Bab 12 | Naik Langkah

137 39 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Noah Band - Seperti Kemarin

***

Bab 12 | Naik Langkah

inilah langkah yang harus kalian tempuh menuju kesuksesan

***

Akhirnya mereka selesai melakukan pekerjaan bersih-bersih ini, walaupun ini perkara mudah akan tetapi menguras tenaga nya. Nah maka dari itu kala adik-adiknya bagi Farhan, dan bagi Ricky teman-teman nya saatnya mereka melakukan hal yang menurut mereka membantu. yaitu membuatkan makanan, karena mereka pasti cape seharian kerja atau beres-beres dan hingga hasilnya kedua orang itu membuat mereka makanan. kebetulan yang selesai duluan adalah Shandy, Farhan melihat Shandy sedang di halaman asrama mereka, dengan menatap langit yang panas karena sebentar lagi matahari akan berada di puncaknya. Farhan tahu sifat Shandy seperti apa, akan tetapi ia akan berusaha lebih lagi

"Gimana bro, sudah beres." 

Shandy yang merasa asupan cahayanya berkurang segera bangun dan menatap sahabatnya yang memang kagetan ini, "Udahlah dong, siapa dulu Shandy," teriak Shandy dengan sombongnya.

"Udah makan belum?"

"Hehehe belum," 

Farhan langsung menarik Shandy masuk tanpa di beri tahu apa maksud tujuannya, Farhan masih melihat Gilang tengah membereskan kamar Fenly dan Zweitson sementara Fajri dan Fenly masih sibuk sama urusan masing-masing. Shandy menghela napas untung saja ia tidak memilih bagian dalam asrama kalau ia milih mungkin masih belum selesai pekerjaanya. Mereka pun sampai dapur dan melihat Zweitson tengah membantu Fiki membersihkan kamar mandi, kebetulan bukan hanya satu kamar mandi melainkan banyak. Dan sekarang Zweitson tengah membersihkan kamar mandi di lantai 2.

Farhan menyuruh Shandy duduk di meja makan. Terlihat Ricky sedang ingin menghidangkan sesuatu lalu Farhan langsung membantu Ricky menyiapkan semuanya, sedangkan Shandy beberapa kali menengok ke arah Fiki yang terlihat kelelahan. Shandy lebih tahu kondisi Fiki dari pada orang lain kecuali Zweitson, tapi ia tidak ada disini maka dari itu ia malah beranjak dari meja makan dan segera menghampiri kamar mandi yang sedang di bersihkan Fiki.

"Biar abang aja yang terusin," ujar Shandy.

"Tapi bang, tanggung nih," tolak Fiki.

"Jangan ngeyel kamu ya, lihat muka udah pucet gitu malah terusin. Pingsan baru tahu rasa lho,"

"Pamali bang, tinggal dikit lagi kok,"

Fiki dan Shandy sama-sama keras kepala tapi yang memiliki sifat batu disini adalah Fiki karena Shandy sebagai abang selalu mengalah demi adiknya. "Dari pada kamu sakit malah kita semua yang repot lebih baik kamu duduk disana, makan. Biar abang yang selesaikan ini."

Akhirnya Fiki mengalah. Memang benar ia sudah tidak kuat lagi, maka dari itu Fiki berjalan menuju meja makan, namun baru beberapa langkah ia sudah sempoyongan. Untung segera ada yang menangkapnya yang tiada lagi dan tiada bukan Ricky. Kok Ricky? bukan Shandy atau Farhan karena mereka berdua sama-sama tidak menyadari.

"Lo gapapa Fik?" tanya Ricky khawatir.

"Gapapa bang, tapi lemes."

GSS [4] LovEight || UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang