, tampak beberapa pelayan yang langsung saja berlari menghampiri Jaemin sembari menangis.

"Tuan Muda, kami benar-benar tidak tau apa yang terjadi kepada Tuan Na."

"Benar, kami menemukannya tergeletak begitu saja diruangannya saat sedang mencarinya."

"Bahkan mulutnya tampak mengeluarkan busa dan juga wajahnya sangat pucat sekali. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Ucap pelayan-pelayan itu terlihat mengadu kepada Jaemin. Namun Jaemin tampaknya mengangguk seolah mengerti akan hal tersebut. Bahkan Jaemin sendiri tidak dapat berkata-kata saat ini. Kemudian tatapannya tertuju kepada Lee Know yang terlihat sedang menghampirinya, Nyonya Lee yang terus saja menangis terisak seraya ditenangkan oleh Hyunjin.

BROTHER SUCKS (Nomin) {OnGoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang