Bab 10 | Adaptasi Antar Sesama

153 38 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Andmesh - Nyaman

***

Bab 10 | Adaptasi Antar Sesama

Dalam hidup adaptasi perlu dan sangat di anjurkan agar tidak kaku

***

Acara masak-masak pun akhirnya selesai setelah pertarungan dengan tepung terigu, mentega dan telur itupun berakhir. Dua tim memasak masakan yang berbeda-beda dari tim senior seperti nya membuat masakan dari bahan telur dengan terigu serta mentega, bisa di lihat dari wajah mereka yang belepotan dengan bahan-bahan tadi. Akan tetapi hasilnya memuaskan juga, sementara dari tim junior yang memasak menggunakan tahu dan tempe dengan balutan tepung terigu mereka juga tampak belepotan hingga mengenai salah satu kacamata milik Zweitson.

"Oke, akhirnya makanan sudah siap. Dan saatnya mencicipi dan menentukan siapa yang akan menjadi pemenang nya," seru Fiki.

" Eith. Tunggu dulu Fik," tahan Shandy.

"Apalagi sih bang," kesal Fiki.

"Kita sudah capek-capek buat, gak usahlah ada penilaian dan juara-juaraan mending langsung makan aja yuk. Udah lapar nih." Shandy memasang muka lapar sambil memgusap perutnya.

"Iya tuh mending kita makan aja yuk," timpal Fajri yang memang hobi makan.

Fiki bingung padahal rencana awalnya bukan ini. Akhirnya ia berbisik kepada Zweitson karena ini ide awalnya " Gimana Son?" tanya Fiki.

"Ya sudahlah Fik. Kasihan," jawab Zweitson dengan muka kantuknya.

"Lo ngantuk Son,"

"Gue biasanya tidur sekitar jam sembilan malam, ini sudah hampir setengah sebelas. Jadi mending percepat aja yuk," ajak Zweitson sambil setengah berbisik.

"Yasudah yuk."

Fiki akhirnya mengambil keperluan makan di mulai dari piring dan sendok sedangkan Farhan membereskan meja makan tadi yang sempat berantakan gara-gara aksi memasak tadi. Setelah semuanya bersih makanan tadi sudah siap di meja dan segeralah mereka menyantap nya. Fajri dan Shandy tampak berebut untuk makan akan tetapi satu tangan memukul mereka siapa lagi kalau bukan Ricky.

"Baca doa dulu baru makan, gak sopan banget," gerutu Ricky.

Setelah berdoa yang dipimpin Ricky akhirnya acara ritual makanpun di mulai mereka sudah mengambil nasi seperti forsi tukang bangunan besar dan banyak akan tetapi saat mereka mengambil makanan yang di masak tadi kebetulan Fajri yang sudah mode ngebut sudah memasukkan makanan yang di masak tadi ke mulutnya dan disana ekspresi Fajri berubah seiring ia mengunyah makanannya.

"Lo kenapa?" tanya Fenly yang kebetulan di samping Fajri tampak aneh dengan raut eksepsi Fajri barusan.

Fajri menggelangkan kepalanya lalu ia mencoba menelan makanan itu walaupun harus di bantu dengan air minum. " Ini makanan milik tim senior ya, " tunjuk Fajri kepada makanan itu.

"Iya emmangmnya kenampa, " ucap Gilang yang dimana mulutnya masih banyak nasi.

"telur kalian asin," jujur Fajri sambil menjulurkan lidahnya.

"Kalian mau ngebet mau kiwin ya. Pantesan senior," lanjut Fajri.

"Bukan hanya makanan kita yang asin. Tuh lihat makanan kalian sampe ada yang gosong tapi gue gak protea tuh. Buktinya gue makan-makan aja ya karena emang gue lapar, " timpal Shandy walaupun sebenarnya ia pun ingin memuntahkan makanan dari tim junior yang gosong.

***

Pagi harinya mereka bangun tidur. Sebenarnya masih pukul 05.00 pagi tapi rasa-rasanya mereka seperti kesiangannya mungkin gara-gara mereka tidur hampir jam 00.00 malam karena harus membersihkan bekas kejadian kemarin. Namun Ricky sudah biasa seperti ini ia bangun dan menjalankan sembahyang nya,sebenarnya ia ingin membangunkan Farhan—orang yang sekamar dengannya tapi ia tidak tega bagaimana pun Farhan orang yang paling berpengaruh disini mulai dari mengurusi si junior dan juga teman-teman yang lainnya yang susah di atur, tapi kewajiban haruslah ia lakukan.

Akhirnya ia mencoba membangunkan Farhan.

"Bang, Bang Farhan." Ricky menggoyangkan tubuh Farhan.

"Emmm," jawab Farhan setengah sadar walaupun hanya auhan hewan.

"Subuhan dulu, udah jam lima."

Farhan seketika bangun dengan muka bantalnya. Ia mengucek matanya lalu menatap Ricky yang sudah selesai. "Lo udah?" tanya balik Farhan.

"Udah bang."

" Yasudah, gue ke kemar mandi duluan mau langsung mandi," ucap Farhan menuju  kamar mandi.

Tinggallah Ricky di kamar sendirian. Farhan sedang mandi dan ia bingung mau melakukan kegiatan apa, akhirnya dari pada ia melamun tidak jelas hingga kesurupan lebih baik ia membangunkan teman-teman yang lainnya yang kayaknya masih pada tidur. Mulai dari kamar yang ada di lantai dua, kebetulan di lantai dua ada dua kamar dan satu kamar mandi dan dua kamar lainnya ada di bawah.

Kebetulan seingat Ricky ini kamar Fiki dan Fajri deh.  Akhirnya ia memcoba mengetuk pintu kamar itu, "Fiki,....Fajri bangun yuk," ajak Ricky.

Tapi tidak ada jawaban dari kamar yang ketuk akhirnya Ricky mencoba masuk untung saja pintunya tidak di kunci dan saat masuk ia melihat kedua budak itu masih berbalut selimut di ranjang mereka dengan lampu kamar yang gelap. Ricky meraba kontak lampu dan saat menemukan ia menghidupkan lampunya.

"Fiki, Fajri bangun yuk. Subuhan dulu, cepat," titah Ricky.

"Udah bang," sahut Fiki.

"Masa sih?" Ricky tidak percaya.

"Iya bang ihs, jangan ganggu akh. Masih ngantuk," ucap Fajri yang malah ikut-ikutan kayak Fiki.

Sementara itu Farhan yang sudah selesai mandi melihat pintu kamarnya terbuka dan  disana ia melihat pintu kamar Fiki dan Fajri terbuka. Farhan terkekeh karena melihat Ricky tengah membangunkan Fiki dan Fajro bahkan Farhan tidak sadar bahwa ia ikut tertawa. Baru menyadari apa yang bisa ia lakukan sekarang akhirnya Farhab turun ke bawah untuk menuju kamar sahabat nya Gilang dan Shandy yang kebetulan satu kamar.

Farhan mengetuk pintu itu dan muncullah sosok Gilang yang masih terlihat segar. Apa jangan-jangan Gilang bergadang lagi.

"Lo gadang lagi ya?" tebak Farhan.

"Hehehe lo tahu aja. Ada apa?" tanya balik Gilang.

"Mana si Shandy?"

Gilang  sedikit melihat ke belakang dan melihat apakah Shandy masih tidur. Ia kembali menatap Farhan dan menggelangkan kepalanya "Ia lagi mandi," jawab Gilang.

"Kalau sudah selesai. Lo bilangin ke dia suruh bangunin Fiki, kasihan Ricky susah banget ngajak mereka bangun," ucap Farhan.

"Oke." Namun seketika itu pintu kembali tertutup.

Akhirnya Farhan menuju kamar satunya lagi, yaitu kamar Fenly dan Zweitson. Akan tetapi pintu itu sedikit terbuka dan disana Farhan terpaksa dengan tidak sopan mengintip disana. Dan ternyata tidak ada siapa-siapa disana hingga akhirnya ada seseorang yang mencolek di belakang.

Farhan tahu biasanya yang biasanya jahil adalah Shandy ia terus fokus mengintip sementara itu orang yang mencoleknya masih terus melakukan hingga akhirnya Farhan tidak merasakan lagi sosok itu dan juga Farhan sudah cukup puas karena ternyata kamar itu kosong. Dan saat ia hendak memutar badan sosok dengan mata tajam dan membuat Farhan terkejut hingga ke dorong kebelakang hingga terjatuh ke kamar milik Fenly dan Zweitson.

Sang pelaku hanya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Farhan, lalu setelah itu datang seseorang lagi yang ikut tertawa sambil menolong Farhan untuk bangun. "Hahahahaha lo gapapa bang hahahahah?"

"Gue sih gapapa, tapi suruh temen lo jangan bikin gue kaget. Gue kan kagetan orangnya," ucap Farhan yang masih terkejut.

"Suruh siapa ngitip kamar orang sembarangan gak sopan tahu," ucap Fenly berlalu yang kembali ke mode dingin setelah tertawa terbahak-bahak tadi.

_________________________

GSS [4] LovEight || UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang