Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : Astrid - Aku Bisa Apa
***
Bab 11 | Berusaha Lagi
Semua memang ada proses nya dan itu perlu usaha lebih lagi
***
Detik berganti menit, menit berganti jam, persahabatan yang singkat mereka jalani semakin lama semakin erat hingga mereka melewati alur cerita kehidupan ini. Setelah jatuh bangun yang di lakukan Zweitson tadi malam demi menyatukan mereka akhirnya membuahkan hasil. Rupanya Yoona di perintahkan Pak Amry untuk meminta video kemarin malam dan langsung di uploadnya ke situs video berbagi. Setelah itu mereka di perintahkan untuk kumpul di ruangan yang cukup luas dan depan sana kaca besar yang membuat mereka bercermin lebih mudah.
Fajri yang tahu apa yang ia lihat dan langsung menghidupkan musik di ponselnya dan mulai berlaga seperti seorang penyanyi. Sementara itu Gilang melakukan hal sama dan bergerak seperti alunan lagu yang di setel oleh Fajri tadi. Dan yang lainnya sisa nya mengikuti gerakan Gilang bahkan Ricky yang tadi diam saja malah ikut terlibat. Kebetulan Pak Amry dan Jasmine memantau mereka dan dari awal mereka latihan kekompakan memasak kemarin tampak tersenyum simpul sambil menikmati lagu yang mereka pilih. Jasmine tampak mencatat apa yang bagus dan juga buruknya. Hingga akhirnya lagu berhenti, dan mereka berpose membuat gaya personality masing-masing.
"Amazing, luar biasa kalian" Pak Amry masuk dan menepuk tangannya.
Mereka menghela napas nya dengan raut wajah ketakutan sambil mengatur posisi berbaris. Mereka siap mendengar komentar dari manager dan asisten nya, apakah mereka akan memarahinya. "Baiklah, ternyata bakat kalian luar biasa tidak salah pilih, walupun ada yang masih kaku apalagi buat Farhan dan Ricky tapi usaha kalian mengikuti gerakan Gilang memang boleh di acuni jempol, "terang Pak Amry.
"Benar kata Pak Amry. Tanpa menunggu setahun kalian sudah jadi artis nanti nya," sahut Jasmine.
"Anu. Sebenarnya ini juga berkat mereka semua teman-teman gue yang telah membantu, kalau tidak ada mereka gue gak bisa apa-apa," jelas Farhan dengan nada pelan.
Teman teman yang lain merangkul Farhan dan saling memeluk satu sama lain, mereka senang karena berkat dirinya mereka bisa seperti ini sekarang. Sementara itu Pak Amry dan hanya tersenyum simpul melihat keakraban yang tercipta itu.
"Oke. Karena usaha kalian begitu baik. Hari ini untuk menambah kekompakan kalian hari ini waktunya bersih-bersih," ujar Jasmine yang langsung memberikan jadwal.
"Baiklah itu reward buat kalian, kecuali buat Farhan dan Ricky kalian akan punya jadwal khusuh hari ini," seru Pak Amry sambil meninggalkan Jasmine dan mengajak Farhan dan Ricky.
"Oke jadwal kalian adalah.... Bersih-bersih asrama ini mulai dari kamar kalian, dapur ruang tengah, ruang tamu, halaman, dan kamar mandi. Disini kalian sudah berenam jadi masing-masing punya tugas sendiri-sendiri. Paham, " seru Jasmine.
"Paham," ucap mereka berbarengan.
"Sekarang kalian lakukan," titah Jasmine yang membuat enam orang itu berhamburan merebut tempat yang akan mudah.
Fiki yang paling gesit dan lincah memilih kamar mandi. Sama seperti Fiki, Zweitson juga langsung memilih dapur yang berada di samping Fiki. Sedangkan Shandy yang memang tidak mau ambil pusing ia langsung lari ke luar rumah memilih halaman. Sementara Fajri dan Fenly mereka mendapatkan ruang tengah dan ruang tamu dan terakhir Gilang ia memilih kamar pribadinya tadi dengan resiko harus membersihkan kamar teman-teman yang lain.
Jasmine sangat senang kala mereka kompak seperti ini namun ia sedikit sedih kala Farhan dan Ricky malah di bawa pergi sama Pak Amry. Apa yang sebenarnya beliau lakukan kepada mereka berdua, hingga akhirnya Jasmine lebih baik mengawasai enam orang ini daripada harus mengurusi dua orang yang memang di anggap oleh Pak Amry, Yoona dan dirinya itu lemah
***
Sementara itu di tempat lain Ricky dan Farhan berada di sebuah ruangan yang bisa di bilang ruangan rahasia. Mereka tidak tahi ada ruangan seperti ini jadi mereka bertanya-tanya kenapa Pak Amry mengajak mereka berdua ke tempatnya ini. Apa salah mereka? Apa dosa mereka?
"Farhan, Ricky silahkan duduk," suruh Pak Amry.
Mereka duduk disana sambil menatap pak Amry dengan bingung. Terlihat disana sudah ada gambar mereka dengan tawa yang penuh renyah. Dan ini semakin aneh apa yang sebenarnya di inginkan Pak Amry.
"Jangan takut, santai aja. Bapak hanya memberikan satu pertanyaan buat kalian dari sisi pandang kalian," ucap Pak Amry lagi.
"Sebenarnya bapak sudah mengamati kalian dari dulu. Jadi jangan heran dan jangan panik kalau kalian langsung terpilih begitu saja sebenarnya ada beberapa tahap yang harus bapak seleksi dari kalian pada awalnya bapak ingin dari ke depalan anak ini hanya 5 yang di rekrut. Dan orang itu ada di antara kalian, apakah kalian bisa menebak?"
Pertanyaan aneh di lontarkan Pak Amry kepada Farhan dan Ricky. Membuat mereka bingung, karena mereka tidak tahu apa-apa harus di suruh menebak.
"Ricky? Apakah kamu bisa menebak siapa saja itu?"
"Anu. Pak kalau menurut Ricky sih. Dia dan dia," tunjuk Ricky kepada dua foto.
Pak Amry mengambil foto yang di tunjuk Ricky "Musical Fiki Irama dan Antonio Fenly Anugerah, kenapa kamu menujuk mereka berdua?"
"Tanpa aku jabarkan pun bapak sudah tahu, " jawab Ricky dingin.
"Hush, Ricky jaga omongan lo," sahut Farhan mengingatkan.
"Memang benar apa yang di utarakan Ricky diantara depalan ini Fiki dan Fenly sudah termasuk dalam orang yang akan masuk dalam lima orang yang bapak tadi di awal katakan, dan tiga orang lagi sisanya adalah dari segi suara itu adalah Michael Zweitson Sunny, dari segi rapper Gilang Sentosa Wijaya dan dari segi adik yang bisa sebagai kakak Adam Fajri Adithama, "
"Tapi disini bapak melihat sesuatu yang spesial dari Ridho Shandy Irama—Kakak dari Fiki ini spesial hingga bapak tidak ingin kehilangan nya. Dan terakhir."
Pak Amry langsung menatap Ricky dan Farhan secara bergantian. Mereka berdua sangat sedikit ketakutan keringat bercucuran begitu deras meluncur dari kening mereka, tenggorakan mereka terasa seret bahkan menelan silvana pun terasa susah.
"Bapak minta sama kalian untuk mengejar mereka semua. Mengejar disini, kalian harus bisa lebih menonjol hingga menganggap diri kalian pantas,"
"Jadi apakah Sydney Farhan Australia dan Ricky Jordan Muhammad bersedia menjadi pribadi yang lebih baik?" tanya Pak Amry.
"Siap!" teriak mereka secara bersamaan dan entah dari mana Ricky bisa seyakin itu padahal dirinya awal yang menolak semuanya itu. Tapi kenapa justru ia kompak dengan Farhan.
"Baiklah. Silahkan tinggalkan ruangan ini terima kasih atas kerja samanya. Bapak akan pengang janji kalian, bahkan Farhan dan Ricky harus bisa menyaingi adik-adik kamu yang lain." Farhan dan Ricky bangkit dari tempat duduknya dan bersiap meninggalkan Pak Amry disana, lalu beberapa langkah Farhan berjalan Pak Amry memanggilnya lagi dan Farhan seketika menegok kebelakang.
"Farhan! My leader in you,"
***
__________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
GSS [4] LovEight || UN1TY ✓
Fanfiction"Ketika Cinta Mematahkan Perbedaan" *** Kecewa, adalah perasaan dimana kita merasakan ketika ada impian di depan mata kita, akan tetapi tiba-tiba hilang begitu saja seperti angin yang meniupkan api. Tapi harapan mereka tidaklah sirna hingga datangla...