Bab 22 | Restu Waktu

137 38 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : UN1TY - Restu Waktu

***

Bab 22 | Restu Waktu

Jarak memisahkan kita dengan mimpi akan tetapi harapan adalah jalan untuk menuju mimpi

***

Mereka masih menunggu jawaban yang akan di berikan Pak Amry setelah acara mohon-memohon di lakukan Pak Amry malah bergerak maju meninggalkan mereka semua, entah apa yang di maksudkan olehnya tapi mereka masih menantikan apa jawabannya dari beliau ini.  Setelah bergerak maju tiba-tiba langkah kakinya terhenti dan menimbulkan spekulasi sab berharap bahwa Pak Amry akan gabung lagi bersama mereka.

Terdengar helaan napas "Hufth, Jawaban bapak adalah..... Tetap tidak bisa—"

"KENAPA PAK!" sentak Ricky.

"Ini kesempatan yang bagus pak. Please jangan bikin kami kecewa pak," pinta Fenly.

Semua memang berharap Pak Amry kembali tapi ternyata Pak Amry sudah memikirkan matang-matang soal ini. Jujur untuk kembali saja rasanya tidak mampu ia tidak mau menghambat para anak didiknya untuk mencapai keberhasilan mereka tapi Pak Amry terlalu takut untuk mengulang lagi bersama mereka seolah ada ketakutan yang membuat tembok besar dalam hati nya.

"Keputusan pak Amry kami hargai—" ujar Farhan.

"Tapi kami akan buktikan sama bapak bahwa kami bisa!! Kita LOVEIGHT akan tetap melanjutkan project ini asalkan dapat persetujuan dari bapak," lanjut Farhan.

Seolah ada pertanyaan yang harus di jawab Pak Amry justru malah membuat dirinya melengang pergi. Membuat para member LOVEIGHT di buat dilema, tapi Farhan selaku leader punya hak maka dari itu ia harus membuat teman-teman percaya bahwa kita akan tetap lakukan ini.

"Kita akan tetap lakukan ini. Ada ataupun tidak persetujuan dari Pak Amry, Fajri segera hubungi Yoona dan Jasmine karena kita butuh bantuan mereka, lalu Zweitson apa kamu punya ide untuk konsep ini?"

"Sebenarnya ada sih, untuk lagu dan dance cover ini, " jawab Zweitson yakin.

"Oke pikirkan semua ini dengan Shandy dan Fiki...  Dan untuk sisanya bantu yang lainnya sebisa mungkin," ujar Farhan.

Mereka langsung menjalankan strategi yang bisa mereka lalukan sekarang. Zweitson meminta Gilang untuk merendering lagu yang di buat oleh Fiki,Shandy dan Zweitson. Sementara dirinya akan sibuk membuat konsep dari lagu itu. Mereka memilih lokasi di rootop sekolah karena suasana yang sangat bagus untuk konsep video dance covernya.

Yoona di bantu Ricky sedang menyiapkan segala pakaian dan make up buat mereka, lalu Fenly di bantu Jasmine dan Fajri sedang membuat gerakan di bantu Gilang dan Shandy yang sudah selesai merendering lagu mereka. Sementara itu Zweitson yang sudah membuat konsep lalu menyiapkan pelaratan buat recording dance cover karena tema nya ceria jadi butuh pencahayaan dan tata letak yang pas.

Setelah semuanya siap. Zweitson memberikan arahan yang memang sudah ia konsepkan, hingga memberitahu teman-temannya untuk melakukan apa, melakukan apa. Setelah semua persiapan matang dan harus satu kali take mereka mulai bersiap.

"Ini adalah project pertama kita dan jangan kecewa pak Amry oke," ujar Farhan memberikan wejangannya.

Mereka mengangguk " Sebelum di mulai kita berdoa dulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai,"

"Berdoa selesai....LOVEIGHT! Delapan cinta satu tujuan," sorak mereka semua melakukan tos.

Akhirnya mereka langsung melakukan syuting untuk pembuatan dance cover. Di mulai dari nyanyi solo sampai nyanyi bersama-sama karena lagu yang mereka bawakan cukup beat dengan unsur hip-hop akhirnya mereka menggunakan baju yang warna warni di tambah dengan model rambut yang agak-agak swek.

Mereka menari di rootop sekolah dengan cuaca yang amat terang. Walaupun panas matahari terus menyinari hari ini akan tetapi merekat tidak akan menyerah dengan keadaan yang seperti ini, setelah melakukan take awal yang menggunakan baju pertama selanjutnya mereka menggunakan baju kedua dengan menggunakan konsep full koreo.  Nah pada saat full koreo Ricky melakukan beberapa kesalahan hingga take berkali-kali, wajar sih kalau memang satu atau dua kali take kalau ini hampir 10 take membuat teman-teman yang lainnya harus menunggu agar Ricky benar-benar paham.

Sebaliknya justru itu membuat Ricky menjadi beban teman-teman ia terus menyusahkan yang lainnya karena mempunyai mimpi yang sama. Apakah memang waktu belum merestui nya karena masih terhalang masa lalu. Sementara itu tempat lain Fajri yang tahu seluk beluk Ricky memilih mendekati Ricky karena memang dirinya butuh bantuan orang lain saat ini juga.

"Bang Rick," sapa Fajri.

"Aji,"

Setelah mendekati nya Fajri duduk di samping Ricky yang masih memengang kedua lututnya.  "Jangan begitu, lo kelihatan kayak orang susah kalau memeluk lutut terus,"

Ucapan Fajri membuat Ricky makin down. Terlihat dari tangan nya mengepal kuat dan saat Fajri melirik tangannya Ricky membuat Fajri makin merasa bersalah. Namun bukan Fajri nama nya kalau bisa membuat orang yang ada di samping nya memiliki semangat, walaupun ia tipe orang yang cuek akan tetapi karena tidak mau ada orang yang murung maka ia akan berusaha membuat orang itu tersenyum lagi.

"Bang Rick tangkap," sahut Fajri.

Ricky menoleh Fajri dan melihat bola basket yang hampir mendekati wajahnya namun dengan cepat Ricky menangkap bola itu.

"Tangkapan bagus, mau main lagi gak bang, " tantang Fajri.

"Ayo. Siapa takut," ucap Ricky sanggup.

Akhirnya sebelum mereka memulai take baru. Fajri dan Ricky malah bermain basket, lalu sementara itu Zweitson yang melihat keakraban mereka membuat ia mendapatkan ide bagaimana dance cover ini akan terlihat menarik. Akhirnya ia memgambil kamera lalu mulai merekam apa yang ia lihat dimana Fajri dan Ricky saling beradu bermain basket.

Setelah merekam Fajri dan Ricky, ia segera memberitahu yang lainnya untuk berhenti melakukan take terakhir karena memang di rasa beberapa point di video dance cover sudah cukup. Dan ini juga bisa membuat LovEight memenangkan pertandingan dance cover itu.

Petang pun datang, semua orang bergegas pulang bersama kecuali Zweitson yang masih membereskan barang-barang tadi. Awalnya akan di bereskan secara bersama-sama akan tetapi barang yang di bawa sedikit jadi Zweitson bisa melakukan sendirian, sampai akhirnya air hujan mulai turun awalnya hanya setitik-setitik air yang jatuh satu persatu akan tetapi malah turun secara bergerombol dengan derasnya. Mau tidak mau Zweitson mempercepat langkah yang berakhir bajunya basah.

Sekarang ia tertahan di sekolah sendirian. Namun saat ia bergerak menuju ruang musik karena salah satu tempat yang nyaman menunggu hujan reda adalah ruang musik. Hingga ia membuka pintu dan terlihat Fiki dan Shandy masih disana.

"Lho. Fiki, Bang Shan belum pulang?" tanya Zweitson.

"Tau nih tanya aja sama anak penyanyi dangdut itu, " jawab Fiki sewot.

"Elo kali Cal," timpal Shandy memanggil nama anehnya Fiki—Ical.

Mereka kembali diam. Sampai akhirnya Fiki duduk di depan piano dan mulai menekan nuts-nuts piano disana memainkan beberapa nada yang membuat Zweitson memgambil gitar dan Shandy mengambil meja mengalunkan nada drum.

"Sampai temu dapat....
  ...Restu dari waktu,"

___________________________

GSS [4] LovEight || UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang